Laman

Powered By Blogger

Jumat, 01 Juni 2012

tahun baru


MERIAHNYA PERAYAAN TAHUN BARU

Oleh :
Maulidya Rahmawati, Annisatul Islamiyah


Makna tahun baru
Makna tahun baru bagi sebagian orang ( mungkin ) adalah adanya perubahan. Karena memang manusia suka perubahan. Manusia itu baru dan sangat suka pembaharuan. karena itulah manusia merayakannya denga penuh antusias, penuh optimisme dan penuh semangat di dalam menjalankan hidup. Hidup itu perlu perubahan, perlu inovasi dan perlu variasi. Monoton di dalam aktivitas hidup kadang membuat kita bosan dan akhirnya mematikan semangat di dalam beraktivitas sehari-hari. Maka dari itulah maka segala aktivitas di dunia diliburkan karena menyambut Tahun baru.
Sejarah singkat tentang tahun baru
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, orang Romawi kuno merayakan tahun baru pada tanggal I Januari tahun 45 sebelum Masehi. Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma. Julius Caesar dibantu oleh ahli astronomi dari Aleksandria, Sosigenes, mengubah sistem penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 sebelum Masehi, dengan mendesain sistem penanggalan baru yang disarankan agar dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, seperti yang digunakan di Mesir. Satu tahun dalam kalender baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari, dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 sebelum Masehi, sehingga tahun berikutnya dimulai pada tanggal I Januari.
Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini.
Tak lama sebelum Caesar terbunuh pada tahun 44 sebelum Masehi, dia mengganti nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau July. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, yaitu kaisar Agustinus, menjadi bulan Agustus.
Pada saat itu, orang Romawi kuno saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci, kacang, atau koin lapis emas bergambar dewa Janus (dewa pintu dan semua permulaan). Bulan Januari berasal dari nama dewa bermuka dua (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).
Lambat laun kaisar pun mewajibkan rakyat memberikan hadiah-hadiah tahun baru itu kepadanya. Sedangkan orang Persia kuno mempersembahkan hadiah telur untuk tahun baru, sebagai lambang produktivitas. Biasanya mereka memulai tahun baru pada hari panen.
Para pendeta Keltik memberikan potongan dahan mistletoe, yang dianggap suci, kepada umat mereka. Orang-orang Keltik mengambil banyak kebiasaan tahun baru orang Romawi yang menduduki kepulauan Inggris pada tahun 43 Masehi. Pada tahun 457 Masehi, Gereja Kristen melarang kebiasaan-kebiasaan tahun baru ini karena dianggap merupakan kebiasaan kafir. Pada tahun 1200-an para pemimpin Inggris mengikuti kebiasaan kaisar Romawi yang mewajibkan rakyat memberikan hadiah tahun baru.
Pada abad pertengahan hingga tahun 1600 negara-negara barat telah menggunakan sistem penanggalan yang telah direvisi, yaitu kalender Gregorian atau kalender Masehi. Kalender ini ditetapkan sebagai standar penghitungan hari internasional. Awalnya kalender ini dipakai untuk menetukan jadwal kebaktian gereja-gereja Katolik dan Protestan, dan untuk menentukan perayaan Paskah di seluruh dunia.
Masyarakat di negara-negara Eropa menggunakan tanggal 25 Maret, hari raya Kenaikan Isa Almasih, hari raya umat Kristen itu sebagai awal tahun baru. Inggris dan koloni-koloninya di Amerika Serikat ikut menggunakan sistem penanggalan ini pada tahun 1752. Tetapi akhirnya tanggal 1 Januari ditetapkan lagi sebagai hari tahun baru pada kalender yang sampai sekarang kita pakai.
Sebenarnya perayaan  tahun baru Masehi merupakan bagian dari hari suci umat Kristiani, yang waktunya telah ditentukan oleh agama. Bagi orang-orang Kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru Masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa Almasih, sehingga agama Kristen disebut juga agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir disebut tahun sebelum Masehi, dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.
Perlu diketahui bahwa umat agama lain pun merayakan hari tahun barunya sendiri, seperti tahun baru umat Yahudi, Rosh Hashanah, dirayakan pada bulan September atau awal Oktober, tahun baru Saka (tahun baru umat Hindu), tahun baru Imlek (tahun baru Cina). Umat Islam menggunakan sistem penanggalan yang terdiri dari 354 hari setiap tahunnya, merayakan tahun baru Hijriah pada tanggal 1 Muharam.
Pandangan Islam tentang perayaan tahun baru
Agama Islam pun ikut berpendapat tentang boleh atau tidaknya umat muslim merayakan acara pergantian tahun. Ada sekian banyak pendapat yang berbeda tentang hukum merayakan tahun baru masehi. Sebagian mengharamkan dan sebagian lainnya membolehkannya dengan syarat.
1. Pendapat yang Mengharamkan
Mereka yang mengharamkan perayaan malam tahun baru masehi, berhujjah dengan beberapa argumen.
a. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Ibadah Orang Kafir
Bahwa perayaan malam tahun baru pada hakikatnya adalah ritual peribadatan para pemeluk agama bangsa-bangsa di Eropa, baik yang Nasrani atau pun agama lainnya.Sejak masuknya ajaran agama Nasrani ke Eropa, beragam budaya paganis (keberhalaan) masuk ke dalam ajaran itu. Salah satunya adalah perayaan malam tahun baru. Bahkan menjadi satu kesatuan dengan perayaan Natal yang dipercaya secara salah oleh bangsa Eropa sebagai hari lahir nabi Isa.Walhasil, perayaan malam tahun baru masehi itu adalah perayaan hari besar agama kafir. Maka hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam.
b. Perayaan Malam Tahun Baru Menyerupai Orang Kafir
Meski barangkali ada yang berpendapat bahwa perayaan malam tahun tergantung niatnya, namun paling tidak seorang muslim yang merayakan datangnya malam tahun baru itu sudah menyerupai ibadah orang kafir. Dan sekedar menyerupai itu pun sudah haram hukumnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang menyerupai pekerjaan suatu kaum (agama tertentu), maka dia termasuk bagian dari mereka”.
c. Perayaan Malam Tahun Baru Penuh Maksiat
Sulit dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan begadang semalam suntuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal Allah SWT telah menjadikan malam untuk berisitrahat, bukan untuk melek sepanjang malam, kecuali bila ada anjuran untuk shalat malam.

2. Pendapat yang Menghalalkan
Pendapat yang menghalalkan berangkat dari argumentasi bahwa perayaan malam tahun baru Masehi tidak selalu terkait dengan ritual agama tertentu. Semua tergantung niatnya. Kalau diniatkan untuk beribadah atau ikut-ikutan orang kafir, maka hukumnya haram. Tetapi tidak diniatkan mengikuti ritual orang kafir, maka tidak ada larangannya.
Selebrasi saat malam pergantian tahun
Selain itu selebrasi untuk menyambut datangnya tahun baru sangat bermacam-macam. Ada yang merayaka dengan keluarga,teman, maupun pacar. Selebrasi akhir tahun adalah saatnya membahagiakan diri, saatnya bersenang-senang menikmati hidup , melepaskan diri dari kejenuhan dan kepenatan fisik dan psikis akibat tekanan pekerjaan  selama satu tahun bekerja.
Sejak tahun 1900an mulai berkembang kebiasaan menghabiskan malam akhir tahun dengan berkumpul bareng-bareng di satu tempat (umumnya di hotel, tempat wisata atau turun ke jalan). Atribut dan pernak-pernik pesta seperti membunyikan terompet atau bunyi-bunyian lainnya, pesta kembang api dan begadang semalam suntuk menghabiskan sisa hari di akhir tahun  menjadi penanda perayaan penutup tahun sekaligus menyambut tahun yang baru.
Budaya yang semula hanya dipraktekkan di Negara-negara Amerika dan Eropa , di abad globalisasi dan tehnologi komunikasi saat ini telah menyebar dan diadopsi sebagai budaya masyarakat global.  Pesta perayaan akhir tahun untuk menyambut pergantian kalender Masehi menjadi ritual tahunan yang rutin dijalani oleh manusia di hampir semua Negara di dunia, khususnya mereka yang tinggal di wilayah perkotaan. 
Para warga kaya di kota-kota besar yang terintegrasi dalam budaya atau gaya hidup global  akan merayakan malam tahun baru dengan berpesta pora menghabiskan anggaran jutaan hingga milyaran.
Hura-hura pesta akhir tahun ,khususnya yang dirayakan di hotel-hotel dan resort-resort mewah di seluruh kota besar dan destinasi wisata di dunia merupakan bagian dari gaya hidup hedonistis manusia kaya yang memang telah cukup bahkan berlimpah secara finansial, sehingga mengeluarkan uang puluhan atau ratusan juta hingga milyaran untuk membiayai gaya hidup yang konsumtif merupakan hal yang enteng.
Perbedaan perayaan tahun baru pada saat dulu dan sekarang
Jika dulu biasanya orang menyambut tahun baru dengan tirakatan, perenungan,  dzikir, atau dengan melakukan puasa. Sekarang ini orang yang memilih cara bersunyi sepi dalam meditasi dan kontemplasi tidak lah banyak. Sebagian besar kita memilih larut dalam suasana selebrasi penuh kegembiraan. Setiap orang bebas untuk memilih cara apapun untuk memaknai pergantian tahun.
Ada yang sudah jenuh dengan kebisingan hiruk pikuk dan carut marut kehidupan yang semakin materialistis-konsumtif dan merindukan suasana yang tenang, sunyi sepi untuk mendapatkan  kembali ketenangan dan kepuasan batin melalui jalan meditasi dan refleksi. Ada yang sudah lelah dengan tuntutan dunia kerja yang semakin keras dan sangat kompetitif, dan membutuhkan suasana bebas, lepas, dan penuh keceriaan.
Acara-acara unik yang diadakan menjelang tahun baru
Di Indonesia, malam tahun baru dirayakan dengan berkeliling kota menggunakan mobil dan sepeda motor. Terompet dari kertas karton yang dibunyikan orang di jalan-jalan dan tempat hiburan telah menjadi budaya masyarakat saat menyambut pergantian tahun.
Hotel-hotel berbintang menawarkan paket bagi keluarga yang merayakan tahun baru dengan menginap di hotel dan villa atau sejenis penginapan. Selain itu, hotel dan tempat-tempat hiburan mengadakan jamuan makan malam dan pertunjukan musik. Bali merupakan tujuan favorit pada saat malam tahun baru.
Di Jakarta, jalan-jalan protokol dimaceti pengguna jalan yang memeriahkan pesta pergantian tahun dengan meniup trompet dari kertas karton. Pesta pergantian tahun di Jakarta dipusatkan di Monas dan Ancol Bay City. Kawasan Monas diramaikan ribuan orang yang datang menggunakan sepeda motor dan mobil. Pergantian tahun baru di Ancol diramaikan dengan panggung musik dan pesta kembang api. Di Taman Mini Indonesia Indah, pesta pergantian tahun menampilkan panggung musik dangdut dan kesenian tradisional. yang merayakan tahun baru karena terseret eforia massa yakni hasrat berkumpul dan bergembira bersama memperingati.
Kegiatan di awal tahun
