Laman

Powered By Blogger

Jumat, 01 Juni 2012

CINTA KASIH IBU YANG TULUS


CINTA KASIH IBU YANG TULUS
TAKKAN PERNAH LEKANG OLEH WAKTU

Oleh:
Deffi Ratnasari , Wenny Permata Sari


1.      Sejarah Hari Ibu
Sekuntum melati, lambang kasih nan suci.
Ibu Indonesia, pembina tunas bangsa.
Berkorban sadar cita, tercapai dengan giat bekerja.
Merdeka laksanakan bhakti pada Ibu Pertiwi
Dari puisi di atas dapat diuraikan bahwa bunga melati melambangkan atau digunakan untuk menggambarkan beberapa hal tentang seorang ibu yaitu kasih sayang kodrati antara ibu dan anak, kekuatan serta kesucian cinta antara ibu dan anak, kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara.
Peringatan hari Ibu di Indonesia sebenarnya dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, bahwa betapa besar jasa para pejuang perempuan mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan untuk memperjuangkan kesatuan, persatuan, dan kemerdekaan Indonesia.Hakekat hari Ibu di Indonesia adalah nasionalisme kaum hawa Indonesia.Benih-benihnya saat persiapan kemerdekaan dan masa perang kemerdekaan.
Sekarang ini hari ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa pejuang perempuan, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.Perayaan yang umum sekarang ini lebih pada penghargaan kepada kaum ibu yang melahirkan kita secara personal."Setiap hari adalah Hari Ibu", maksud dari kalimat tersebut adalah bukan untuk mengecilkan peringatan hari ibu tetapi memang setiap hari adalah hari spesial untuk ibu, terlebih lagi yang tidak setiap waktu bisa ketemu dengan ibunya karena dipisahkan jarak, ruang, dan waktu.
Sejarah hari ibu dimulai dari tergugahnya pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri ketika  Sumpah Pemuda dan Lagu Indonesia Raya dilantunkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda Indonesia. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan perempuan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta.Salah satu keputusannya adalah di bentuknya satu organisasi bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).
Melalui PPPI ini dapat terjalin kesatuan semangat juang antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki untuk berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, serta berjuang bersama untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang lebih maju.
Pada tahun 1929 PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Kemudian pada tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta.Kongres tersebut selain berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia, juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya.
Pada tahun 1938 diadakan Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung  yangmenyatakan bahwa tanggal 22 Desember dijadikan sebagai Hari Ibu. Pada tahun 1946 badan ini berubah menjadi Kongres Wanita Indonesia di singkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman.Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia.Selanjutnya, dikukuhkan oleh Pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959 menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari libur. 
Pada kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan untuk dibuat sebuah monumen.Usul ini akhirnya disetujui.Tahun berikutnya dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Balai Srikandi oleh Ibu Sukanto (Ketua Kongres Pertama).Kemudian diresmikan oleh Menteri Maria Ulfah (Menteri Perempuan Pertama yang diangkat tahun 1950-1956).Akhirnya pada tahun 1983, Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen itu menjadi Mandala Bhakti Wanitatama yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto Jogjakarta.
Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu.Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari (http://www.hanggaady.com/).

2) Makna dan Arti Hari Ibu
Hari ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember yang mengangkat kiprah kehidupan seorang ibu.Salah satu keajaiban dunia adalah perempuan.Awal mula kehidupan manusia semuanya bermula karena adanya perempuan.Itulah sebabnya, kita patut menghargai jasa-jasa seorang ibu yang telah rela mengorbankan nyawanya demi melahirkan kita ke alam dunia.Bermula dari seorang perempuan, manusia lahir sebagai pewaris tahta bumi dan pemimpin peradaban dunia.Seorang ibu memainkan peranan penting dalam mendisain perilaku peradaban agar tunas-tunas peradaban itu menjadi pewaris peradaban yang tangguh, sehingga mereka bisa mengemban amanah peradaban ke depannya.Maka, tidak ada salahnya juga kalau kita mengatakan bahwa ibu adalah sentrum atau pusat peradaban. Sebagai sentrum atau pusat  peradaban, seorang ibu menjadi harapan untuk memelihara seorang manusia ideal yang akan mampu mengubah wajah peradaban Indonesia yang semakin kelam diterpa badai perpecahan maupun persoalan kebangsaan lainnya menjadi lebih baik.
Kasih sayang seorang ibu akan tetap kokoh sampai akhir kehidupannya. Sehingga, momentum Hari Ibu yang diperingati setiap tahun dapat dijadikan langkah awal untuk memberikan penghargaan yang besar atas perjuangan dan pengorbanan seorang ibu.
Wanita (Ibu) yang dulunya hanya dianggap sebelah mata oleh kaum pria sekarang telah berbeda jauh dengan apa yang para pria gagaskan dulu. Seorang ibu sangat berarti dalam hidup ini baik dalam bidang apapun.Dari sedikit uraian diatas tersirat makna dan arti dari hari ibu. Makna dari hari ibu sendiri adalah untuk mengenang segala pengorbanan dan  jasanya terhadap kehidupan ini, jika tak ada seorang ibu maka tak kan pernah ada insiyur-insiyur, dokter, doktor, kepala Negara.Ibu adalah cerminan ketulusan, kesabaran, dan doa untuk anak-anaknya. Ibu juga bermakna luas dari sosok perempuan yang berperan besar dalam kokohnya sebuah negara.
Tidak ada satu pun orang besar yang tidak didukung oleh doa tulus seorang Ibu akan tetapi tidak luput juga oleh bantuan ayah dalam hal ini. Sedangkan  arti hari ibu sendiri adalah hari dimana kita sebagai seorang anak menghargai hasil kerja kerasnya ibu dalam membimbing sebuah keluarga. Kehadirannya sangat dibutuhkan semua orang.Kita tidak bisa hidup tanpa belas kasih sayang darinya.
Hanya dengan memikirkan atau mengucapkan kata ibu maka kitaakan langsung teringat dengan jasa Ibu kita serta dapat membuat diri kita terenyuh dan berpikir sudahkah kita berbuat baik untuk membalas jasa besar Ibu kita? Jasa ibu sendiri tidak bisa kita gantikan dalam kehidupan ini (Mario Teguh, Golden Ways: 2011). Jasa seorang ibu tidak pernah bisa dinilai dengan apapun.Ibu sangat berperan penting dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya.Maka saat hari ibu tiba, semua orang berusaha memberikan persembahan khusus untuk para ibu mereka meski hanya sebuah ucapan terima kasih.
Kita belum pernah merasakan bagaimana susah dan senangnya menjadi seorang ibu. Senang saat ia menerima anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa seorang anak dan susah saat anaknya tidak pernah mendengarkan semua nasehatnya.Dengan ketulusan hati, ibu mampu mencerahkan.Dengan empati dan kasih sayangnya, ibu mampu mendidik.Dengan semangat, ibu mampu memberdayakan diri, keluarga, dan lingkungannya untuk menjadi lebih baik(Jawa Pos, 22 Desember 2011).Menurut Zulkifli Syukur-pemain Timnas (Antaranews.com 22 Desember 2011 20.50 WIB), “Pengorbanan seorang ibu tidak akan tergantikan dengan apapun, demikian juga peran bapak juga tidak dilupakan dalam pembentukan karakter generasi muda.Ibu selain memberi ASI, juga membentuk pondasi dari karakter generasi muda, serta menentukan masa depan bangsa dan Negara." katanya.
Keberadaan dan fungsi seorang Ibu memang sangat luar biasa.Ibu adalah pendidik pertama bagi anak-anak yang dilahirkannya.Sebab para ibu yang memang seharusnya merawat, mengasuh, mengajari berjalan, mengajari berbicara, serta memastikan dan menyaksikan setiap tingkat perkembangan anaknya terpenuhi sesuai standar.Dengan demikian, kualitas akhlak, moral, intelektual, dan pengetahuan seorang ibu dapat mempengaruhi kualitas generasi muda harapan bangsa tersebut.
Peran strategis Ibu sebagai pendidik pertama bagi generasi muda belum sebanding dengan peran lain yang  abstrak, akan tetapi bisa dirasakan sebagai kekuatan yang teramat dahsyat yang berupa kasih sayang. Kasih sayang seorang ibu tak akan pernah bertepi sampai kapan pun dan dalam keadaan apa pun seorang ibu akan selalu menjaga kasih sayang untuk anaknya. Hal ini adalah sebuah fitrah yang tak akan pernah selesai jika hanya dideskripsikan dengan 26 jenis huruf dalam abjad, dan tak pernah terhitung dengan kombinasi 10 jenis angka.
Ada beberapa hal yang terlupakan pada perayaan hari ibu masa kini di antaranya yaitu Hari Ibu kini sekedar menjadi ajang ucapan terima kasih, pujian, dan pembebasan kerja untuk ibu. Tidak tampak lagi semangat negarawati kaum wanita untuk turut memperbaiki kualitas Indonesia. Padahal, ucapan terima kasih dan pengistimewaan ibu harusnya dilakukan setiap hari karena ibulah yang telah merawat dan membesarkan kita, Ibulah pejuang pendidikan pertama kita dan juga generasi harapan bangsa.Sedangkan Hari ibu masa lalu lebih cenderung mengenang semangat perjuangan para perempuan untuk memperbaiki kualitas bangsa Indonesia.
Adanya hari ibu ini bukan berarti menamfikan peran seorang bapak. Sehebat apapun ibu, ia tidak akan pernah menjadi ibu jika tidak ada bapak. Secara tidak langsung, bapak juga turut menyukseskan hadirnya seorang ibu. Apabila Hari Ibu hanya pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya, secara tidak langsung selain tanggal itu adalah Hari Bapak. Akan tetapi tidak demikian adanya. Hari Ibu ataupun Hari Bapak hanyalah sebuah seremonial untuk mengingat kembali orangtua kita masing-masing di tengah kesibukan yang begitu padat. Bagi seorang anak, setiap saat selalu ada waktu untuk orangtua kita.

3) Persiapan Perayaan Hari Ibu
Persiapan hari raya ibu biasanya dikerjakan oleh seorang suami bahkan anak-anaknya. Perayaan ini biasanya ditandai dengan kegiatan memberikan kado dan ucapan selamat hari ibu kepada ibu atau tidak membiarkan ibu bekerja di rumah (memanjakan ibu seharian). Biasanya suami dan anaknya menggantikan peran ibunya seperti membersihkan rumah, memasak masakan untuk ibu, memberikan kejutan kecil.
Dalam perayaan hari ibu biasanya dirancang oleh keluarga masing-masing seperti memanfaatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga yang dapat bermanfaat untuk mengakrabkan suasana antara ibu,ayah,anak serta untuk sebuah keterbukaan dalam keluarga.Selain itu kita juga bisa memberikan sapaan, perhatian, waktu, dan cinta kita kepada ibu tersayang. Perayaan hari ibu di lingkungan sekolah biasanya dengan menyanyikan lagu tentang ibu, membuat drama tentang pengorbanan seorang ibu, dan membacakan puisi bertema hari ibu. Di lingkungan masyarakat misalnya beberapa orang atau artis mengadakan bakti sosial kepada ibu-ibu yang sedang bekerja serabutan untuk memenuhi keluarganya, menciptakan lagu tentang ibu, mengadakan konser yang bertemakan hari ibu.

4) Kejutan Untuk Ibu
Sebenarnya seorang ibu tidak pernah mengharapkan kado atau kejutan yang mewah, yang dia ingin hanya anak-anaknya menjadi orang yang berguna untuk keluarga, Negara, dan agama. Akan tetapi, terkadang tak puas jika belum melihat wajah wanita yang kita sayangi ini memerah.
Dengan memberikan hal-hal yang disukainya atau yang ia inginkan dan belum tercapai. Itu akan menjadi kejutan yang sangat luar biasa jika dirancang dengan apik. Dengan adanya kado ini ibu sering kali terharu dan tak jarang pula ia menitikkan air matanya. Di saat seperti inilah anak juga ikut larut dalam kebahagiaan. Ibu dan anak dapat semakin dekat. Menurut Kompas.com, 22 Desember 2011 mengatakan bahwa: “Bertepatan dengan perayaan Hari Ibu, Kamis (22/12/2011), bus transjakarta melakukan launching area khusus wanita pada semua koridor bus transjakarta yang ada. Penerapan area khusus wanita ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada para wanita saat melakukan perjalanan dengan bus transjakarta.”
Sedangkan menurut Tempo.com 22 Desember 2011 menyebutkan bahwa  ada sepuluh kado pilihan yang diberikan untuk ibu di hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember diantaranya yaitu rangkaian bunga, lilin beraroma, kartu belanja, parcel, perawatan spa di rumah, dekorasi rumah seperti gorden, coklat atau kue, peralatan berkebun, parfum, dan treatment relaksasi seperti memijat kaki ibu.Menurut Zulkifli Syukur-pemain Timnas (Antaranews.com 22 Desember 2011 20.50 WIB) mengatakan: "Hadiah tidak perlu berupa barang, namun yang jelas sebagai bentuk pengabdian kepada beliau," katanya.

5) Hikmah dari Perayaan Hari Ibu
Dari perayaan hari ibu kita bisa mengambil berbagai macam hikmah. Diantaranya yaitu hikmah hari ibu untuk anak adalah semakin berbakti kepada orang tua sebagaimana tercantum dalam surat Luqman ayat 14. Artinya:  “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibu telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapih dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali.” (Qs. Luqman : 14). Dengan kita berbakti kepada kedua orang tua maka kita semakin senantiasa meminta ridho mereka untuk menuntun kita menggapai cita-cita. Senantiasa mendoakan mereka dalam setiap sholat kita.
Menurut Jadilah.com 18 Desember 2011 mengatakan bahwa merayakan hari ibu tidak perlu meriah cukup dengan berbakti kepada orang tua serta mewujudkan semua harapan-harapan dari mereka seperti yang terkandung dala hadis berikut.“Surga berada dibawah telapak kaki para ibu, bagi siapa yang mereka kehendaki mereka akan masukkan kedalam surga dan bagi siapa yang mereka kehendaki mereka akan keluarkan dari surga.”
Hikmah hari ibu untuk ayah adalah semakin menghargai kedudukan dari seorang istri karena betapa pentingnya seorang ibu dalam kehidupan keluarga. Menjaga, merawat, mengurus setiap pekerjaan rumah.
Hikmah hari ibu untuk para wanita yaitu ketika seorang anak sudah dewasa, perjuangan dan kasih sayang ibu semakin bertambah besar. Sebab, seorang ibu mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan anaknya orang yang sukses dan bertanggung jawab terhadap masa depannya sendiri. Seorang Ibu mempunyai kewajiban untuk menyekolahkan anaknya dan mengajarinya amalan-amalan yang baik dan juga berusaha memberikan teladan yang baik sesuai dengan anjuran agama.Selain itu dengan adanya perayaan hari ibu dapat membuat kaum wanita menjadi bersemangat dalam memberdayakan diri untuk tetap berkarya dan menyamakan derjatnya dengan kaum laki-laki. Para wanita (ibu) juga akan merasa dihargai dan di istimewakan oleh orang-orang yang menyayanginya. 










PUSTAKA
http:/khozanah.wordpress.com/2010/12/22/refleksi-hari-ibu/
(Mario Teguh, Golden Ways: 2011)
(Jawa Pos, 22 Desember 2011)
(Antaranews.com 22 Desember 2011 20.50 WIB),
(Kompas.com, 22 Desember 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar