Laman

Powered By Blogger

Jumat, 01 Juni 2012

JASA SEORANG IBU


JASA  SEORANG  IBU
Oleh
Icha Anggi Arista, Nalendra Fatchur H


            Hari ibu adalah salah satu hari terindah yang patut untuk diperingati.  Hari yang istimewa bagi seorang ibu. Walaupun seharusnya setiap hari harus kita istimewakan bila itu berhubungan dengan ibu, wanita terhebat di dunia.  Namun, seperti yang kita ketahui pada saat ini, mayoritas orang tidak menghiraukannya, bahkan melupakannnya. Padahal hal ini sangat berarti bagi orang yang telah membuat kita berada di dunia. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai hari ibu. Hal ini dilakukan untuk menyadarkan berbagai kaum yang tidak menghiraukan bahkan yang melupakannya. Perihal tersebut seperti, arti seoang ibu dan segala perannya, manfaat dari do’a seorang ibu serta tentang pepatah mengenai surga di telapak kaki ibu. Namun, untuk pertamanya akan di bahas mengenai arti seorang ibu.

Arti seorang ibu
Ibu adalah seorang perempuan yang tidak hanya mengandung dan melahirkan saja, namun juga merawat dan mendidik anak-anaknya (http://www.anneahira.com). Pada kutipan diatas sosok seorang ibu sangat berjasa besar bagi anak-anaknya. Misalnya, ketika berada di dalam kandungannya kita sering kali beraktivitas seperti menendang-nendang perut beliau dan ibu juga merasakan beban kita saat berada di dalam rahim beliau. Begitu juga pada saat beliau melahirkan kita didunia ini dengan segala beban pejuangan dan tetes keringat yang sudah ia keluarkan, untuk mengeluarkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Tidak ada satupun yang dapat menggantikan posisi seorang ibu dihati kita, juga apa yang sudah beliau berikan untuk kita. Tetapi ketika kita sebagai anak yang sudah dilahirkan, dimanjakan, dibesarkan kita sering kali tidak menyadari bahwa apa yang sudah diperjuangkan beliau itu semata-mata agar anak-anaknya bisa menjadi anak yang berbakti, dan menuruti setiap perkataannya.

Seringkali kita tidak pernah membayangkannya, seperti apa kegelisahan seorang ibu yang pada saat itu sedang mengandung kita sebelum akhirnya kita dilahirkan dari rahimnya. Dengan sekuat tenaga beliau menahan semua penderitaan serta beban yang ditanggung demi seorang anak yang sedang dikandungnya. Kegelisahaan seorang ibu itu merupakan hal yang sangat berat, karena pada saat melahirkan ibu sangat cemas dengan keadaan anaknya sebelum akhirnya anak itu dapat dilahirkan, sampai-sampai beliau tidak mencemaskan keadaannya sendiri. Melainkan ia hanya mengutamakan keselamatan anaknya dari pada mencemaskan keadaannya. Walaupun kecemasan ataupun segala kegelisahan yang pernah dialami ibu itu sangat berbahaya dan berisiko terhadap keadaannya dengan janin yang ada didalam rahim ibu. Berkat adanya jasa beliau  kita bisa merasakan seperti sekarang ini, yang dapat menjejaki kaki kita kedunia ini dengan perjuangan seorang ibu yang melahirkan kita.

Beliau seperti bunga yang berkembang, cantik menawan selalu mewangi sepanjang masa sampai akhir hayat. Ibu bukan dijadikan tempat untuk disanjungi dan dipuja banyak orang. Bukan juga untuk dijadikan sebagai alas kaki yang diinjak-injak. Walau ibu dijadikan dari tulang rusuk kiri laki-laki, namun dekat dengan hati untuk disayang, dekat dengan tangan untuk dilindungi dari seseorang yang jahat terhadapnya (ananda maulina,2009).

Pengorbanan ibu pada saat mengandung sampai melahirkan
            Perlu kita ketahui, Ibu sangat berjasa bagi kehidupan anak-anaknya. Pengorbanan yang ia lakukan Tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Sungguh keliru jika orang menganggap ada orang lain yang lebih berjasa bagi dirinya selain Ibunya sendiri (kompasiana,2011). Pada kutipan ini pengorbanan seorang ibu pada saat mengandung kita. Misalnya, sebelum orang lain bisa melihat kita lahir sebagai penduduk Dunia, ibulah yang pertama kali merasakan keberadaan kita dalam tubuhnya. Dialah yang mensuplai kita makanan, merawat dan memelihara selama 9 bulan 10hari didalam kandunga. Ketika mengandung seorang bayi bukanlah menggendong barang yang bisa istirahat di saat ibu diinginkan. Karena sang jabang bayi melekat dengan tubuhnya dan menjadi parasit yang menggerogoti kekuatan Sang Ibu. Dari waktu ke waktu bertambah berat dan menyulitkan.. Sungguh jarang ibu mengeluh, meskipun ada sedikit keluhannya namun dia tetap dalam keadaan bangga dengan keberadaan Anda di dalam tubuhnya.

Pada saat kita dilahirkan, mungkin kita tidak pernah membayangkan betapa sakitnya seorang ibu ketika melahirkan seorang bayi. Beliau mempertaruhkan selembar nyawanya dan menahan rasa sakit yang hebat  hanya untuk keselamatan buah hatinya. Tetapi semua itu hilang seketika saat mendengar tangisan anak yang baru dilahirkannya. Rasa sakit, lemas, letih berganti dengan rasa senang dan pujian syukur kepada Tuhan atas keselamtan proses persalinan.

Peran ibu dalam memenuhi kebutuhan anak

Peran seorang ibu sebagai pemuas kebutuhan ini sangat besar artinya bagi anak, terutama pada saat anak di dalam ketergantungan total terhadap ibunya, yang akan tetap berlangsung sampai periode anak sekolah, bahkan sampai menjelang dewasa. Ibu perlu menyediakan waktu bukan saja untuk selalu bersama tetapi untuk selalu berinteraksi maupun berkomunikasi secara terbuka dengan anaknya. Pada dasarnya kebutuhan seorang anak  meliputi kebutuhan fisik, psikis, sosial dan spiritual (HR.Muslim,2010). Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Kebutuhan psikis meliputi kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, diterima dan dihargai. Sedang kebutuhan sosial akan diperoleh anak dari kelompok di luar lingkungan keluarganya. Dalam pemenuhan kebutuhan ini, ibu hendaknya memberi kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. Kebutuhan spiritual, adalah pendidikan yang menjadikan anak mengerti kewajiban kepada Allah, kepada Rasul-Nya, orang tuanya dan sesama saudaranya (HR.Muslim,2010). Dalam pendidikan spiritual, juga mencakup mendidik anak berakhlak mulia, mengerti agama, bergaul dengan teman-temannya dan menyayangi sesama saudaranya, menjadi tanggung jawab ayah dan ibu. Karena memberikan pelajaran agama sejak dini merupakan kewajiban orang tua kepada anaknya dan merupakan hak untuk anak atas orang tuanya, maka jika orang tuanya tidak menjalankan kewajiban ini berarti menyia-nyiakan hak anak.

Seorang ibu harus memberikan atau memuaskan kebutuhan anak secara wajar, tidak berlebihan maupun tidak kurang. Pemenuhan kebutuhan anak secara berlebihan atau kurang akan menimbulkan pribadi yang kurang sehat di kemudian hari.  Dalam memenuhi kebutuhan psikis anak, seorang ibu harus mampu menciptakan situasi yang aman bagi putra-putrinya. Ibu diharapkan dapat membantu anak apabila mereka menemui kesulitan-kesulitan. Perasaan aman anak yang diperoleh dari rumah akan dibawa keluar rumah, artinya anak akan tidak mudah cemas dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul.

Beliau harus mampu menciptakan hubungan atau ikatan emosional dengan anaknya. Kasih sayang yang diberikan ibu terhadap anaknya akan menimbulkan berbagai perasaan yang dapat menunjang kehidupannya dengan orang lain. Cinta kasih yang diberikan ibu pada anak akan mendasari bagaimana sikap anak terhadap orang lain. Seorang ibu yang tidak mampu memberikan cinta kasih pada anak-anaknya akan menimbulkan perasaan ditolak, perasaan ditolak ini akan berkembang menjadi perasaan dimusuhi. Anak dalam perkembangannya akan menganggap bahwa orang lainpun seperti ibu atau orang tuanya. Sehingga tanggapan anak terhadap orang lain juga akan bersifat memusuhi, menentang atau agresi.

Seorang ibu yang mau mendengarkan apa yang dikemukakan anaknya, menerima pendapatnya dan mampu menciptakan komunikasi secara terbuka dengan anak, dapat mengembangkan perasaan dihargai, diterima dan diakui keberadaanya. Untuk selanjutnya anak akan mengenal apa arti hubungan di antara mereka dan akan mewarnai hubungan anak dengan lingkungannya. Anak akan tahu bagaimanacara menghargai orang lain, tenggang rasa dan komunikasi, sehingga dalam kehidupan dewasanya dia tidak akan mengalami kesulitan dalam bergaul dengan orang lain.

Peran ibu dalam keluarga

Peran ibu tidak hanya untuk merawat dan mendidik anak tetapi ada juga peran ibu yang lain dalam keluarga (http://Harun Yahya.com), diantaranya pagi-pagi diwaktu kita masih tidur lelap, ibu sudah bangun untuk pergi ke pasar guna belanja dan menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya. Terkadang juga ibu tidak kebagaian makanan karena sudah dimakan anak-anaknya dan suaminya. Tapi ibu tidak ada rasa marah, benci, kesal karena tidak kebagian makanan tetapi didalam hati ibu berkata “lebih baik aku tidak makan dari pada anak dan suamiku yang harus merasakan lapar”. Selain memasak ada juga kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan oleh seorang ibu diantaranya sebelum anaknya berangakt kesekolah ibu menyetelika baju untuk anaknya karena ibu tidak mau lihat baju anaknya kusam pada waktu berangkat sekolah, pada waktu senggang ibu mencuci baju keluarganya dan tidak lupa setiap hari ibu harus rajin membersikan rumah. Meskipun ibu dengan keadaan sakit  dan dengan kondisi yang lemas ibu tetap melakukan kegiatannya tersebut guna menjadi tugas seorang ibu. Di dalam keluarga, mestinya tidak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya ibu dan kita tidak bisa seperti ini tanpa ada jasa maupun kasih sayang dari seorang ibu.

Peran ayah dalam keluarga

Perkembangan anak dalam proses tumbuh kembangnya selama ini tentu tidak jauh dan tak pernah tergantikan dari peranan seorang ibu, padahal peranan ayah tak kalah pentingnya. Kini, banyak ayah yang berperan besar dalam proses mendidik anak serta melakukan aktivitas rumah tangga. Berbagai penelitian yang berhubungan dengan perkembangan anak juga menunjukkan bahwa pengaruh seorang ayah telah dimulai sejak usia yang sangat dini. (melindacare,18-04-2011)

Dari Salah satu kutipan penelitian diatas mengungkapkan bahwa seorang bayi yang banyak menghabiskan waktu bersama ayahnya akan jauh lebih nyaman saat berada di lingkungan orang-orang asing dewasa, serta lebih banyak mengoceh dan mau digendong oleh siapapun dibandingkan dengan bayi yang sedikit menghabiskan waktu bersama ayahnya. Oleh karena itu, perkembangan anak pun tak luput dari pantauan seorang ayah. Tanpa disadari orang tuanya, anak laki-laki biasanya menganggap sang ayah sebagai panutan dalam hidupnya, sementara bagi anak wanita seorang ayah merupakan pelindung, pengayom serta sosok bagi calon suami idealnya di masa yang akan datang. Selain itu, meskipun anak-anak berusia remaja tampak kurang mendengarkan nasehat orangtuanya, namun sebuah fakta menunjukkan bahwa mereka sebetulnya sangat menyimak yang dikatakan oleh orangtuanya tersebut. Dan tentunya perkembangan anak disini semuanya tergantung bagaimana dari sikap dan pendidikan yang diberikan orangtua pada anaknya mulai sejak dini untuk menentukan masa depan anak-anaknya nanti.
      
Sebagaimana Anda ketahui, pergaulan remaja sekarang telah jauh berbeda dengan masa Anda remaja dulu. Narkoba, tawuran, genk motor serta pornografi merupakan bentuk kenakalan remaja yang sudah menunggu di gerbang sekolah anak-anak, bahkan mungkin sudah berada di dalam rumah Anda. Kaum pria diketahui memiliki kemampuan untuk mengenali dan menanggapi emosi anak-anaknya secara konstruktif dibandingkan kaum wanita. Maka dari itu, peranan ayah dalam mendidik perkembangan anak harus dimaksimalkan dengan adanya tantangan kenakalan yang akan dihadapi anak remajanya.

Kasih sayang seorang ibu

Kasih sayang ibu sepanjang jaman begitulah pepatah yang seringkali kita baca dan dengar saat berbicara mengenai kasih sayang ibu dan kasih saynag anak bahkan beberapa penyanyi atau senian yang menciptakan syair yang isisnya mengenai kasih sayang seorang ibu. Memang kenyataannya ibu adalah sosok yang begitu penting bagi eksistensi keluarga. Dengan kasih sayang ibu, maka segala kebutuhan dan urusan keluaga dapat tepenuhi dna teselesaikan tanpa kendala. Ibu atau wanita memang sosok manusia yang kuat dan berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak serta meningkatkan kondisi keluarga.

Begitu indah gambaran ibu bagi seorang anak dan keluarganya semua itu menunjukkan bahwa kasih sayang ibu kapada anaknya tidak terbatas. Apapun dilakukan oleh beliau agar anak-anaknya dapat bahagia. Dan mereka tidak membutuhkan apapun dari anak-anaknya. Itu sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Dapat kita rasakan bagaiman ibu mengasihi dan menyayangi kita, walaupun kita nakal. Ibu tidak pernah kehabisan rasa sayangnya, mereka tetap saja memberikan kasih sayangnya, walaupun anak menggodanya.

Do’a ibu yang penuh berkah

Jika ingin berhasil dalam setiap usaha hidup mu, maka mintalah do’a restu kepada ibumu. Ini merupakan sebuah petua yang sangat nyata. Setiap kali kita akan melakukan sesuatu, do’a restu orang tua, kususnya ibu merupakan bekal yang utama. Ibu adalah sosok yang begitu kasih kepada kita. Beliau memberikan segalanya untuk kita. Dan istimewanya, mereka tidak berharap balas atas segala yang sudah dilakukan untuk anak-anaknya. Bagi para ibu, menyayangi anak merupakan amanat yang harus dipertangungjawabkan saat diakhirat nanti.
           
Begitu berkahnya do’a ibu, hingga ada cerita tentang anak durhaka kepada ibu yang menjelmah menjadi batu karena do’a sang ibu, si maling kundang (majalah bobo,2004). Anak yang tidak mengakui kasih sayang ibunya, bahkan menghardik sang ibu. Dan ibu merasa teraniyaya tersebut berdo’a kepada tuhan, walaupun hanya kata-kata itu hanyalah cermin kekecewaan ibu. Ibu hanya perotes dan mengatakan “hatimu keras seperti batu.” Ternyata, tuhan mengubah kata-kata tersebut sebagai do’a ibu.

Surga ditelapak kaki ibu
            Pepatah mengatakan bahwa surga ada ditelapak kaki ibu, bukan berarti kita harus melihat telapak kaki ibu, ini merupakan sebuah isarat bahwa kebahagiaan seorang anak terletak di telapak kaki ibu yang artinya disepanjan kehidupan ibu. Jika ibu masih hidup, maka selama ini ibu tetap melangkahkan kaki untuk menciptakan kesempatan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya (AnneAhira.com)
           
Telapak kaki, diartikan sebagai bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan tangan, maka itu artinya perjalanan hidup ibu. Selama ibu masih hidup, selama itu pula kasih sayang ibu tercurah untuk anak-anaknya. Dan selama itu pula kehidupan anak berada pada posisi baik. Ibu akan terus berusaha memposisikan anak-anaknya bahagia.
           
Oleh karena itu, oleh karena itulah jika kita ingin bahagia hidup di dunia dan di akhirat maka sayangilah ibu kita. Berilah mereka kebahagiaan sebab ibu adalah lautan dan dunia kita. Disanalah kita berlabu saat sulit dan sebagainya. Ingat bahwa keberadaan seorang ibu bagi kehidupan merupakan keniscayaan yang tidak dapat kita abaikan.

Pustaka
·         http://www.anneahira.com
·         ananda maulina,2009
·         kompasiana,2011
·         HR.Muslim,2010
·         http://Harun Yahya.com
·         melindacare,18-04-2011
·         majalah bobo,2004
·         AnneAhira.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar