Laman

Powered By Blogger

Rabu, 22 Februari 2012

penelitian

TUJUH JURUS SUKSES PENELITIAN

Tujuh cara tepat yang dapat memudahkan seseorang dalam meneliti sesuatu, yaitu:
  1.  Cara Memulai Suatu Penellitian
  2. Memilih Metode
  3. Membaca dan Mengatur Kegiatan Penelitian
  4. Mengumpulkan Data
  5. Menganalisis Data
  6. Menulis Laporan
  7. Cara Mengakhiri Suatu Kegiatan
Pembahasan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari berbagai pemikiran tersebut dengan penjelasan yang mudah dicerna sehingga mudah di praktekkan.

Jurus Pertama: Memulai Suatu Penelitian
Jurus pertama yang harus dilakukan seseorang dalam penelitian adalah memulai suatu penelitian. Oleh karena itu hal pertama dan paling utama yang harus dipahami dlam memulai suatu penelitian adalah memilih topik atau tema penelitian yang masuk akal dan dapat diteliti, serta mampu membangkitkan motivasi peneliti untuk melakukannya. Dalam hal ini, topik atau tema yang dipilih harus tepat, tidak terlalu kecil, tidak terlalu besar, tetapi sesuai dengan waktu, ruang, dan sumber-sumber yang tersedia, serta dapat diteliti sesuai dengan kemampuan yang dimiliki secara tepat waktu dan tepat sasaran. Dalam keadaan tertentu, jika tidak bisa memikirkan suatu pelanggan atau keluarga. Lihat juga hasil-hasil pekerjaan penelitian sebelumnya. Setelah itu, kembangkan beberapa penelitian yang sudah ada tersebut atau kembangkan pelatihan di tempat kerja. Hubungkan hal-hal tersebut dengan keinginan-keinginan yang lain. Pikirkanlah judulnya dan mulailah melangkah dari bagian yang menarik perhatian.

2.      Jurus Kedua: Memilih Metode
Jurus kedua yang harus dilakukan seseorang dalam melakukan penelitian adalah memilih metode penelitian yang tepat. Seseorang yang akan melakukan penelitian harus harus memahami berbagai pendekatan, metode, dan teknik yang tersedia untuk dipilih dan dikembangkan dalam menyelesaikan penelitian sesuai dengan topik yang dipilih. Topik-topik yang dapat didiskusikan tersebut antara lain dapat diurutkan dalam tiga tahap sebagai berikut:
a.       Adanya dua kelompok penelitian atau pendekatan umum dalam melakukan dalam penelitian (yaitu kuantitatif / kualitatif)
b.      Adanya empat metode dalam perancangan kegiatan penelitian (yaitu penelitian tindakan, studi kasus, eksperimen, dan survey)
c.       Adanya empat teknik dalam pengumpulan data (yaitu dokumen, wawancara, pengamatan, dan kuesioner)

3.      Jurus ketiga : Membaca dan Mengatur Kegiatan Penelitian
Jurus ketiga yang harus dilakukan seseorang dalam penelitian adalah membaca dan mengatur kegiatan penelitian. Membaca merupakan bagian utama dalam proses penelitian, yang dalam tahap-tahap berbeda bisa diurutkan sebagai berikut:
a         Membaca pada awal penelitian
b        Membaca selama penelitian
c         Membaca setelah penelitian
Jenis-jenis bacaan meliputi: buku, jurnal, media komunikasi populer (majalah atau koran), materi mutakhir berdasarkan komputer (internet), laporan internal atau memo, surat-surat, dan buku catatan harian.
Disamping membaca, sebagai bagian utama dalam proses penelitian, seorang peneliti harus membekali diri agar bisa mengatur waktu dalam melaksanakan aktivitas penelitian secara efektif. Penggunaan waktu dalam penelitian meliputi:
a         Delegasi
b        Membaca secara efektif
c         Pembagian waktu
d        Bersantai
Untuk menghemat waktu sebaiknya dibuat suatu jadwal penelitian, sehingga tahu persis apa yang harus dilakukan setiap saat. Kita juga harus paham bagaimana mengatur hubungan dengan figur-figur dan lembaga-lembaga utama untuk penelitian
.
4.      Jurus keempat : Mengumpulkan Data
Jurus keempat yang harus dilakukan seseorang dalam melakukan penelitian adalah mengumpulkan data. Dalam hal ini, seorang peneliti harus menyadari adanya permasalahan akses dan etika yang kompleks dalam pengumpulan data. Keduanya berpengaruh terhadap data yang dikumpulkan, bagaimana memperolehnya, dan bagaimana pula menggunakannya. Setiap peneliti bisa lebih memahami cara yang berbeda dalam penggunaan dokumen, wawancara, pengamatan, dan kuesioner yang bisa membantu dalam kegiatan penelitian. Kita perlu menyadari keuntungan dan kerugian dari teknik yang berbeda dari pengumpulan data agar bisa lebih siap terhadap naik turunnya pengumpulan data. Pengumpulan data memang merupakan suatu proses yang panjang dan dan bagian paling besar dalam kegiatan penelitian. Proses ini bisa menjadi sangat menyangkan atau justru membosankan. Dua perasaan dalam pengumpulan data yang membuat proses penelitian menjadi tidak baik adalah kesendirian dan obsesif. Kesendirian bisa ditanggulangi dengan cara pengembangan jaringan pendukkung pada saat dimulainya penelitian dan dengan cara menempatkan penelitian secara terpisah dalam hidup kita sehingga masih memiliki ruang dan waktu untuk keinginan yang lain. Sementara itu obsesif akan membuat penelitian yang dilkukan adalah ssegalanya bagi kita sehingga dapat menghabiskan sebagian besar atau mungkin seluruh waktu untuk penelitian dan hal ini harus diwaspadai.

5.      Jurus kelima : Menganalisis Data
Jurus kellima yang harus dilakukan seorang peneliti adalah menganalisis data. Dalam hal ini, seseorang yang sedang melakukan kegiatan penelitian perlu memahami berbagai bentuk data yang berbeda dengan jenis analisisnya masing-masing yang sesuai. Mungkin diperlukan banyak waktu untuk mengumpulkan data penelitian dan bentuk data yang diperoleh akan sedikit berbeda dengan yang dipikirkan semula. Biasanya data yang teratur akan dihasillkan oleh adanya buku catatan yang rapi, indeks kartu, kumpulan kuesioner, folder yang ditandai oleh warna, kaset yang berlebel,  fotokopian dengan hal-hal penting yang ditandai, rencana dan jadwal yang jelas, serta komputer yang canggih. Kita juga harus mempunyai pemahaman  tentang pendekatan yang mungkin diterapkan dalam analisis dokumen,wawancara, pengamatan, dan kuesioner. Setiap penelliti harus dapat menilai tingkat keberartian, keumuman, kehandalan, dan validitas dari penelitian dan penemuan.

6.      Jurus keenam : Menulis Laporan
Jurus keenam yang harus dilakukan seorang dalam melakukan penelitian adalah menulis laporan. Menulis laporan penelitian hanyalah bagian kecil dari seluruh kegiatan penelitian, karena ada cara lain untuk mengkomunikasikan hasil penelitian melaui presentasi lisan, tetapi menulis masih banyak dilakukan dalam sebagia besar bidang penelitian. Penulisan penelitian laporan harus dimulai sesegera mungkin agar ada kesempatan untuk meninjau serta merevisi kembali apa yang telah disusun secara garis besar. Ketika kita telah menulis sesuatu maka proses ini akan menjadi suatu bagian dari proses penulisan kembali apa yang telah ditulis. Setiap peneliti perlu memahami apa yang dimaksud dengan penulisan kritis, agar memiliki kesadaran yang lebih besar terhadap isi tulisan, gaya dan nada penulisan alternatif yang sangat mungkin terbuka untuk digunakan. Dalam hal ini kita memiliki pemikiran yang lebih jelas tantang struktur dan organisasi laporan penelitian. Pada umumnya struktur laporan penelitian meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a         Daftar isi
b        Abstrak
c         Pendahuluan
d        Tinjauan pustaka
e         Rencana dan metodologi penelitian
f         Presentasi dan analisis data
g        Komentar dan kritik tentang hasil dan penemuan
h        Rangkuman dan kesimpulan
i          Refernsi
j          Bibliografi
k        Appendiks

7.      Jurus ketujuh : mengakhiri penelitian
Jurus tujuh dan merupakan jurus pamungkas yang harus dilakukan seseorang dalam melakukan penelitian adlah mengakhiri penelitian. Mengakhiri penelitian bisa sama sulitnya dengan mengawalinya. Kegiatan in merupakan tahap penting dalam penyelesaian dari kegiatan penelitian yang dilakukan. Perlu juga untuk memahami proses pemeriksaan yang harus dijalani dalm mempersiapkan kerangka tulisan akhir dari laporan penelitian. Periksalah semua komponen-komonen tersebut serinci mungkin, mulai dari judul, isi, referensi, dan juga lihat peraturan penulisan serta presentasi hasil penelitian. Perlu disadrai dan diingat apa yang mungkin terjadi selama penilaian laporan penelitian. Dan pada saat itu, harus diketahui pilihan dalam memberikan hasil penelitian kepada orang lainserta untuk menjalani penelitian lanjutan jika diperlukan


SELAMAT MELAKUKAN PENELITIAN, 
SEMOGA DAPAT MENDONGKRAK PRESTASI DAN KARIR ANDA

Sabtu, 18 Februari 2012

bagian tumbuhan: batang

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu titik tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di bagian batang yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun melekat pada batangdapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang di antar dua buku yang berurutan. Di ketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada pertumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan. Batang bisa memperlihatkan sumbu yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya, batang dapat juga amat pendek dan letaknya merapat membentuk roset. Taraf percabangan yang terjadi jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman bentuk. Berkaitan dengan habitat tumbuh dibedakan batang yang tumbuh di bawah (rizoma, umbi lapis, umbi batang), di dalam air, atau di darat. Batang juga ada yang tegak, memanjat, atau merayap. Ragam lain adalah susunan daun pada batang, ada atau tidak adanya tunas ketiak yang tumbuh menjadi cabang, serta taraf percabangan, bila ada.
Mengingat banyak fungsi dan struktu batang, amatlah menakjubkan bahwa hanya ada satu struktur dasar bagi semua tumbuhan berpembuluh. Jaringan pada batang dapat dibagi menjadi jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Perbedaan struktur primer batang pad spesies berlainan didasari oleh perbedaan dalam jumlah jaringan dasar dan jaringan pembuluh. Pad Coniferae dan dikotil, jaringan pembuluh pada ruas batang umumnya tampak seperti silinder berongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks dan di sebelah dalam oleh empulur. Sistem jaringan pembuluh pada primer berupa sejumlah berkas yang jelas terpisah satu dari yang lain dan dinamakan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluh juga dinamakan fasikel dan terletak dalam lingkaran. Parenkim di antara dua ikatan pembuluh yang berdampingan disebut parenkim interfasikel atau jari – jari epulur.
Pada Gymnospermae dan dikotil, letak ikatan pembuluh berada dalam llingkaran, sedangkan pada monokotil letaknya tersebar atau dalam dua lingkaran. Berikut ini dibahas jaringan primer dari luar ke dalam.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan  batang ?
2.      Apa saja fungsi dari batang ?
3.      Apa saja jaringan penyusun batang ?
4.      Apa perbedaan antara batang dikotil dengan monokotil ?

C.    Tujuan Makalah
1.      Menjelaskan fungsi batang pada tumbuhan.
2.      Menjelaskan struktur jaringan pada batang.
3.      Mampu membedakan batng dikotil dengan batang monokotil.
4.      Menjelaskan fungsi dari setiap jaringan pada batng.

D.    Manfaat Makalah
1.      Memberikan informasi tentang anatomi batang.
2.      Memberikan informasi tentang morfologi batang.
3.      Dapat membedakan batng dikotil dengan monokotil.
4.      Dapat membedakan jenis tumbuhan dikotil dengan monokotil dilihat dari bentuk batangnya.
5.      Memberikan wawasan tentang batang.







BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Definisi Batang
Batang ( CAULIS )
            Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan memingit tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan.
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
a)         Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Akan tetapi selalu bersifat aktifnomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b)        Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
c)         Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat Fototrop atau helitrop),
d)        Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e)         Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f)         Umumnya tidak berwarna hijau,kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

B.     Fungsi Batang
Batang sangat berperan penting bagi kehidupan tumbahan. Air yang diserap akar diangkut oleh pembuluh kayu (xilem) sampai ke daun.
Air dan garam-garam mineral dari dalam tanah masuk ke tumbuhan secara osmosis, karena cairan yang ada di dalam tumbuhan lebih pekat dari air yang ada di dalam tanah. Air menumbus sel-sel, sehingga menimbulkan suatu gaya pada akar yang disebut gaya tekan akar, air masuk ke dalam batang secara kapilaritas, karena pada batang terdapat lubang-lubang kecil memanjang yang disebut kapiler batang yang terdapat pada korteks.
Sepanjang pembuluh xylem punya sel-sel berbentuk kapiler, sehingga mempercepat kenaikan air sampai ke daun.
Jika diinventarisir maka fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagi berikut:
a.         Fungsi sebagai alat angkut (transportasi)
Batang tumbuhan memiliki macam-macam jaringan yang hampir sama dengan akar. Jaringan pembukuh angkut floem dan xylem saling bersambung dari akar ke batang dan ke daun, dan tidak pernah putus. Air dan garam mineral dari dalam di serap oleh bulu-bulu akar masuk ke epidermis menuju korteks dan endodermis dan akhirnya masuk ke pembuluh xylem untuk diangkut. Xylem yang ada di dalam akar itu akan berkesinambungan atau bersmbung, tidak putus dengan pembuluh xylem yang di dalam batang.
Air dari akar itu selanjutnya akan sampai di batang, karena di angkut oleh xylem. Air di xylem batang di angkut ke bagian tumbuhan lainnya yang lebih atas, seperti ke daun. Xylem pada batang bentuknya tampak seperti tabung atau rongga kecil yang disebut pipa kapiler. Naiknya air pada pipa-pipa kapiler ssseperti pada xylem disebut kapilaritas batang.
Untuk memahami hal ini, cobalah anda amati satu potongan batang dikotil secara melintang. Apa saja yang terdapat pada potongan batang tersebut? Tentu selain pembuluh kayu atau xylem yang saling bersambungan mulai dari akar, batang hingga ke daun, juga terdapat pembuluh angkut yang berfungsi untuk menyangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Jaringan pembuluh ini disebut pembuluh tapis atau floem. Floem juga selalu bersmabung dari daun smapai akar. Floem yang ada di batang berfungsi untuk menerimaan zat makanan dari daun untuk dibawa keseluruh bagian tumbuhan.
b.    Fungsi batang sebagai alat penyimpanan zat makanan
Anda sudah mengenal batang, bahkan makanannya. Kentang adalah umbi yang berasal dari batang yang mengembang berisi zat makanan yang berupa zat tepung. Zat makanan tersebut merupakan sisa dari proses aktivitas hidup tumbuhan kentang, dan disimpan sebagai cadangan makanan.
c.         Fungsi batang sebagai penyokong tubuh
Batang pada tumbuhan juga berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan, maksudnya adalah menjadikan tumbuhan dapat tegak dan mengarah kea atas. Di samping itu batang juga merupakan tempat melekatnya daun-daun dari tumbuhan itu. Fungsi lainnya yang tidak kalah pentingnya, sebagia penunjang bahwa tumbuhan bagian dari makhluk ditunjang oleh fungsi batang sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif, antara lain perkembangbiakan menggunakan stek batang.
d.        Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu: daun , bunga, dan buah
e.          Alat perkembangbiakan.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Tentang perkembangbiakan ini akan kamu pelajari lebih lanjut di kelas VI.
Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu.

C.    Jenis  - jenis Batang
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan. Ada di antaranya yang jelas kelihatan batangnya. Tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu kita membedakan:
a)      Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis).tumbuh tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada. Hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek,sehingga semua daunya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak ( Raphanus sativus L). Lihatlah perihal tata letak daun. Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga. Dari tengah-tengah roset daun muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang dan mendukung bunga-bunganya.
b)      Tumbuhan yang jelas berbatang.
Batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut:
1.        Batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dan berair, misalnya pada bayam (Amaranthus spinosus L). Krokot (portulaca oleracea L),
2.        Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon (arbores) dan semak-semak (frutices) pada umumnya.
Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar,batang berkayu,bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh pohon: mangga, semak: sidaguri
3.      Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi (oryza sativa l) dan rumput( Gramineae) pada umumnya.
4.      Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globusa kunth), wlingi (Scirpus grossus L) dan tumbuhan sebangsa teki (cyperaceae).

Bentuk Batang
            Tumbuhan biji belah (dicotyledoneae) pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang, yang dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae) sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal sampai ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar, tetapi selanjutnya ke atas tetap sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma (palmae).
            Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang, a.I.:
a.       Bulat (teres), misalnya bambu (bambusa sp), kelapa (cocos)
b.      Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada kemungkinan:
-          Bangun segi tiga(triangularis), misalnya batang teki (Cyperus rotundus),
-          Segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisah (passiflora quardrangularis L.)
c.       Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian dinamakan:
-          Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai daun dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada jakang (Muehlenbeckia platyclada meissn)
-          Kladodia (cladodium), misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill)
Dilihat permukaanya batang tumbuh-tumbuhan juga

Percabangan Pada Batang
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang kebanyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneoe) ,misalnya jagung (Zea mays L.) . Umumnya batang memperlihatkan percabangan, entah banyak entah sedikit.
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan, yaitu :
1.      Cara percabangan monopodial ,yaitu juka batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari pada cabang-cabangnya, misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.)
2.      Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya misalnya pada sawo manila (Achras zapota L.)
3.     


Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, dimana batang setiap kali menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku andam (Gleichenia linearis Clarke) .


Cabang yang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokok lazimnya disebut dahan (ramus) , sedang cabang-cabang yang kecil dinamakan ranting (ramulus). Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam sifatnya, oleh sebab itu cabang-cabang dapat dibedakan seperti dibawah ini :
a.       Geragih (flagellum, stolo), yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan kebawah tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-masing dapat terpisah merupakan suatu tumbuhan baru. Cabang yang demikian ini dibedakan lagi dalam dua macam :
1.      Merayap di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda (centella asiatica Urb.) dan arbe (Fragraria vesca L.)
2.      Merayap di dalam tanah , misalnya teki (cyperus lrotundus L.), kentang (solanum tuberosum L.)
b.      Wiwilan atau tunas air (virga singularis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi (Coffea sp.) dan pohon coklat (Theobroma cacao L.).
c.       Sirung panjang (virga), yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu sering disebut pula cabang yang mandul (steril),
d.      Sirung pendek (virgula atau virgula sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung tanpa bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur (fertil).

Arah Tumbuh Batang
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang tertentu dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini, maka arah tumbuh cabang menjadi berlainan.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut.
a.       Tegak (fastigiatus), yaitu jika sudut antara batang dan cabangnya amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya, misalnya wiwilan pada kopi (Coffea sp.)
b.      Condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang poko membentuk sudut kurang lebih 45 derajat, misalnya pada pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.)
c.       Mendatar (horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut sebesar kurang lebih 90 derajat Celcius, misalnya pada pohon randu (Caiba pentandra gaertn)
d.      Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkal mendatar, tetapi ujungnya lalu melengkung kebawah, misalnya kopi robusta (Coffea robusta Lindl.)
e.       Bergantung (pendulus) , cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah, misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix.
Mengenai soal batang, selain yang telah diuraikan di muka, ada bermacam-macam tumbuhan yang mempunyai pangkal.

D. Jaringan Pada Batang
Struktur Anatomis Batang
Pada ujung batang yang sedang tumbuh, tepatnya berada dibelakng meristem apical, terbentuk jaringan primer. Dari luar ke dalam, jaringan primer seperti tabg terdapat diujung akar terdiri atas jaringan berikut ini.
a.       Protoderma, merupakan bagian luar yang akanmembentuk epidermis.
b.      Prokambium, terletak di bagian tengah, akan membentuk xilem, floem, dan kambium vascular.
c.       Meristem dasar, akan membentuk empulur dan korteks.
Hanya tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga dapat terjadi pertumbuhan sekunder. Hal tersebut dapat menyebabkan tumbuhan dikotil memiliki striktir sekunder.

Struktur Primer Batang
Semua tumbuhan memiliki struktur primer, yaitu struktur jaringan yang terbentuk pada awal pertumbuhan batang pada ujung batang.
Berikut ini akan dibahasa tentang struktur primer batang monokotil dan dikotil.


1.      Struktur Primer Batang Monokotil
Struktur primer batang monokotil terdiri atas epidermis pada bagian luar, dan pada bagian dalam terdiri atas seklerenkima, parenkima korteks, ikatan pembuluh, dan parenkima empulur. Ikatan pembuluh pada struktur primer batang monokotil tersebar acak hingga ke empulur, sehingga batas korteks dan empulur tidak tampak.
2.      Struktur Pimer Batang Dikotil
Struktur primer batang dikotil dibangun oleh jaringan-jaringan primer sebagai berikut.
a.       Epidermis, terbentuk atas sel-sel pipih yang berfungsi melindingi jaringan yang ada di dalamnya, umumnya satu lapis. Dinding sel tebal dan dilapisi kitin atau kutikula.
b.      Korteks, daerah di bawah epidermis yang tersusun dari sel-sel parenkim, fungsinya dapat untuk menyimpan cadangan makanan. Pada beberapa jenis tumbuhan, dinding sel-sel parenkimnya menebal membentuk kolenkima dan seklerenkima, yang berfungsi memperkuat batang.
c.       Stele atau silinder pusat, merupakan bagian terdalam dari batang. Setele tersebut disusun oleh xilem, floem, kambium vascular, dan empulur.
1)      Floem primer merupakan jaringan korteks yang tersusun oleh beberapa macam sel yang mampu mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke tempat lain. Misalnya, floem dan serabut floem.
2)      Kambium vascular (kambium pembuluh), merupakan jaringan yang bersifat meristematis dan terbentuk dari prokambium. Kambium ini terletak di antara jaringan xilem dan floem.  Pembelahan kearah luar sel-sel kambium akan membentuk floem sekunder sedangkan kea rah dalam akan membentuk xilem sekunder.
3)      Xilem primer, merupakan jaringan yang kompleks, yang tersusun atas pembuluh xilem (trakea) dan trakeid, terbentuk pada pembuluh primer.
4)      Empulur, baian dalam batang yang tersusun oleh sel parenkima dan dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan.

Struktur Sekunder Batang
Hanya tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga hanya tumbuhan dikotil yang mengalami pertumbuhan sekunder. Macam-macam jaringan sekunder yang dimiliki oleh tumbuhan dikotil akan dijelaskan sebagai berikut.
1.        Floem sekunder , merupakanjaringan floem yang letaknya lebih dalam dari jaringan floem primer, yang dibentuk oleh kambium kea rah luar. Akibat terus terbentuknya jaringan floem sekunder kulit batang tanaman dikotil membesar atau mengalami pertumbuhan sekunder.
2.        Xilem sekunder, merupakan jaringan xilem yang dibentuk oleh jaringan kambium kea rah dalam. Letak xilem sekunder lebih ke arah luar dari pada letak xilem primer. Pertumbuhan xilem sekunder menyebabkan jari-jari xilem semakin besar. Pertumbuhan jari-jari xilem tidak sama setiap tahun, tergantung pada curah hujan, persediaan air, makanan, dan pengaruh musim. Fenomena tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari batang menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun.
3.        Gabus dan kambium gabus
Gabus (felem) merupakan jaringan yang dibentuk oleh kambium gabus (felogen) ke arah luar. Sebaliknya kea rah dalam felogen akan membentuk feloderma atau parenkim gabus. Gabus terdiri dari sel-sel yang dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, dan bersifat impermeabel. Pada jaringan gabus di kulit batang, terdapat lentisel.
Tabel D.1 Perbedaan Struktur Batang Monokotil dan Dikotil

No
Monokotil
No
Dikotil
1.
Batang tidak bercabang-cabang
1.
Batang bercabang-cabang
2.
Hipodermis berupa sklerenkim
2.
Hipodermis berupa kolenkim
3.
Pembuluh angkut tersebar
3.
Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atay berseling radial
4.
Tidak mempunyai jari-jari empulur
4.
Jari-jari empulur berupa deretan parenkim diantara berkas pengangkut
5.
Tidak mempunyai kambium vascular, sehingga tidak dapat tumbuh membesar
5.

Mempunyai kambium faskular, sehingga dapat tumbuh membesar
6.
Empulur tidak dapat dibedakan dengan daerah korteks
6.

Dapat dibedakan daerah korteks dan empulur
7.
Tidak ada kambium diantara xilem dan floem
7.
Ada kambium diantara xilem dan floem






Batang berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral,dan makanan antar bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan, batang menghasilkan daun dan tunas.sedangkan pada fase reproduksi , batang menghasilkan bunga.  Ujung batang dan daunnya disebut kuncup terminal, sedangkan kuncup ketiak disebiu kuncup aksiler.  Jika kuncup suatu batang diiris membujur maka akan tampak bagian berupa daun muda, jaringan meristem, buku dan ruas antarbuku.


BAB 3
PENUTUP

Simpulan
Batang berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral,dan makanan antar bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan, batang menghasilkan daun dan tunas. Sedangkan pada fase reproduksi , batang menghasilkan bunga.  Ujung batang dan daunnya disebut kuncup terminal, sedangkan kuncup ketiak disebut kuncup aksiler.  Jika kuncup suatu batang diiris membujur maka akan tampak bagian berupa daun muda, jaringan meristem, buku dan ruas antarbuku.Pada struktur sekunder batang, hanya tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga hanya tumbuhan dikotil yang mengalami pertumbuhan sekunder. Adapun perbedan batang dikotil dengan batang monokotil. Pada batang monokotil, batang tidak bercabang-cabang, hipodermis berupa sklerenkim, pembuluh angkut tersebar, tidak mempunyai jari-jari empulur, tidak mempunyai kambium vaskular sehingga tidak dapat tumbuh membesar, empulur tidak dapat dibedakan dengan daerah korteks dan tidak ada kambium diantara xilem dan floem. Sedangkan pada batang dikotil, batang bercabang-cabang, hipodermis berupa kolenkim, pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran tahunnya berseling radial, jari-jari empulur berupa deretan parenkim diantara berkas pengangkut, mempunyai kambium faskular sehingga dapat tumbuh membesar, dapat dibedakan daerah korteks dan empulur, dan ada kambium diantara xilem dan floem.







DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta : Gajdah
Mada University Press.
























Lampiran 1
Hasil Laporan Presentasi kelompok 2
Waktu  :  Senin, 19 – April - 2012
Pokok Bahasan : Batang

Pertanyaan diskusi :
1.      Apa perbedaan batang dikotil dengan batang monokotil ?
2.      Termasuk jenis batang apakah tanaman kentang ?
3.      Jelaskan termasuk jenis apakah batang pada pohon kelapa ? dikotil atau monokotil ?
4.      Apa yang dimaksud dengan batang berfungsi sebagai perkembangbiakan tumbuhan ?

Jawaban diskusi :
1)      Perbedaan batang dikotil dengan batang monokotil
No
Monokotil
No
Dikotil
1.
Batang tidak bercabang-cabang
1.
Batang bercabang-cabang
2.
Hipodermis berupa sklerenkim
2.
Hipodermis berupa kolenkim
3.
Pembuluh angkut tersebar
3.
Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atay berseling radial
4.
Tidak mempunyai jari-jari empulur
4.
Jari-jari empulur berupa deretan parenkim diantara berkas pengangkut
5.
Tidak mempunyai kambium vascular, sehingga tidak dapat tumbuh membesar
5.

Mempunyai kambium faskular, sehingga dapat tumbuh membesar
6.
Empulur tidak dapat dibedakan dengan daerah korteks
6.

Dapat dibedakan daerah korteks dan empulur
7.
Tidak ada kambium diantara xilem dan floem
7.
Ada kambium diantara xilem dan floem






2)      kentang termasuk jenis batang  yang tidak tampak (planta acaulis) dan termasuk jenis tumbuhan umbi batang. Tumbuh tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada. Hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek,sehingga semua daunya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak ( Raphanus sativus L). Pada proses pertumbuhan kentang adalah perkembangan vegetatif, yaitu tumbuhnya tunas pada kentang. Hal ini ditandai dengan adanya bintik – bintik pada daging kentang yang merupakan cikal bakal tunas.
3)      Dilihat dari jenis bijinya, pohon kelapa termasuk jenis tumbuhan monokotil. Karena buah pada pohon kelapa mempunyai biji berkeping lembaga tunggal atau satu. Sedangkan jika dilihat dari segi batangnya, pohon kelapa termasuk jenis tumbuhan monokotil. Karena ciri dari batang monokotil adalah berbuku – buku, tidak bercabang, tidak mempunyai empulur dan berkembang biak secara vegetatif , pada pohon kelapa  berkembang biak dengan tunas.
4)      Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Misalnya stek, penyambungan, dan cangkok.