KIPRAH IBU
DALAM MENCETAK GENERASI BANGSA YANG UNGGUL DALAM MENUJU PERADABAN EMAS
Oleh
:
Hidayatul
Chusnah, Rizka Pratiwi Jaya
Jika saya wanita, kelak
panggil saya ibu……..^^
Ibu adalah salah satu peran wanita secara kodrati,
karena semua wanita terlahir untuk berhadapan dengan tanggungjawab ini, yaitu
seorang Ibu yang saya juluki “Super
Women”.Perempuan yang sangat dimuliakan dan berkedudukan tinggi disisi
Allah.Wanita ini memiliki karakteristik dan keistimewaan tersendiri.Hal
tersebut terdapat dalam ayat – ayat Allah. Sampai hal – hal yang besar di dalam
agama pasti akan selalu dikaitkan dengan wanita. Maka, bagi wanita yang tahu
arti dirinya begitu besar perannya dia akan menjaganya.
Masih ingatkah Anda dengan kalimat “ surga di bawah
telapak kaki ibu “?.Ini
adalah salah satu keistimewaan wanita disisi Allah. Arti surga di bawah telapak
kaki ibu itu sendiri bukanlah Allah menciptakan surga di bawah kakinya,
melainkan Allah memberikan ridho kepada
kita dengan memuliakannya. Dimana ridho itu akan menghantarkan kita
menuju kesuksesan dalam menjalani hidup di dunia dan di akhirat. Allah akan
memberikan kita ridho disetiap do’a Ibu, disetiap kata yang terucapnya adalah
do’a yang terkabul, kata – kata yang keramat sekaligus kutukan untuk kita. Maka
jangan jadi anak yang durhaka.Karena wanita itu perhiasan terindah di dunia dan
di akhirat.
Profesi Paling
Mulia
Adalah Ibu
Sebenarnya profesi paling mulia diemban oleh seorang
ibu yang dimana, dizaman sekarang ini profesi tersebut hanya dipandang dengan
sebelah mata.“Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia di muka bumi ini daripada
menjadi seorang ibu yang memellihara, menumbukan, dan membesarkan sebuah
keluarga yang baik.” (Mario Teguh)
Lalu
bagaimana dengan masa depan kita kelak?
Apakah
ibu yang menentukannya ?
Memang
mendidik anak bukanlah tugas yang hanya diberikan untuk para ibu, melainkan
kedua orangtua kitalah yang juga berperan mendidik, membimbing, dan merawat
kita.Hanya saja ibu mempunyai posisi yang lebih tinggi dalam menentukan baik
buruknya seorang anak kelak. Di rahim seorang wanita tertanam amanah yang
begitu agung dan mulia, peran wanita yang akan menjadi penentu sebuah
peradaban. Wanitalah yang kelak akan menjadi pencetak generasi penerus yang
unggul.
Ibu rumah tangga adalah profesi paling menjanjikan
dan kemuliaannya tiada tara yang pernah ada, tidak ditemukan profesi sepadan
dan semulia ini, jika kita pernah mendengar ungkapan “guru itu pahlawan tanpa
tanda jasa “ lalu bagaimana kita akan mengungkapan jasanya seorang ibu, dia
sudah melahirkan kita, membesarkan, memelihara, memberikan kasih sayang dan
mendidik kita, itu semua melebihi jasanya dari seorang guru, jika guru
dinobatkan pahlawan tanpa tanda jasa padahal jasa dari seorang guru itu jika
dibandingkan dengan jasa seorang ibu sangat begitu jauh maka bagaimana kita
memberikan gelar bagi seorang ibu ? itulah kehebatan wanita yang kelak akan
menjadi ibu bagi anak – anaknya. Karena begitu besar jasa dan
mulianya hingga kita sendiri bingung bagaimana memberikan gelar bagi ibu atas
semua yang telah diaberikan kepada kita. Itulah ibu yang profesinya sebagai
investasi paling tinggi, bukan hanya bisa dinikmati di dunia tapi bahkan di
akhirat.
Maka bagi para wanita jangan pernah menukar profesi
yang satu ini dengan profesi “aku adalah seorang wanita karier yang tidak
sempat mengurus anak…”
Ingatlah
peradaban mulia ini terletak dipunggung para ibu.
Ibu Adalah
Pendidik Pertama dan Utama
Jangan harap Anda bisa
memetik bunga mawar indah di kebun, jika Anda menyiramnya saja tak mau.
Jangan harap mawar yang
Anda tanam bisa tumbuh sempurna, jika masih banyak ulat disana.
Lihatlah mawar itu jadi
layu, kemudian wangi mawar tak dapat dirasakan, lalu siapa yang pantas
disalahkan ?
Seharusnya, mawar itu
tersenyum mekar merah merona dengan wangi yang membaur di udara hingga melihatnya
saja orang ingin memilikinya.
[ Hidayatul Chusnah ]
Katakanlah para ibu , bahwa Anda mampu meng- cover anak Anda menjadi sempurna hingga
bangsa pun bangga karena karya Anda. Terdapat sebuah pepatah bahwa “Buah jatuh
tak jauh dari pohonnya”,peribahasa yang satu ini merupakan ungkapan yang sangat
tepat untuk kedekatan anak dengan orang tuanya. Dimana anak adalah gambaran
diri dari orang tuanya. Secara tidak sadar orang tualah yang membentuk karakter
anak mereka sendiri. Dimana perilaku anak, mulai dari sikapnya, watak, bahkan
kebiasaan mereka adalah cerminan dari orangtua.
“Ibu merupakan pemberi pondasi pertama dan utama bagi
anak – anaknya,” kata aktris yang menorehkan namanya pada film Nagabonar bersama aktor Dedy Mizwar yaitu Nurul Arifin.
Dikatakan pendidik pertama karena pertama-tama anak mendapatkan pendidikan
adalah pendidikan dari orang tua mereka sebelum anak-anak memasuki
lingkungan-lingkungan pendidikan yang lain.
Orang
tua juga dikatakan sebagai pendidik utama karena karena terletak pada orang
tualah, tanggung jawab pendidikan anak-anaknya. Pendidik-pendidik yang lain
(disekolah, dilingkungan, masyarakat) bukan merupakan pendidik utama. Oleh
karena itu pendidikan terhadap anak pertama-tama diberikan oleh orang tua
ditambah dengan penanggung jawab utama pendidikan anaknya. Dengan demikian
tidak salah apabila orang tua mendapat predikat sebagai pendidik pertama dan
pendidik utama.
Menurut
Ki Hajar Dewantara pendidik dalam lingkungan keluarga terutama bertanggung
jawab tentang pendidikan budi pekerti. Tekanan di sini adalah pembentukan
moral, budi pekerti dengan harapan melewati pendidikan keluarga akan menjadikan
anak yang bermoral mulia, yang selanjutnya akan dikembangkan lebih lanjut dalam
pendidikan di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat.
Sosok
ibu memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak.Karena
kedekatan sosok ibu dalam sebuah keluarga mulai sejak dini hingga remaja,
bahkan anak menjadi dewasa, tidak dapat dipungkiri bila ibulah sebagai salah
satu sosok pengarah yang mempunyai peran penting. Terlebih pada anak usia
remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak – anak ini dengan rasa
keingintahuannya yang tinggi, anak – anak akan menjadikan ibu sebagai tempat
curhat ( curahan hati ).
Melalui belaian kasih dan sayangnya, ibu merupakan tempat
strategis dalam membimbing dan memberi berbagai masukan, saran, dan arahan
kepada anak- anaknya.karena itu ibu memegang peranan penting dalam
berkomunikasi kepada anak – anaknya demi keselamatan anak –anaknya tersebut dan
demi masa depannya.(Nurul Arifin ; Gemari
Edisi 71/Tahun VII/Desember 2006)
Isi Otakku dengan Kasih Sayangmu Ibu
Ketika lahir, manusia itu dalam keadaan bersih. Data
– data dalam otaknya jernih. Ia belum mengerti makna dan bahasa apa pun.
Bahkan, ia belum mengerti apa yang terjadi di sekitarnya. Ibu mulai mengajaknya berkomunikasi dengan ekspresi
wajah dan gerakan tubuh secara
berulang – ulang sampai si buah hati bisa mengucapkan kata – kata. Seiring
waktu berjalan, ia tumbuh besar. Ia mulai memiliki pengetahuan sederhana tentang
sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Pengetahuan ini memberinya pengertian
tentang apa yang ia tangkap dan memberikan kata tertentu yang menggambarkan
pengertian itu. Di sinilah akal mulai membuat
file – file di setiap pengetahuan yang didapat.
Setiap kali mengetahui pengertian lain dari sebuah kata, terbentuklah file
tersendiri untuk pengertian tersebut. Tiap – tiap file secara khusus memuat
pengertian tertentu. Maka, ketika seorang anak mendapatkan pengalaman dalam
pengertian tertentu, akalnya akan merekam pengalaman itu dalam file khusus.[Elfiky ; 2010 ;13 -14 ]
Jadi, dalam akal terdapat banyak arsip atau file
yang berisi pengetahuan, bahasa, norma, keyakinan, dan prinsip. Setiap kali
menghadapi pengalaman baru, otak mengidentifikasinya dengan menggunakan data –
data yang sudah ada, lalu menyimpan pengalaman baru itu di dalam file sejenis.Kita
bisa membandingkan setiap kebiasaan yang diprogram
manusia sehingga menjadi kuat dan tidak bisa diubah. Hal ini membuat kita
berpikir tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan kebiasaan ?. Bagaimana kebiasaan
menguat hingga orang sulit mengubahnya ?
Kebiasaan adalah pikiran yang diciptakan seseorang
dalam benaknya, kemudian dihubungkan dengan perasaan dan diulang – ulang hingga
akal meyakininya sebagai bagian dari perilakunya.
Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari orangtua. Ratu
Elizabet II berkata “ Aku belajar seperti proses belajarnya kera, yaitu dengan
menyaksikan orangtua dan meniru mereka.”
Dari orangtua kita belajar tentang kata – kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh,
perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan nilai – niali luhur. Itulah proses
berpikir yang pertama di dunia ini. Semua ini kita terima dari orangtua. Orangtualah
yang paling penting dalam membentuk proses berpikir. Proses ini kemudian
mengakar dalam diri lalu menjadi referensi utama dalam berinterkasi dengan diri
sendiri atau dengan dunia luar. Jadi,
Pikiran melahirkan kebiasaan. Menurut Dr.
Ibrahim Elfiky dalam bukunya yang berjudul “Terapi
berpikir poositif”. Kebiasaan terbentuk melalui enam tahapan,yaitu :
Berpikir,
pada tahapan ini seseorang memikirkan sesuatu, memberi perhatian, dan
berkonsentrasi padanya.Sesuatu itu bisa ada dalam pikiran karena memiliki nilai
lebih atau dianggap penting.
Perekaman, ketika
seseorang memikirkan sesuatu, otaknya merekam.Otaknya kemudian membuka file
yang sejenis dengan pikiran itu dan menghubungkan dengan pikiran – pikiran
lain, yang sejenis atau yang dinilai bermanfaat baginya. Perekaman adalah
tahapan yang sederhana dimana seseorang bisa menjauhinya dan menutup file, jika
menghendaki.
Pengulangan,
dalam tahapan in seseorang memutuskan untuk mengulang perilaku yang sama dengan
perasaan yang sama. Maka, ia merokok berkali – kali, menenggak minuman keras,
menonton televisi sekian lama, makan meski tidak sedang lapar, atau melakukan
kegiatan lain, baik yang positif atau yang negatif.
Penyimpanan, karena
perekaman dilakukan berkali – kali, pikiran menjadi semakin kuat. Akal
menyimpannya dalam file dan menghadirkan hadapan Anda setiap kali Anda
menghadapi kondisi serupa. Melepaskan diri dari perilaku semacam itu akan semakin
sulit karena pikiran itu sudah tersimpan di dalam file akal bawah sadarnya.
Pengulangan, dalam
tahapan ini, disadari atau tidak, seseorang mengulang kembali perilaku yang
tersimpan kuat di dalam akal bawah sadarnya. Ia dapat merasakan bahwa dirinya telah mengulangi
perilaku itu atau terjadi begitu saja di luar kemauannya. Setiap kali memori
yang tersimpan di akal bawah sadar itu diulang, ia semakin kuat dan mendalam.
Kebiasaan, karena
pengulangan yang berkelanjutan dan tahapan – tahapan di atas yang dilalui, akal
manusia meyakini bahwa kebiasaan ini merupakan bagian terpenting dari perilaku
seseorang. Maka, ia memperlakukannya seperti bernafas, makan,
minum,atau kebiasaan lain yang mengakar kuat.
Guruku Multitalenta
Ya inilah kelebihan ibu.Dia
juga aktor yang tak kalah terkenalnya. Ibu dapat memerankan guru saat dia
membimbing kita, dia dapat menjadi seorang akuntan super saat ia harus memutar
roda ekonomi keluarga, dia juga dapat berperan sebagai master chef yang bagiku masakannya tak kalah lezatnya dengan
chef marinka, dalam sekejap saat kau keluar dari pintu kamarmu maka kau akan
dapatkan meja makan penuh masakan lezat lalu ia berkata “ makanlah nak, ibu
membuat masakan kesukaan mu..”, masakan yang penuh dengan bumbu cinta dan
kasih. Super untuk ibu.
Lalu saat kau pulang sekolah, tentu banyak cerita –
cerita yang memenuhi otakmu selama setengah hari kau habiskan waktumu dengan
aktivitas sekolah. Disini ibu siap mendengarkan cerita mu ” you
can call me psikiater ”, kau dapat
menceritakan semua masalahmu dan kebahagian yang ada di hatimu sekarang. Lalu
jika kau menangis terseduh, ibu sudah menyiapakan tangan ajaibnya untuk
mengusap air matamu dan merangkulmu hingga hatimu hangat dengan belaian
kasihnya.Lalu saat kau kebingungan munculnya kata – kata cemerlang yang membenahi
benang kusut di kepalamu.Indah bukan wanita mulia ini.Tersenyumlah kamu dengan
bangga jika kamu menghormati kasih sayangnya.
Kita telah membicarakan banyak hal tentang ibu dan
pada akhirnya tidak akan habis bahasan mengenai ibu karena sosok wanita mulia
ini sangatlah multi peran yang artinya memiliki begitu banyak peran penting bagi keluarga seperti suami dan
anak. Jika membahas sosok wanita mulia ini, maka yang terpintas dalam benak dan
pikiran hanyalah orang tua yang wajib di hormati.Namun jika dilihat dari
peranan dan fungsinya, ibu sangatlah penting karena memiliki andil besar bagi
keluarga. Menurut Friedman (1992) adapun
beberapa peran sosok seorang ibu yaitu :
peran ibu dalam fungsi reproduksi,
peran ibu dalam proses sosialisasi anak, peran ibu dalam pendidikan anak, peran
ibu dalam mengatur ekonomi keluarga.
Peran Ibu dalam Fungsi Reproduksi
Salah satu fungsi keluarga yaitu sebagai reproduksi,
dimana fungsi keluarga untuk melahirkan anak, menumbuh kembangkan anak, dan
meneruskan keturunan. Untuk itu disini yang mempunyai peran penting dan paling
utama dalam keluarga adalah ibu. Dalam “fungsi
reproduksi”, pertama – tama ibu
mengandung selama 9 bulan dan melahirkan
dengan tujuan untuk meneruskan keturunan, lalu mengasuh dan merawat dan
membesarkan putra-putrinya.
Sembilan bulan ibu mengandung selalu sabar menanti
walau terkadang merasa tidak nyaman namun tetap saja dia mendambakan sosok bayi
mungil nya. Setelah melewati beberapa bulan lamanya tibalah waktu yang
ditunggu-tunggu yaitu proses persalinan. Selama proses persalinan berlangsung
betapa kerasnya ibu berusaha agar bayi mungil dalam kandungannya dapat
merasakan dunia walau terasa sakit namun tidak di pedulikannya. Setelah
terdengar tangisan manja si buah hati yang mengharukan di situlah air mata
langsung menetes di pipi karena suasana kebahagiaan yang menghiruk-pikuk di
hati sang ibu. Seiring berjalannya waktu ibu senantiasa mengasuh dan merawat anaknya
tanpa pamrih bahkan dia rela mengorbankan segalanya demi kebahagiaan buah hati
mereka.Wanita mulia ini menyusui, menimang-nimang, mencurahkan cinta kasihnya
dengan tulus, serta membelikan pakaian dan memperhatikan kebutuhan gizi
anaknya. Peran ibu selanjutnya yaitu membesarkan putra-putri mereka dengan cara
bagaimana bersosialisasi dalam masyarakat serta memberikan pendidikan yang
terbaik.
Peran Ibu dalam Proses Sosialisasi Anak
Peran ibu dalam proses sosialisasi anak merupakan
hal penting yang harus di perhatikan karena menanamkan kepercayaan, norma-norma
tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, nilai kehidupan, sikap
yang baik dalam masyarakat, serta memberikan feedback dan petunjuk dalam
pemecahan masalah. Hal pertama yang didapat anak yaitu proses sosialisasi dalam
keluarga terutama bagi ibu, oleh karena itu kedekatan sosok ibu yang sejak dini
hingga remaja bahkan menjadi dewasa sangatlah berpengaruh. Sejak dini ibu telah
menanamkan kepercayaan untuk menganut agama yang benar serta mengajarkan tata
cara berpakaian, berbicara, dan bertingkah laku yang baik. Namun yang
terpenting adalah menerapkan nilai-nilai kehidupan dengan cara memberitahu
kepada anak nilai-nilai sosial agar dapat melihat dan mengamati situasi dan
kondisi sekitarnaya. Semua itu dilakukan ibu supaya kelak anaknya dapat berguna
di masyarakat tanpa terus bergantung kepadanya.meski demikian, permasalahan
dalam kehidupan ada yang mudah dan sederhana namun adapula yang sulit dan
rumit. Permasalahan yang mudah dan sederhana mungkin ibu bisa memberikan
petunjuk namun masalah yang susah dan rumit ibu membutuhkan pendidikan luar
untuk itu ibu menyekolahkan anaknya.
Tak perlu kau datang ke psikiater atau konseling
lainnya hingga mengkocek banyak uang mu, karena kau mempunyai penasihat pribadi
yang tak kalah hebatnya dengan “penasihat presiden”. Panggil saja ia ibu,
tuangkan segala perasaanmu yang memenuhi dihatimu itu. Dan percayalah setiap
jawaban yang ia berikan adalah kebaikan untukmu. Tak ada sedikitpun terbenak
dalam dirinya untuk menjatuhkanmu.
Peran Ibu dalam Pendidikan Anak
Peran ibu dalam pendidikan anaknya merupakan upaya
dasar dalam membangun suatu bangsa.Kemajuan sebuah bangsa tak pernah lepas dari
peran ibu. Ya, ibu-ibulah yang mendidik anak-anaknya agar kelak dalam berprestasi
dalam segala bidang untuk memajukan dan mengharumkan nama bangsa. Para ibu
mengajarkan hal-hal yang sederhana yaitu membaca, menulis, dan berhitung kepada
anak mereka.Setelah itu ibu menyekolahkan anak mereka, bekal ilmu yang
diperoleh di rumah mempermudah anak-anak menyerap ilmu yang diajarkan di
sekolah dan perguruan tinggi.Pendidikan membutuhkan biaya yang menuntut ibu
pandai-pandai mengatur keuangan keluarga.
Peran Ibu dalam Mengatur Ekonomi Keluarga.
Zaman sekarang memang berbeda dengan zaman dahulu,
kalau zaman dahulu pekerjaan seorang ibu hanyalah merawat, memelihara, dan
menjaga keluarga bahkan sering orang-orang berkata bahwa wanita yang
berkeluarga hanya dapat bergelut di dalam dapur saja. Namun semua pendapat itu
di singkirkan karena pada zaman sekarang wanita-wanita super seperti ibu dapat
mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan
menabung agar bermanfaat dimasa yang akan datang misalnya kebutuhan pendidikan
dan jaminan hari tua.
Super Mom, itu julukan yang saya berikan untuk ibu masa kini. Bukan saja
ditujukan untuk ibu yang bekerja ,a working mom tapi juga untuk ibu
rumah tangga , a fully mom. Kenapa? Karena multiperannya yang membuat
para ibu-ibu ini harus pintar membagi waktu dan perhatian.
Mencomot sedikit judul buku yang ditulis Katarina Indrawati : Housewife
Academy Founder,” Jadi Ibu Rumah Tangga itu Susah-susah
gampang,Gampang-gampang susah”.Ada bagian yang sulit tapi juga ada bagian
mudahnya bila kita tahu kiatnya. Menjadi seorang ibu yang juga bekerja.lalu merasakan
bagaimana sulitnya membagi waktu. Dua puluh empat jam sehari sepertinya tidak
cukup untuk Anda dalam membagi perhatian pada banyak hal.Jangankan berpikir
untuk kesenangan pribadi seperti saat masih being single, pulang kantor
sudah harus disibukkan oleh rutinitas ngemong anak. Jika tidak pintar-pintar
membagi waktu bisa -bisa hormon kortisol kita meningkat, hipocampus menciut,
dan itulah berarti saat kondisi stres menyerang kita.
Mencoba belajar dari perempuan-perempuan yang sukses, seperti menjadi ibu sekaligus tetap bisa me-manage
pekerjaannya. Kalau mereka mampu bertahan untuk mempertahankan banyak perannya,
kenapa Anda tidak. Pastinya mereka juga mengalami hal yang sama sulitnya dengan
Anda. Jika mereka bisa kenapa Anda tidak.
Mengutip beberapa tulisan dari seorang ibu yang bernama Poppy
Indriana di dalam kompas.com yang menyebut dirinya Mom in chief. Ini
adalah peran utama ibu Sama seperti CEO (Chief Executive Officer),ibu
adalah seorang chief bagi
segala macam tugas yang sudah menjadi tanggung jawab sebagai seorang ibu. Di
luar itu berarti hanya peran tambahan,yang lebih mengayakan diri Anda sebagai
individu.
1. Pertama kali
yang dilakukan adalah menulis apa saja multi peran Anda sebagai ibu?. Ini akan
memudahkan Anda untuk membagi perhatian dan usaha dalam memperbaiki diri.
Mendefinisikan peran ini juga akan memudahkan Anda dalam menentukan prioritas
jika nantinya ada kepentingan yang saling berbenturan. Inilah tiga peranpara
wanita karier :
Peran Pertama :
Sebagai seorang Ibu
Peran Kedua :
Sebagai seorang Istri
Peran Ketiga :
Sebagai seorang individu,perempuan yang punya cita-cita
Dua peran pertama adalah kodrati. Ini yang saya sebut peran sebagai Mom
in Chief.Peran terakhir adalah tentang diri Anda pribadi. Tentang apa yang
ingin Anda capai,cita-citakan dan ingin Anda lakukan.
Untuk setiap peran yang sudah Anda tentukan, Anda juga bisa mem-break
down apa saja yang menjadi tanggung jawab Anda atas peran itu. Termasuk
pendelegasian tugas kepada partner Anda. Bisa suami ataupun bahkan pada
pembantu rumah tangga.
2. Hal kedua
yang diakukan adalah membuat time map. Bukan sekedar jadwal yang membuat Anda selalu
berpikir betapa waktu menjadi mengikat tapi membagi waktu dua puluh empat jam
itu menjadi bagian-bagian kecil sesuai peran yang sudah saya tentukan. Termasuk
kapan Anda berhak atas my me time.
3. Hal ketiga
tentu saja disiplin dan fokus pada peran dan time map yang sudah Anda buat dan
tentukan.
Ketiga hal diatas yang dapat Anda lakukan untuk mensiasati
beragamnya peran yang Anda miliki terutama untuk wanita yang memiliki profesi
selain ibu.
Jika anda telah membaca artikel di atas serta menghayati maka
sejatinya apabila kita mampu mengambil hikmah dari setiap peringatan hari ibu,
maka selalu ingat bahwa ibu memiliki peran, posisi strategis dan arti penting
dalam mempersiapkan masa depan bangsa melalui anak-anaknya. Perlu disadari pula
bila keberhasilan para tokoh wanita dan pria sekalipun, dia pasti lahir,
dibesarkan, dan dididik serta dibina oleh ibu.Maka hormati dan hargailah Hari
Ibu tersebut sesuai makna hakikinya, untuk itu penting pula kita meningkatkan
kedudukan dan peran kaum ibu melalui berbagai hal di segala bidang.
Kajian
Pusataka :
2. Elfiky,
Ibrahim. 2010. Jakarta : Terapi Berpikir Positif.
3. Gemari Edisi 71/Tahun VII/Desember 2006
4. Habibillah,
Haikal Hira., 2008. Jawa Barat : Surat Cinta Untuk Putri Tercinta.
5. http://www.qolbussalam.wordpress.com/berjuang
untuk keselamatan hati
6. http://ichwanmuis.com/?p=1675
Tidak ada komentar:
Posting Komentar