Pergantian tahun baru 2012 yang kini baru memasuki babak awal,  nampaknya belum banyak berpengaruh terhadap aktifitas dan kerja di sejumlah dinas dan instansi, termasuk kantor Anggota DPRD Pemalang yang juga belum menunjukan aktifitas. Seperti yang terlihat, kantor wakil rakyat itu masih nampak sepi karena banyak anggota dewan yang tidak hadir untuk melakukan aktifitas pekerjaan. Hal itu disebabkan karena belum ada kegiatan rapat-rapat anggota dewan. Menurut M Sapi’i SAg, anggota DPRD dari Fraksi PPP, sepinya gedung dewan karena belum ada agenda kegiatan rapat dewan, mengingat baru memasuki awal tahun, sehingga anggota dewan belum banyak yang hadir dan melakukan aktifitasnya. “Karena belum ada jadwal kerja ya gedung dewan masih sepi.”
Lebih lanjut dia menegaskan, sepinya anggota dewan dan belum banyak melakukan aktifitas karena masih menunggu Badan Musyawarah (Banmus) DPRD melakukan rapat penyusunan  program kerja dewan, yang sampai sekarang juga belum dilakukan. Sementara untuk Komisi-komisi DPRD juga baru sebagian yang telah melakukan penyusunan program kerja.Hal senada disampaikan Drs  H Agus Sukoco. Menurut dia, sepinya gedung dewan ini karena belum ada program kegiatan untuk anggota dewan. Alasannya kondisi saat ini baru memasuki awal tahun baru, sehingga belum ada jadwal kegiatan.
Sementara berdasarkan hasil pantauan Radar, gedung dewan di hari-hari awal tahun baru  tidak seperti sebelumnya yang selalu ramai apalagi di saat  menjelang akhir tahun 2011, dengan banyak jadwal kegiatan yang seakan menumpuk dalam satu bulan terkahir. Sehingga di  saat itu membuat anggota dewan disibukkan dengan urusan pekerjaan rapat-rapat yang cukup menyita waktu mereka. Bahkan saking padatnya agenda acara, rapat dewan dilakukan siang bahkan hingga malam hari. Sedangkan untuk saat ini,  jauh beda masih sepi karena anggota dewan belum banyak melakukan aktivitas masih menunggu Banmus menyusun program kerja dewan. (apt)suatu yang sungguh abstrak pergantian satu durasi waktu satu tahun.
Dampak positif dan negatif tentang perayaan tahun baru
Perayaan tahun baru mempunyai dampak positif dan negatif di dalam masyarakat yang berpengaruh terhadap lingkungan. Dampak posiifnya itu masyarakat mendapat hiburan atraksi kembang api dan kesenangan tersendiri di dalam hati seseorang, semua itu tergantung orang yang menanggapinya. Selain itu ada 9 dampak negatif perayaan tahun baru, yaitu  :
1.      Pemborosan, dengan pesta yang meriah tentunya banyak biaya yang dikeluarkan misalnya panggung, mercon, kembang api, membayar tiket di tempat-tempat seperti tempat wisata, kafe dan lain-lain.
2.      Ketertiban, konsentrasi masa di tempat-tempat tertentu sehingga diperlukan pengamanan ekstra ketat ini menjadi pekerjaan tambahan bagi aparat keamanan atau polisi.
3.      Polusi, atau pencemaran lingkungan terjadi pada udara dengan pembakaran kembang api, termasuk dari knalpot kendaraan bermotor yang menghasilkan karbon dioksida sisa pembakaran bisa menyumbang pemanasan global di tengah-tengah slogan “go green” dan “stop global warming”. Pencemaran lingkungan yang lain adalah sisa dari perayaan pergantian tahun selalu meninggalkan sampah berserakan yang jumlahnya tidak sedikit.
4.      Pergaulan bebas remaja, banyak orang tua yang terlalu membebaskan anaknya dalam pergaulan antar jenis dan sangat mengkhawatirkan.
5.      Korban kecelakaan,  hampir tiap tahun dalam peserta perayaan pergantian tahun, sering terjadi kecelakaan, akibat mercon, kembang api atau lalu lintas yang selalu memakan korban jiwa.
6.      Mengurangi produktivitas atau etos kerja, akibat begadang semalaman serta terganggunya kesehatan fisik sehingga begadang semalaman tidak cukup diganti tiga malam.
7.      Bagi Umat Islam Karena begadang semalaman sering kali solat subuh terlambat atau terlewat ini termasuk dosa besar meninggalkan atau melewatkan solat dengan sengaja.
8.      Perayaan tahun baru banyak yang keliling kota menelusuri jalan sambil meniup teropet menggunakan kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar dengan subsidi sehingga menghamburkan anggaran Negara untuk subsidi BBM.
9.      Gangguan kesehatan bagi pelaku karena kurang tidur, bagi remaja timbul jerawat, sakit pipi bekas tiup terompet, telinga katarak akibat mendengar bising terompet dan ledakan mercon.


Daftar Pustaka

http://sugito78.wordpress.com/2011/12/09/pandangan-islam-tentang-perayaan-tahun-baru/)
http://sriyuliani.staff.fisip.uns.ac.id/opini/tentang-waktu-perjalanan-hidup-manusia-dan-selebrasi)/
http:/id.wikipedia.org/wiki/Malam_tahun_baru)
http://rumaysho.wordpress.com/2008/12/31/10-dampak=positif-negatif-merayakan-tahun-baru-masehi/






Tidak ada komentar:

Posting Komentar