MERIAHNYA
PERAYAAN TAHUN BARU
Oleh :
Maulidya Rahmawati, Annisatul Islamiyah
Makna tahun baru
Makna tahun baru
bagi sebagian orang ( mungkin ) adalah adanya perubahan. Karena memang manusia
suka perubahan. Manusia itu baru dan sangat suka pembaharuan. karena itulah
manusia merayakannya denga penuh antusias, penuh optimisme dan penuh semangat
di dalam menjalankan hidup. Hidup itu perlu perubahan, perlu inovasi dan perlu
variasi. Monoton di dalam aktivitas hidup kadang membuat kita bosan dan
akhirnya mematikan semangat di dalam beraktivitas sehari-hari. Maka dari itulah
maka segala aktivitas di dunia diliburkan karena menyambut Tahun baru.
Sejarah
singkat tentang tahun baru
Untuk
pertama kalinya dalam sejarah, orang Romawi kuno merayakan tahun baru pada tanggal
I Januari tahun 45 sebelum Masehi. Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan
sebagai kaisar Roma. Julius Caesar dibantu oleh ahli astronomi dari
Aleksandria, Sosigenes, mengubah sistem penanggalan tradisional Romawi yang
telah diciptakan sejak abad ke-7 sebelum Masehi, dengan mendesain sistem
penanggalan baru yang disarankan agar dibuat dengan mengikuti revolusi
matahari, seperti yang digunakan di Mesir. Satu tahun dalam kalender baru itu
dihitung sebanyak 365 seperempat hari, dan Caesar menambahkan 67 hari pada
tahun 45 sebelum Masehi, sehingga tahun berikutnya dimulai pada tanggal I
Januari.
Caesar
juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan
Februari yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru
ini.
Tak
lama sebelum Caesar terbunuh pada tahun 44 sebelum Masehi, dia mengganti nama
bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau July. Kemudian, nama bulan
Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, yaitu kaisar Agustinus,
menjadi bulan Agustus.
Pada
saat itu, orang Romawi kuno saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci,
kacang, atau koin lapis emas bergambar dewa Janus (dewa pintu dan semua
permulaan). Bulan Januari berasal dari nama dewa bermuka dua (satu muka
menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).
Lambat
laun kaisar pun mewajibkan rakyat memberikan hadiah-hadiah tahun baru itu
kepadanya. Sedangkan orang Persia kuno mempersembahkan hadiah telur untuk tahun
baru, sebagai lambang produktivitas. Biasanya mereka memulai tahun baru pada
hari panen.
Para
pendeta Keltik memberikan potongan dahan mistletoe, yang dianggap suci, kepada
umat mereka. Orang-orang Keltik mengambil banyak kebiasaan tahun baru orang
Romawi yang menduduki kepulauan Inggris pada tahun 43 Masehi. Pada tahun 457
Masehi, Gereja Kristen melarang kebiasaan-kebiasaan tahun baru ini karena
dianggap merupakan kebiasaan kafir. Pada tahun 1200-an para pemimpin Inggris
mengikuti kebiasaan kaisar Romawi yang mewajibkan rakyat memberikan hadiah tahun
baru.
Pada
abad pertengahan hingga tahun 1600 negara-negara barat telah menggunakan sistem
penanggalan yang telah direvisi, yaitu kalender Gregorian atau kalender Masehi.
Kalender ini ditetapkan sebagai standar penghitungan hari internasional.
Awalnya kalender ini dipakai untuk menetukan jadwal kebaktian gereja-gereja
Katolik dan Protestan, dan untuk menentukan perayaan Paskah di seluruh dunia.
Masyarakat
di negara-negara Eropa menggunakan tanggal 25 Maret, hari raya Kenaikan Isa
Almasih, hari raya umat Kristen itu sebagai awal tahun baru. Inggris dan
koloni-koloninya di Amerika Serikat ikut menggunakan sistem penanggalan ini
pada tahun 1752. Tetapi akhirnya tanggal 1 Januari ditetapkan lagi sebagai hari
tahun baru pada kalender yang sampai sekarang kita pakai.
Sebenarnya
perayaan tahun baru Masehi merupakan bagian dari hari suci umat
Kristiani, yang waktunya telah ditentukan oleh agama. Bagi orang-orang Kristen
yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru Masehi dikaitkan dengan
kelahiran Yesus Kristus atau Isa Almasih, sehingga agama Kristen disebut juga
agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir disebut tahun sebelum Masehi, dan
sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.
Perlu diketahui bahwa umat agama lain pun merayakan
hari tahun barunya sendiri, seperti tahun baru umat Yahudi, Rosh Hashanah,
dirayakan pada bulan September atau awal Oktober, tahun baru Saka (tahun baru
umat Hindu), tahun baru Imlek (tahun baru Cina). Umat Islam menggunakan sistem
penanggalan yang terdiri dari 354 hari setiap tahunnya, merayakan tahun baru
Hijriah pada tanggal 1 Muharam.
Pandangan Islam tentang perayaan tahun baru
Agama
Islam pun ikut berpendapat tentang boleh atau tidaknya umat muslim merayakan
acara pergantian tahun. Ada sekian banyak pendapat yang berbeda tentang hukum
merayakan tahun baru masehi. Sebagian mengharamkan dan sebagian lainnya
membolehkannya dengan syarat.
1. Pendapat yang Mengharamkan
Mereka yang mengharamkan perayaan
malam tahun baru masehi, berhujjah dengan beberapa argumen.
a. Perayaan Malam
Tahun Baru Adalah Ibadah Orang Kafir
Bahwa
perayaan malam tahun baru pada hakikatnya adalah ritual peribadatan para
pemeluk agama bangsa-bangsa di Eropa, baik yang Nasrani atau pun agama
lainnya.Sejak masuknya ajaran agama Nasrani ke Eropa, beragam budaya paganis
(keberhalaan) masuk ke dalam ajaran itu. Salah satunya adalah perayaan malam
tahun baru. Bahkan menjadi satu kesatuan dengan perayaan Natal yang dipercaya
secara salah oleh bangsa Eropa sebagai hari lahir nabi Isa.Walhasil, perayaan
malam tahun baru masehi itu adalah perayaan hari besar agama kafir. Maka
hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam.
b. Perayaan Malam
Tahun Baru Menyerupai Orang Kafir
Meski
barangkali ada yang berpendapat bahwa perayaan malam tahun tergantung niatnya,
namun paling tidak seorang muslim yang merayakan datangnya malam tahun baru itu
sudah menyerupai ibadah orang kafir. Dan sekedar menyerupai itu pun sudah haram
hukumnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Siapa
yang menyerupai pekerjaan suatu kaum (agama tertentu), maka dia termasuk bagian
dari mereka”.
c. Perayaan Malam
Tahun Baru Penuh Maksiat
Sulit
dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum
khamar, berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan begadang semalam suntuk
menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal Allah SWT telah menjadikan malam
untuk berisitrahat, bukan untuk melek sepanjang malam, kecuali bila ada anjuran
untuk shalat malam.
2. Pendapat yang Menghalalkan
Pendapat
yang menghalalkan berangkat dari argumentasi bahwa perayaan malam tahun baru
Masehi tidak selalu terkait dengan ritual agama tertentu. Semua tergantung
niatnya. Kalau diniatkan untuk beribadah atau ikut-ikutan orang kafir, maka
hukumnya haram. Tetapi tidak diniatkan mengikuti ritual orang kafir, maka tidak
ada larangannya.
Selebrasi saat malam pergantian tahun
Selain itu selebrasi untuk menyambut datangnya tahun
baru sangat bermacam-macam. Ada yang merayaka dengan keluarga,teman, maupun
pacar. Selebrasi
akhir tahun adalah saatnya membahagiakan diri, saatnya bersenang-senang
menikmati hidup , melepaskan diri dari kejenuhan dan kepenatan fisik dan psikis
akibat tekanan pekerjaan selama satu tahun bekerja.
Sejak
tahun 1900an mulai berkembang kebiasaan menghabiskan malam akhir tahun dengan
berkumpul bareng-bareng di satu tempat (umumnya di hotel, tempat wisata atau
turun ke jalan). Atribut dan pernak-pernik pesta seperti membunyikan terompet
atau bunyi-bunyian lainnya, pesta kembang api dan begadang semalam suntuk
menghabiskan sisa hari di akhir tahun menjadi penanda perayaan penutup
tahun sekaligus menyambut tahun yang baru.
Budaya
yang semula hanya dipraktekkan di Negara-negara Amerika dan Eropa , di abad
globalisasi dan tehnologi komunikasi saat ini telah menyebar dan diadopsi
sebagai budaya masyarakat global. Pesta perayaan akhir tahun untuk
menyambut pergantian kalender Masehi menjadi ritual tahunan yang rutin dijalani
oleh manusia di hampir semua Negara di dunia, khususnya mereka yang tinggal di
wilayah perkotaan.
Para warga
kaya di kota-kota besar yang terintegrasi dalam budaya atau gaya hidup
global akan merayakan malam tahun baru dengan berpesta pora menghabiskan
anggaran jutaan hingga milyaran.
Hura-hura
pesta akhir tahun ,khususnya yang dirayakan di hotel-hotel dan resort-resort
mewah di seluruh kota besar dan destinasi wisata di dunia merupakan bagian dari
gaya hidup hedonistis manusia kaya yang memang telah cukup bahkan berlimpah
secara finansial, sehingga mengeluarkan uang puluhan atau ratusan juta hingga
milyaran untuk membiayai gaya hidup yang konsumtif merupakan hal yang enteng.
Perbedaan perayaan tahun baru pada saat dulu dan sekarang
Jika dulu
biasanya orang menyambut tahun baru dengan tirakatan, perenungan, dzikir,
atau dengan melakukan puasa. Sekarang ini orang yang memilih cara bersunyi sepi
dalam meditasi dan kontemplasi tidak lah banyak. Sebagian besar kita memilih
larut dalam suasana selebrasi penuh kegembiraan. Setiap orang bebas untuk
memilih cara apapun untuk memaknai pergantian tahun.
Ada yang
sudah jenuh dengan kebisingan hiruk pikuk dan carut marut kehidupan yang
semakin materialistis-konsumtif dan merindukan suasana yang tenang, sunyi sepi
untuk mendapatkan kembali ketenangan dan kepuasan batin melalui jalan
meditasi dan refleksi. Ada yang sudah lelah dengan tuntutan dunia kerja yang
semakin keras dan sangat kompetitif, dan membutuhkan suasana bebas, lepas, dan
penuh keceriaan.
Acara-acara unik yang diadakan menjelang tahun baru
Di
Indonesia, malam tahun baru dirayakan dengan berkeliling kota menggunakan mobil
dan sepeda motor. Terompet dari kertas karton yang dibunyikan orang di
jalan-jalan dan tempat hiburan telah menjadi budaya masyarakat saat menyambut
pergantian tahun.
Hotel-hotel
berbintang menawarkan paket bagi keluarga yang merayakan tahun baru dengan
menginap di hotel dan villa atau sejenis penginapan. Selain itu, hotel dan
tempat-tempat hiburan mengadakan jamuan makan malam dan pertunjukan musik. Bali
merupakan tujuan favorit pada saat malam tahun baru.
Di
Jakarta, jalan-jalan protokol dimaceti pengguna jalan yang memeriahkan pesta
pergantian tahun dengan meniup trompet dari kertas karton. Pesta pergantian
tahun di Jakarta dipusatkan di Monas dan Ancol Bay City. Kawasan Monas
diramaikan ribuan orang yang datang menggunakan sepeda motor dan mobil.
Pergantian tahun baru di Ancol diramaikan dengan panggung musik dan pesta
kembang api. Di Taman Mini Indonesia Indah, pesta pergantian tahun menampilkan
panggung musik dangdut dan kesenian tradisional. yang merayakan tahun baru
karena terseret eforia massa yakni hasrat berkumpul dan bergembira bersama
memperingati.
Kegiatan di awal tahun
Pergantian
tahun baru 2012 yang kini baru memasuki babak awal, nampaknya belum banyak berpengaruh terhadap
aktifitas dan kerja di sejumlah dinas dan instansi, termasuk kantor Anggota
DPRD Pemalang yang juga belum menunjukan aktifitas. Seperti yang terlihat,
kantor wakil rakyat itu masih nampak sepi karena banyak anggota dewan yang
tidak hadir untuk melakukan aktifitas pekerjaan. Hal itu disebabkan karena
belum ada kegiatan rapat-rapat anggota dewan. Menurut M Sapi’i SAg, anggota
DPRD dari Fraksi PPP, sepinya gedung dewan karena belum ada agenda kegiatan
rapat dewan, mengingat baru memasuki awal tahun, sehingga anggota dewan belum
banyak yang hadir dan melakukan aktifitasnya. “Karena belum ada jadwal kerja ya
gedung dewan masih sepi.”
Lebih
lanjut dia menegaskan, sepinya anggota dewan dan belum banyak melakukan
aktifitas karena masih menunggu Badan Musyawarah (Banmus) DPRD melakukan rapat
penyusunan program kerja dewan, yang
sampai sekarang juga belum dilakukan. Sementara untuk Komisi-komisi DPRD juga
baru sebagian yang telah melakukan penyusunan program kerja.Hal senada
disampaikan Drs H Agus Sukoco. Menurut
dia, sepinya gedung dewan ini karena belum ada program kegiatan untuk anggota
dewan. Alasannya kondisi saat ini baru memasuki awal tahun baru, sehingga belum
ada jadwal kegiatan.
Sementara
berdasarkan hasil pantauan Radar, gedung dewan di hari-hari awal tahun
baru tidak seperti sebelumnya yang
selalu ramai apalagi di saat menjelang
akhir tahun 2011, dengan banyak jadwal kegiatan yang seakan menumpuk dalam satu
bulan terkahir. Sehingga di saat itu
membuat anggota dewan disibukkan dengan urusan pekerjaan rapat-rapat yang cukup
menyita waktu mereka. Bahkan saking padatnya agenda acara, rapat dewan
dilakukan siang bahkan hingga malam hari. Sedangkan untuk saat ini, jauh beda masih sepi karena anggota dewan belum
banyak melakukan aktivitas masih menunggu Banmus menyusun program kerja dewan.
(apt)suatu yang sungguh abstrak pergantian satu durasi waktu satu tahun.
Dampak positif dan negatif tentang perayaan tahun baru
Perayaan
tahun baru mempunyai dampak positif dan negatif di dalam masyarakat yang
berpengaruh terhadap lingkungan. Dampak posiifnya itu masyarakat mendapat
hiburan atraksi kembang api dan kesenangan tersendiri di dalam hati seseorang,
semua itu tergantung orang yang menanggapinya. Selain itu ada 9 dampak negatif perayaan
tahun baru, yaitu :
1. Pemborosan, dengan pesta yang meriah
tentunya banyak biaya yang dikeluarkan misalnya panggung, mercon, kembang api,
membayar tiket di tempat-tempat seperti tempat wisata, kafe dan lain-lain.
2. Ketertiban, konsentrasi masa di tempat-tempat
tertentu sehingga diperlukan pengamanan ekstra ketat ini menjadi pekerjaan
tambahan bagi aparat keamanan atau polisi.
3. Polusi, atau pencemaran lingkungan
terjadi pada udara dengan pembakaran kembang api, termasuk dari knalpot
kendaraan bermotor yang menghasilkan karbon dioksida sisa pembakaran bisa
menyumbang pemanasan global di tengah-tengah slogan “go green” dan “stop global
warming”. Pencemaran lingkungan yang lain adalah sisa dari perayaan pergantian
tahun selalu meninggalkan sampah berserakan yang jumlahnya tidak sedikit.
4. Pergaulan bebas remaja, banyak orang
tua yang terlalu membebaskan anaknya dalam pergaulan antar jenis dan sangat
mengkhawatirkan.
5. Korban kecelakaan, hampir tiap tahun dalam peserta perayaan
pergantian tahun, sering terjadi kecelakaan, akibat mercon, kembang api atau
lalu lintas yang selalu memakan korban jiwa.
6. Mengurangi produktivitas atau etos
kerja, akibat begadang semalaman serta terganggunya kesehatan fisik sehingga
begadang semalaman tidak cukup diganti tiga malam.
7. Bagi Umat Islam Karena begadang
semalaman sering kali solat subuh terlambat atau terlewat ini termasuk dosa
besar meninggalkan atau melewatkan solat dengan sengaja.
8. Perayaan tahun baru banyak yang
keliling kota menelusuri jalan sambil meniup teropet menggunakan kendaraan
bermotor yang memakai bahan bakar dengan subsidi sehingga menghamburkan
anggaran Negara untuk subsidi BBM.
9. Gangguan kesehatan bagi pelaku
karena kurang tidur, bagi remaja timbul jerawat, sakit pipi bekas tiup
terompet, telinga katarak akibat mendengar bising terompet dan ledakan mercon.
Daftar
Pustaka
http://sugito78.wordpress.com/2011/12/09/pandangan-islam-tentang-perayaan-tahun-baru/)
http://sriyuliani.staff.fisip.uns.ac.id/opini/tentang-waktu-perjalanan-hidup-manusia-dan-selebrasi)/
http:/id.wikipedia.org/wiki/Malam_tahun_baru)
http://rumaysho.wordpress.com/2008/12/31/10-dampak=positif-negatif-merayakan-tahun-baru-masehi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar