JASA SEORANG
IBU
Oleh
Icha
Anggi Arista, Nalendra Fatchur H
Hari
ibu adalah salah satu hari terindah yang patut untuk diperingati. Hari yang istimewa bagi seorang ibu. Walaupun
seharusnya setiap hari harus kita istimewakan bila itu berhubungan dengan ibu,
wanita terhebat di dunia. Namun, seperti
yang kita ketahui pada saat ini, mayoritas orang tidak menghiraukannya, bahkan
melupakannnya. Padahal hal ini sangat berarti bagi orang yang telah membuat
kita berada di dunia. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai hari ibu. Hal ini
dilakukan untuk menyadarkan berbagai kaum yang tidak menghiraukan bahkan yang
melupakannya. Perihal tersebut seperti, arti seoang ibu dan segala perannya,
manfaat dari do’a seorang ibu serta tentang pepatah mengenai surga di telapak
kaki ibu. Namun, untuk pertamanya akan di bahas mengenai arti seorang ibu.
Arti seorang ibu
Ibu adalah seorang perempuan yang tidak hanya
mengandung dan melahirkan saja, namun juga merawat dan mendidik anak-anaknya (http://www.anneahira.com). Pada kutipan diatas sosok seorang ibu sangat
berjasa besar bagi anak-anaknya. Misalnya, ketika berada di dalam kandungannya
kita sering kali beraktivitas seperti menendang-nendang perut beliau dan ibu
juga merasakan beban kita saat berada di dalam rahim beliau. Begitu juga pada
saat beliau melahirkan kita didunia ini dengan segala beban pejuangan dan tetes
keringat yang sudah ia keluarkan, untuk mengeluarkan bayi yang ada di dalam
kandungannya. Tidak ada satupun yang dapat menggantikan
posisi seorang ibu dihati kita, juga apa yang sudah beliau berikan untuk kita. Tetapi
ketika kita sebagai anak yang sudah dilahirkan, dimanjakan, dibesarkan kita
sering kali tidak menyadari bahwa apa yang sudah diperjuangkan beliau itu
semata-mata agar anak-anaknya bisa menjadi anak yang berbakti, dan menuruti
setiap perkataannya.
Seringkali
kita tidak pernah membayangkannya, seperti apa kegelisahan seorang ibu yang
pada saat itu sedang mengandung kita sebelum akhirnya kita dilahirkan dari
rahimnya. Dengan sekuat tenaga beliau menahan semua penderitaan serta beban
yang ditanggung demi seorang anak yang sedang dikandungnya. Kegelisahaan
seorang ibu itu merupakan hal yang sangat berat, karena pada saat melahirkan
ibu sangat cemas dengan keadaan anaknya sebelum akhirnya anak itu dapat
dilahirkan, sampai-sampai beliau tidak mencemaskan keadaannya sendiri.
Melainkan ia hanya mengutamakan keselamatan anaknya dari pada mencemaskan
keadaannya. Walaupun kecemasan ataupun segala kegelisahan yang pernah dialami
ibu itu sangat berbahaya dan berisiko terhadap keadaannya dengan janin yang ada
didalam rahim ibu. Berkat adanya jasa beliau
kita bisa merasakan seperti sekarang ini, yang dapat menjejaki kaki kita
kedunia ini dengan perjuangan seorang ibu yang melahirkan kita.
Beliau
seperti bunga yang berkembang, cantik menawan selalu mewangi sepanjang masa
sampai akhir hayat. Ibu bukan dijadikan tempat untuk disanjungi dan dipuja
banyak orang. Bukan juga untuk dijadikan sebagai alas kaki yang diinjak-injak.
Walau ibu dijadikan dari tulang rusuk kiri laki-laki, namun dekat dengan hati
untuk disayang, dekat dengan tangan untuk dilindungi dari seseorang yang jahat
terhadapnya (ananda maulina,2009).
Pengorbanan
ibu pada saat mengandung sampai melahirkan
Perlu
kita ketahui, Ibu sangat berjasa bagi kehidupan anak-anaknya. Pengorbanan yang
ia lakukan Tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Sungguh keliru jika orang
menganggap ada orang lain yang lebih berjasa bagi dirinya selain Ibunya sendiri
(kompasiana,2011). Pada kutipan ini
pengorbanan seorang ibu pada saat mengandung kita. Misalnya, sebelum orang lain
bisa melihat kita lahir sebagai penduduk Dunia, ibulah yang pertama kali
merasakan keberadaan kita dalam tubuhnya. Dialah yang mensuplai kita makanan,
merawat dan memelihara selama 9 bulan 10hari didalam kandunga. Ketika mengandung
seorang bayi bukanlah menggendong barang yang bisa istirahat di saat ibu
diinginkan. Karena sang jabang bayi melekat dengan tubuhnya dan menjadi parasit
yang menggerogoti kekuatan Sang Ibu. Dari waktu ke waktu bertambah berat dan
menyulitkan.. Sungguh jarang ibu mengeluh, meskipun ada sedikit keluhannya namun
dia tetap dalam keadaan bangga dengan keberadaan Anda di dalam tubuhnya.
Pada
saat kita dilahirkan, mungkin kita tidak pernah membayangkan betapa sakitnya
seorang ibu ketika melahirkan seorang bayi. Beliau mempertaruhkan selembar
nyawanya dan menahan rasa sakit yang hebat hanya untuk keselamatan buah hatinya. Tetapi
semua itu hilang seketika saat mendengar tangisan anak yang baru dilahirkannya.
Rasa sakit, lemas, letih berganti dengan rasa senang dan pujian syukur kepada
Tuhan atas keselamtan proses persalinan.
Peran
ibu dalam memenuhi kebutuhan anak
Peran seorang ibu sebagai pemuas kebutuhan ini sangat besar artinya bagi
anak, terutama pada saat anak di dalam ketergantungan total terhadap ibunya,
yang akan tetap berlangsung sampai periode anak sekolah, bahkan sampai
menjelang dewasa. Ibu perlu menyediakan waktu bukan saja untuk selalu bersama
tetapi untuk selalu berinteraksi maupun berkomunikasi secara terbuka dengan
anaknya.
Pada
dasarnya kebutuhan seorang anak meliputi
kebutuhan fisik, psikis, sosial dan spiritual (HR.Muslim,2010). Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan
makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Kebutuhan psikis
meliputi kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, diterima dan dihargai. Sedang kebutuhan
sosial akan diperoleh anak dari kelompok di luar lingkungan keluarganya.
Dalam pemenuhan kebutuhan ini, ibu hendaknya memberi kesempatan bagi anak untuk
bersosialisasi dengan teman sebayanya. Kebutuhan spiritual, adalah
pendidikan yang menjadikan anak mengerti kewajiban kepada Allah, kepada
Rasul-Nya, orang tuanya dan sesama saudaranya (HR.Muslim,2010). Dalam pendidikan spiritual, juga mencakup mendidik
anak berakhlak mulia, mengerti agama, bergaul dengan teman-temannya dan
menyayangi sesama saudaranya, menjadi tanggung jawab ayah dan ibu. Karena
memberikan pelajaran agama sejak dini merupakan kewajiban orang tua kepada
anaknya dan merupakan hak untuk anak atas orang tuanya, maka jika orang tuanya
tidak menjalankan kewajiban ini berarti menyia-nyiakan hak anak.
Seorang ibu harus
memberikan atau memuaskan kebutuhan anak secara wajar, tidak berlebihan maupun
tidak kurang. Pemenuhan kebutuhan anak secara berlebihan atau kurang akan
menimbulkan pribadi yang kurang sehat di kemudian hari. Dalam memenuhi kebutuhan psikis anak, seorang ibu harus mampu
menciptakan situasi yang aman bagi putra-putrinya. Ibu diharapkan dapat
membantu anak apabila mereka menemui kesulitan-kesulitan. Perasaan aman anak
yang diperoleh dari rumah akan dibawa keluar rumah, artinya anak akan tidak
mudah cemas dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul.
Beliau
harus mampu menciptakan hubungan atau ikatan emosional dengan anaknya. Kasih
sayang yang diberikan ibu terhadap anaknya akan menimbulkan berbagai perasaan
yang dapat menunjang kehidupannya dengan orang lain. Cinta kasih yang diberikan
ibu pada anak akan mendasari bagaimana sikap anak terhadap orang lain. Seorang
ibu yang tidak mampu memberikan cinta kasih pada anak-anaknya akan menimbulkan
perasaan ditolak, perasaan ditolak ini akan berkembang menjadi perasaan
dimusuhi. Anak dalam perkembangannya akan menganggap bahwa orang lainpun
seperti ibu atau orang tuanya. Sehingga tanggapan anak terhadap orang lain juga
akan bersifat memusuhi, menentang atau agresi.
Seorang
ibu yang mau mendengarkan apa yang dikemukakan anaknya, menerima pendapatnya
dan mampu menciptakan komunikasi secara terbuka dengan anak, dapat
mengembangkan perasaan dihargai, diterima dan diakui keberadaanya. Untuk
selanjutnya anak akan mengenal apa arti hubungan di antara mereka dan akan
mewarnai hubungan anak dengan lingkungannya. Anak akan tahu bagaimanacara
menghargai orang lain, tenggang rasa dan komunikasi, sehingga dalam kehidupan
dewasanya dia tidak akan mengalami kesulitan dalam bergaul dengan orang lain.
Peran ibu dalam keluarga
Peran
ibu tidak hanya untuk merawat dan mendidik anak tetapi ada juga peran ibu yang
lain dalam keluarga (http://Harun Yahya.com),
diantaranya pagi-pagi diwaktu kita masih tidur lelap, ibu sudah bangun untuk
pergi ke pasar guna belanja dan menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya.
Terkadang juga ibu tidak kebagaian makanan karena sudah dimakan anak-anaknya
dan suaminya. Tapi ibu tidak ada rasa marah, benci, kesal karena tidak kebagian
makanan tetapi didalam hati ibu berkata “lebih baik aku tidak makan dari pada
anak dan suamiku yang harus merasakan lapar”. Selain memasak ada juga
kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan oleh seorang ibu diantaranya sebelum
anaknya berangakt kesekolah ibu menyetelika baju untuk anaknya karena ibu tidak
mau lihat baju anaknya kusam pada waktu berangkat sekolah, pada waktu senggang
ibu mencuci baju keluarganya dan tidak lupa setiap hari ibu harus rajin membersikan
rumah. Meskipun ibu dengan keadaan sakit
dan dengan kondisi yang lemas ibu tetap melakukan kegiatannya tersebut
guna menjadi tugas seorang ibu. Di dalam keluarga, mestinya tidak bisa berjalan
dengan baik tanpa adanya ibu dan kita tidak bisa seperti ini tanpa ada jasa
maupun kasih sayang dari seorang ibu.
Peran
ayah dalam keluarga
Perkembangan anak dalam proses tumbuh
kembangnya selama ini tentu tidak jauh dan tak pernah tergantikan dari peranan
seorang ibu, padahal peranan ayah tak kalah pentingnya. Kini, banyak ayah yang
berperan besar dalam proses mendidik anak serta melakukan aktivitas rumah
tangga. Berbagai penelitian yang berhubungan dengan perkembangan anak juga
menunjukkan bahwa pengaruh seorang ayah telah dimulai sejak usia yang sangat dini.
(melindacare,18-04-2011)
Dari
Salah satu kutipan penelitian diatas mengungkapkan bahwa seorang bayi yang
banyak menghabiskan waktu bersama ayahnya akan jauh lebih nyaman saat berada di
lingkungan orang-orang asing dewasa, serta lebih banyak mengoceh dan mau
digendong oleh siapapun dibandingkan dengan bayi yang sedikit menghabiskan
waktu bersama ayahnya. Oleh karena itu, perkembangan
anak pun tak luput dari pantauan seorang ayah. Tanpa disadari orang
tuanya, anak laki-laki biasanya menganggap sang ayah sebagai panutan dalam
hidupnya, sementara bagi anak wanita seorang ayah merupakan pelindung, pengayom
serta sosok bagi calon suami idealnya di masa yang akan datang. Selain itu,
meskipun anak-anak berusia remaja tampak kurang mendengarkan nasehat
orangtuanya, namun sebuah fakta menunjukkan bahwa mereka sebetulnya sangat
menyimak yang dikatakan oleh orangtuanya tersebut. Dan tentunya perkembangan anak disini semuanya
tergantung bagaimana dari sikap dan pendidikan yang diberikan orangtua pada
anaknya mulai sejak dini untuk menentukan masa depan anak-anaknya nanti.
Sebagaimana
Anda ketahui, pergaulan remaja sekarang telah jauh berbeda dengan masa Anda
remaja dulu. Narkoba, tawuran, genk motor serta pornografi merupakan bentuk
kenakalan remaja yang sudah menunggu di gerbang sekolah anak-anak, bahkan
mungkin sudah berada di dalam rumah Anda. Kaum pria diketahui memiliki
kemampuan untuk mengenali dan menanggapi emosi anak-anaknya secara konstruktif
dibandingkan kaum wanita. Maka dari itu, peranan ayah dalam mendidik perkembangan anak harus dimaksimalkan
dengan adanya tantangan kenakalan yang akan dihadapi anak remajanya.
Kasih sayang
seorang ibu
Kasih sayang ibu sepanjang jaman
begitulah pepatah yang seringkali kita baca dan dengar saat berbicara mengenai
kasih sayang ibu dan kasih saynag anak bahkan beberapa penyanyi atau senian
yang menciptakan syair yang isisnya mengenai kasih sayang seorang ibu. Memang
kenyataannya ibu adalah sosok yang begitu penting bagi eksistensi keluarga.
Dengan kasih sayang ibu, maka segala kebutuhan dan urusan keluaga dapat
tepenuhi dna teselesaikan tanpa kendala. Ibu atau wanita memang sosok manusia yang
kuat dan berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak serta
meningkatkan kondisi keluarga.
Begitu indah gambaran ibu bagi
seorang anak dan keluarganya semua itu menunjukkan bahwa kasih sayang ibu kapada
anaknya tidak terbatas. Apapun dilakukan oleh beliau agar anak-anaknya dapat
bahagia. Dan mereka tidak membutuhkan apapun dari anak-anaknya. Itu sebuah
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Dapat kita rasakan bagaiman ibu
mengasihi dan menyayangi kita, walaupun kita nakal. Ibu tidak pernah kehabisan
rasa sayangnya, mereka tetap saja memberikan kasih sayangnya, walaupun anak
menggodanya.
Do’a ibu yang penuh
berkah
Jika ingin berhasil dalam setiap
usaha hidup mu, maka mintalah do’a restu kepada ibumu. Ini merupakan sebuah
petua yang sangat nyata. Setiap kali kita akan melakukan sesuatu, do’a restu
orang tua, kususnya ibu merupakan bekal yang utama. Ibu adalah sosok yang
begitu kasih kepada kita. Beliau memberikan segalanya untuk kita. Dan
istimewanya, mereka tidak berharap balas atas segala yang sudah dilakukan untuk
anak-anaknya. Bagi para ibu, menyayangi anak merupakan amanat yang harus
dipertangungjawabkan saat diakhirat nanti.
Begitu berkahnya do’a ibu, hingga
ada cerita tentang anak durhaka kepada ibu yang menjelmah menjadi batu karena
do’a sang ibu, si maling kundang (majalah bobo,2004). Anak yang tidak mengakui kasih
sayang ibunya, bahkan menghardik sang ibu. Dan ibu merasa teraniyaya tersebut
berdo’a kepada tuhan, walaupun hanya kata-kata itu hanyalah cermin kekecewaan
ibu. Ibu hanya perotes dan mengatakan “hatimu keras seperti batu.” Ternyata,
tuhan mengubah kata-kata tersebut sebagai do’a ibu.
Surga ditelapak
kaki ibu
Pepatah mengatakan bahwa surga
ada ditelapak kaki ibu, bukan berarti kita harus melihat telapak kaki ibu, ini
merupakan sebuah isarat bahwa kebahagiaan seorang anak terletak di telapak kaki
ibu yang artinya disepanjan kehidupan ibu. Jika ibu masih hidup, maka selama
ini ibu tetap melangkahkan kaki untuk menciptakan kesempatan kehidupan yang
lebih baik bagi anak-anaknya (AnneAhira.com)
Telapak kaki, diartikan sebagai bagian
tubuh yang bersentuhan langsung dengan tangan, maka itu artinya perjalanan
hidup ibu. Selama ibu masih hidup, selama itu pula kasih sayang ibu tercurah
untuk anak-anaknya. Dan selama itu pula kehidupan anak berada pada posisi baik.
Ibu akan terus berusaha memposisikan anak-anaknya bahagia.
Oleh karena itu, oleh karena
itulah jika kita ingin bahagia hidup di dunia dan di akhirat maka sayangilah
ibu kita. Berilah mereka kebahagiaan sebab ibu adalah lautan dan dunia kita.
Disanalah kita berlabu saat sulit dan sebagainya. Ingat bahwa keberadaan
seorang ibu bagi kehidupan merupakan keniscayaan yang tidak dapat kita abaikan.
Pustaka
·
ananda
maulina,2009
·
kompasiana,2011
·
HR.Muslim,2010
·
http://Harun Yahya.com
·
melindacare,18-04-2011
·
majalah bobo,2004
·
AnneAhira.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar