Laman

Powered By Blogger

Jumat, 01 Juni 2012

PERINGATAN HARI IBU


PENTINGNYA PERINGATAN HARI IBU
Oleh :
Arista Syahril Abdillah,  Muhammad Ikhwan Fauzi
                          


Peringatan hari ibu
Hari Ibu di Indonesia diperingati pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional, berbeda dengan di Amerika dan Kanada yang merayakan Hari Ibu atau Mother’s Day pada Minggu kedua bulan Mei.
Misi hari ibu
Misi peringatan Hari Ibu lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu, panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada 1950-an, Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung. (dikutip dari : Adam Muakhor, S.T. Staf Bidang Fisik Bappeda Kota Metro)
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa misi hari ibu sesungguhnya adalah mengenang semangat dan perjuangan perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia.



Sejarah hari ibu
Sejarah Hari Ibu di Indonesia diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung Dalem Jayadipuran yang sekarang berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional dan beralamatkan di Jl. Brigjen Katamso. Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Dhien, Tjoet Nyak Meutia, R.A. Kartini, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, dan lain-lain.
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan gender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate. Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.
Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1946. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.
Peringatan Mother’s Day (hari ibu) di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, yang mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronos, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno. Maka, di negara-negara tersebut, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret.
Di Amerika Serikat dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong, peringatan Mother’s Day jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei karena pada tanggal itu pada tahun 1870 aktivis sosial Julia Ward Howe mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara. (dikutip dari Wikipedia dan www.showbizy.com/mothersday/indonesia/page/3 dan)
Makna sesungguhnya hari ibu

Mengacu sejarah, seharusnya peringatan Hari Ibu tidak hanya dimaknai sebagai hari mengungkapkan kasih sayang kepada dan memanjakan ibu. Itu tidak salah, namun makna hari ibu yang sesungguhnya seharusnya kita dapat mengambil semangat yang dimiliki para pahlawan wanita seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, dan Rangkayo Rasuna Said. Semangat mereka adalah semangat memperjuangkan hak-hak perempuan. Apalagi permasalahan perempuan zaman sekarang begitu banyak. Misalnya soal perdagangan perempuan. Ini seharusnya disuarakan dalam peringatan Hari Ibu. (dikutip dari : Adam Muakhor, S.T. Staf Bidang Fisik Bappeda Kota Metro dan www.radarlampung.co.id/read/opini/44342-merefleksi-makna-hari-ibu )


Penghormatan yang diberikan kepada ibu
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya. Baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas yang sehari-hari dianggap sebagai kewajibannya; seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Untuk menghormati ibu tidak hanya diperlukan sehari saja dalam setahun, tetapi dia harus selalu dihormati, dipelihara, diperhatikan, dan ditaati perintahnya oleh anak-anaknya, selama tidak untuk bermaksiat kepada Yang Kuasa di sepanjang zaman dan di segala tempat. (dikutip dari kompas 2011)
Ayat Al Qur’an yang berhubungan dengan hari ibu

Al Quran Surat Lukman ayat 14-15 yang artinya : “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) Kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah  yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bertsyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuan tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutlah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepadaku-ah kembali mu, maka kuberitakan padamu apa yang telah engkau kerjakan”.
Al Qur’an Surat Al-Israa’ ayat 23-24 yang artinya : “Dan Tuhanmu telah menetapkan keputusan, supaya kamu jangan menyembah kecuali kepada-Nya saja dan juga berbakti terhadap ibu bapa. Jika salah seorang di antaranya atau keduanya sudah lanjut usia, jangan menolak permintaan mereka secara kasar, namun ucapkanlah terhadap mereka perkataan yang sopan santun”. “Berbaktilah kepada mereka dengan penuh kerendahan diri dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku! Kasihanilah mereka keduanya sebagaimana keduanya memeliharaku dengan penuh kasih sayang waktu kecilku”. (dikutip dari Al-Quran terjemah)
Dalam Al Quran Surat Lukman ayat 14-15 dan Surat Al-Israa’ ayat 23-24 tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa ada lima pesan yang dapat dijadikan ikhtiar bagi kita untuk membahagiakan ibu. Pertama, kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua kita dengan sebaik-baiknya. Kedua, kita diwajibkan merawat dan mengurus orang tua bila sudah usia lanjut. Ketiga, kita diwajibkan berperilaku santun dan lembut serta mengeluarkan lisan yang mulia. Keempat, kita diwajibkan untuk merendahkan diri dengan penuh kasih sayang.  Kelima, senantiasa mendoakan mereka.
Hari ibu bukan sekedar simbolis
Peringatan Hari Ibu sebaiknya tidak dijadikan simbolisme semata. Semangat memuliakan ibu perlu berlandaskan pada keimanan kepada Allah SWT. Sehingga, segala bentuk peringatan akan membekas di hati para anak dan dirasakan para ibu.
Rasulullah sangat memuliakan seorang ibu. Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, ’’Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?’’ Beliau menjawab, ’’Ibumu’’. Lelaki itu bertanya lagi, ’’Kemudian siapa lagi?’’ Beliau kembali menjawab, ’’Ibumu’’. Lelaki itu kembali bertanya, ’’Kemudian siapa lagi?’’ Beliau menjawab, ’’Ibumu’’. ’’Lalu siapa lagi?’’ tanyanya. ’’Ayahmu,’’ jawab beliau’’. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dari pernyataan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa peringatan hari ibu bukan sekedar simbolis saja, seperti Rasulullah yang sangat memuliakan seorang ibu. Untuk memuliakan ibu, kita tidak hanya membebastugaskankan ibu dari tugas yang sehari-hari dianggap sebagai kewajibannya; seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Tetapi kita harus selalu menghormati, memperhatikan, dan mentaati perintahnya selama tidak untuk bermaksiat kepada Allah SWT. Dan yang jauh lebih utama, peringatan Hari Ibu harus menjadi sarana evaluasi untuk menambah kualitas kita dalam membahagiakan ibu pada kesehariannya.
Kebaikan seorang ibu
Ada sangat banyak kebaikan seorang ibu yang nilainya tak terhingga, yaitu : kebaikan dalam memberikan perlindungan dan penjagaan selama kita dalam kandungan. Selama Sembilan bulan sepuluh hari kita didalam kandungan ibu kita berjalan dengan sedikit membungkuk, perut yang terasa sakit, mual ketika memakan makanan adalah hal yang biasa tetapi dia berusaha menjaga agar kita tidak kekurangan nutrisi selama dalam kandungan, memeriksakan kandungan secara rutin agar memastikan kita dalam keadaan sehat selalu. kebaikan menanggung derita selama kelahiran. ini adalah bagian terberat karena proses mengeluarkan kita dari dalam Rahim tidaklah semudah memasukkan makanan kedalam mulut tetapi harus diatur dengan benar agar kita dapat selamat sampai didunia, begitu pula ibu yang harus melahirkan dengan cara sesar karena suatu kondisi yang tidak memungkinkan, penderitannya tidak berahir setelah operasi tetapi rasa sakit setelah operasi juga masih akan terasa dalam jangka waktu yang sangat lama.  kebaikan melupakan semua kesakitan begitu kita lahir. Setelah melahirkan rasa sakit seorang ibu akan terobati karena buah hatinya telah lahir didunia. Kebaikan menyusui dan memberikan makan serta memelihara kita. kebaikan membersihkan yang kotor. Ketika kita masih kecil dan imut kita sering kali buang air dan berak di sembarang tempat karena kita belum terlalu pintar untuk mengatakannya kepada ibu, maka dengan siaga ibu akan selalu siap membersihkann jika kita buang air dan berak. Kebaikan selalu memikirkan kita bila berjalan jauh. Ketika kita sudah remaja kita pasti akan selalu dipenuhi jadwal untuk keluar rumah, pada waktu itu seorang ibu akan selalu bertanya kemana kita akan pergi dan menasihati serta mendoakan agar kita selalu baik-baik ketika dalam perjalanan. kebaikan karena kasih sayang yang dalam dan pengabdian. Ketika kita sakit ibu akan berdoa agar kita diberi kesembuhan, bahkan yang lebih dalam seorang ibu rela sakit daripada anaknya yang sakit. kebaikan dari rasa belas kasih yang dalam dan simpati. Sudah pasti jika seorang bunda sangat murah hati dalam rasa belas kasih karena dia ingin agar anaknya selalu bahagia dan jika kita sedang tertimpa musibah ibu juga memberikan kasihnya kepada kita. Kebaikan dalam memenuhi kebutuhan kita. Ibu tidak akan berfikir panjang untuk kebaikan anaknya dia rela berhutang atau meminjam sesuatu dari orang lain agar kita tercukupi dan setara dengan yang lain, bila kita meminta sesuatu dengan kata butuh ibu juga akan memenuhinya meskipun kita harus menunggu terlebih dahulu tetapi sudah pasti akan dituruti.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ibulah yang melakukan apas saja untuk kita tak peduli seberapa sulit besar kecil, dan memberikan kita sesuatu yang manis dan dia sendiri memakan bagian yang pahit, memindahkan kita ke tempat yang kering sedangkan ibu sendiri berada di tempat yang basah. Hampir 100% hidupnya diberikan kepada kita. (dikutip dari : Adam Muakhor, S.T. Staf Bidang Fisik Bappeda Kota Metro)

Perilaku yang dapat menyakiti hati ibu
Sosok ibu di dalam alquran sangat banyak disebut karena jasanya yang begitu besar sehingga Allah menempatkan surga di bawah kaki ibu. Ini adalah perilaku yang dapat menyakiti hati seorang bunda tercinta. Pertama adalah membentak ketika diperintah, meskipun dalam kata yang sangat sederhana seperti “ah”, atau “gak” itu jika anda berpikir secara jernih maka akan benar terasa menyakitkan. Sudah pasti jika kita berkata seperti itu adalah biasa dan wajar tetapi sosok seorang ibu memang benar-benar sabar dan hanya dapat menatap kita tanpa membentak kesalahan kecil kita tersebut bahkan ibu juga akan berusaha memberitahu kalau membentak orangtua itu dilarang. Kedua berbohong kepada ibu adalah hal yang tidak menyakitkan baginya karena dia tidak tahu, apabila dia tahu yang sesungguhnya maka dia akan berpikir kenapa anakku berbohong ya allah? Apakah aku salah mendidiknya ataukah ini akibat kesalahanku yang pernah kulakukan? Dan ahirnya seorang ibu akan bersedih dan berfikir bagaimana meluruskan sifat pembohongnya agar tidak berulang, sekali lagi kejahatan yang melukai hati seorang ibu tercinta. Yang terahir adalah melupakan jasa kedua orangtuanya ketika menjadi orang yang sukses, dan itu banyak terjadi karena seorang anak malu memiliki orangtua yang entah miskin, cacat atau penjahat, jika sudah begini ibu akan berfikir kenapa aku melahirkan dan membesarkan anak yang durhaka dan mungkin akan berdoa jelek karena merasa benar-benar tersakiti dan dilupakan oleh buah hatinya sendiri. Jika seorang anak sukses maka ibu tidak akan pernah menuntut sesuatu yang berupa materi, tetapi hanya ingin melihat wajah sukses anaknya karena keberhasilannya mengantarkan nakanya menjadi sosok yang sukses. Jika kita sukses ingatlah karena dibalik sukses doa ibu berada dibaliknya, terimalah apapun kondisi orangtua kita karena itulah kunci sukses dari allah. (dikutip dari HR. Bukhari Muslim)
Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kita juga harus menjaga sikap dengan ibu, diantaranya dilarang membentak atau kasar terhadap ibu, berbohong, yang terkhir adalah melupakan orangtua karena kita sukses dan malu memiliki orangtua yang kekurangan atau disebut anak durhaka.


Sosok ibu yang tidak wajib ditiru
Dalam Alquran surat Al- Ankabut ayat 8 yang artinya ” Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Menjelaskan bahwa kita wajib berbuat baik kepada ibu dan bapa. Tetapi jika mereka menyuruh berbuat keburukan maka jangan dituruti dan berusahalah untuk menyadarkan mereka. Seorang ibu yang tega menuruh buah hatinya untuk berbuat keburukan hanya terdapat segelintir saja dan itu juga dilakukan karena tututan kebutuhan. (dikutip dari Al-Quran terjemahan dan www.muhammadiyah.com/cinta/ibu/page/1)
Lagu untuk mengungkapkan cinta seorang ibu
                        Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia.
Kata yang sederhana tetapi memiliki makna yang sangat dalam. Kasih ibu kepada kita sepanjang masa selama ibu kita masih hidup dan tidak berharap meminta imbalan ketika sang buah hati sukses. Jasanya bagaikan matahri yang menyinari dunia selalu.
Kado terindah untuk ibu
Ada beberapa kado terindah yang dapat kita berikan kepada ibu. Kado ini tak ternilai bagi orang-orang yang kita sayangi, terutama ibu kita sendiri,
Pertama, kehadiran dari orang yang dikasihi adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, kita dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran kita adalah sebagai pembawa kebahagiaan untuk seorang ibu.
Kedua, mendengar. Tidak banyak orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, dari pada mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Kita tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskan apa yang dibicarakan. Setelah itu, berikan ucapan terima kasih dan pujian kepada ibumu, pasti itu akan terdengar manis baginya.
Ketiga, senyuman. Kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliiling kita. Jadi, hadiahkanlah senyuman manis kepada ibumu. (dikutip dari kompas 2011)
Dari pernyataan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa untuk memberikan kado kepada ibu itu tidak selalu dengan materi atau mengeluarkan uang. Untuk membuat ibu kita merasa bahagia, kita cukup memberikan ketiga kado tersebut, yaitu : kehadiran, mendengar dan senyuman.



Daftar Pustaka

Al-Quran terjemah
Hadist riwayat Bukhari Muslim



Tidak ada komentar:

Posting Komentar