ANALISIS
STANDAR KOMPTENSI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEARGANEGARAAN SD KELAS LANJUT
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester : V / 2
Standar
Kompetensi : 4. Menghargai keputusan bersama
Kompetensi
Dasar : 4.2 Mematuhi keputusan bersama
Nama Konsep Standar Kompetensi :
1. Keputusan
2. Bersama
3. Keputusan bersama
Definisi :
1. Keputusan
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata keputusan berarti
a.
perihal yg berkaitan
dng putusan; segala putusan yg telah ditetapkan (sesudah dipertimbangkan,
dipikirkan, dsb
b.
ketetapan; sikap
terakhir (langkah yg harus dijalankan
c.
kesimpulan (tt
pendapat)
d.
hasil pemeriksaan (tt
ujian
e.
cak kehabisan (tt
uang, makanan, dsb):
f.
cak menderita
kekurangan
Dalam
Wikipedia, Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif
yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan
dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.Setiap keputusan akan membuat
pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini.
2. Bersama
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata bersama berarti
a)
berbareng; serentak:
b)
semua; sekalian
c)
seiring dengan
3. Keputusan bersama
Dalam
http://ulie-pinoppy.blogspot.com keputusan bersama adalah suatu keputusan yang sudah ditetapkan
berdasarkan pertimbangan, pemikiran serta pembahasan yang matang.
Bentuk-bentuk keputusan bersama :
1.
Musyawarah mufakat
KBBI
daring musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan
atas penyelesaian masalah; perundingan; perembukan.
Musyawarah
berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu. Musyawarah adalah proses pembahasan suatu persoalan
dengan maksud mencapai keputusan bersama. Mufakat adalah kesepakatan yang
dihasilkan setelah melakukan proses pembahasan dan perundingan bersama. Jadi
musyawarah mufakat merupakan proses membahas persoalan secara bersama demi
mencapai kesepakatan bersama.
Dalam kehidupan kemasyarakatan,
musyawarah mufakat memiliki beberapa manfaat langsung, yaitu sebagai berikut :
a. Musyawarah mufakat merupakan cara yang tepat untuk mengatasi berbagai silang pendapat.
b. Musyawarah mufakat berpeluang mengurangi penggunaan kekerasan dalam memperjuangkan kepentingan.
c. Musyawarah mufakat berpotensi menghindari dan mengatasi kemungkinan terjadinya konflik.
Ada beberapa prinsip yang harus
dipegang teguh dalam membuat keputusan bersama secara musyawarah mufakat, yakni
sebagai berikut :
a. Pendapat disampaikan secara santun.
b. Menghormati pendapat orang lain yang bertentangan pendapat.
c. Mencari titik temu diantara pendapat-pendapat yang ada secara bijaksana.
d. Menerima keputusan bersama secara besar hati, meski tidak sesuai dengan keinginan.
e. Melaksanakan keputusan bersama dengan sepenuh hati.
Dimana musyawarah dilaksanakan?
Musyawarah dilakukan pada saat
diskusi, rapat atau berunding di sekolah, di rumah maupun di masyarakat.
Musyawarah adalah cara terbaik untuk mengambil suatu keputusan untuk
menyelesaikan masalah. Namun ada kalanya musyawarah tidak berhasil sehingga
dilakukan cara ain untuk megambil keputusan yaitu dengan voting atau aklamasi.
Kapan musyawarah dilakukan?
Musyawarah dilaksanakan pada saat
ingin meyelesaikan maslah dalam suatu diskusi atau rapat.
Siapa
yang melaksanakan musyawarah?
Yang melaksanakan musyawarah yaitu
semua anggota suatu rapat/diskusi yang terdiri atas ketua dan anggota.
Mengapa
dilaksanakan musyawarah?
Musyawarah dilaksanakan untuk
mencapai mufakat/keputusan bersama. Musyawarah adalah ciri khas bangsa
Indonesia maka dalam menyelesaikan masalah sebaiknya diputuskan dengan jalan
musyawarah.
Bagaimana
cara melaksanakan musyawarah yang baik?
Cara musyawarah yang baik
a. Tempat yang nyaman
b. Bicara dengan sopan
c. Setiap bicara diawali dengan izin
d. Menghargai pendapat orang
e. Menerima kesepakatan
f. Aplikasi hasil rapat
Sikap/perilaku
dalam bermusyawarah
a.
Menghargai pendapat
orang lain.
b.
Mampu mengendalikan
diri saat mengikuti musyawarah.
c.
Bertenggang rasa
terhadap teman yang mengajukan pendapat.
d.
Bijaksana terhadap
pendapat teman yang berbeda.
e.
Mematuhi semua aturan
yang berlaku dalam musyawarah.
f.
Bertanggung jawab
dengan cara melaksanakan keputusan hasil musyawarah.
Contoh positif
·
Pak RT mengumpulkan
warganya untuk mengadakan musyawarah pembagian jadwal ronda malam. Untuk itu
diadakan musyawarah untuk menentukan giliran beronda agar tercapai suatu
kesepakatan bersama.
·
Pak Rudi menghargai
pendapat temannya yang bereda dengan pendapatnya.
·
Sebagai ketua RT, Pak
Yusuf selalu mendengarkan usulan warganya dan selalu bermusyawarah dalam
usaha menyelesaikan masalah.
Contoh negatif
·
Sebagai orang terkaya
di kampungnya, Pak Rian memaksa agar dia dipilih menjadi ketua RT tanpa melalui
musyawarah maupun voting.
·
Karena tidak ada yang
setuju dengan pendapatnya, Yudi keluar dari ruang rapat.
Wawan
tidak melaksanakan kewajiban seorang ketua rapat dengan baik, karena dia memaksa agar semua anggota rapat
setuju dengan keputusan yang dipilihnya.
2.
Voting/ Pemungutan Suara
Pengertian
Voting
adalah pengambilan keputusan bersama dengan cara menghitung suara terbanyak.
Pendapat yang disetujui mayoritas peserta akan ditetapkan sebagai keputusan
bersama.Hal ini terjadi bila ada perbedaan pendapat dan tidak
dapat diselesaikan, jika demikian ditempuhlah pemungutan suara atau voting,
tujuannya untuk mendapatkan keputusan bersama. Voting merupakan cara kedua jika
cara musyawarah untuk mufakat gagal dilakukan.
Manfaat Voting
Sebagai
jalan alternatif kedua jika musyawarah tidak mencapai mufakat. Pada cara voting,
keputusan akan dapat diambil dengan waktu yang lebih singkat, namun kemungkinan
terjadinya ketidak puasan dari pihak yang kalah suara, jauh lebih besar. Pihak
yang pendapatnya tidak disetujui akan dengan terpaksa menerima keputusan yang
akhirnya diambil, sehingga bisa terjadi perpecahan.
Dimana Voting dilakanakan?
Voting
dilaksanakan dalam suatu rapat/diskusi di lingkungan sekolah, rumah maupun
masyarakat.
Kapan
voting dilaksanakan?
Voting
dilaksanakan ketika musyawarah tidak mencapai
mufakat. Pengambilan keputusan bersama dengan cara pemungutan suara
terbanyak dilakukan dalam pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah, dan
sebagainya.
Bagaimana voting atau pemungutan
suara dilaksanakan?
Pengambilan keputusan
bersama berdasarkan suara terbanyak dapat dinyataka sah apabila diambil dalam
rapat yang telah mencapai kourum, dan disetujui oleh lebih dari separuh jumlah
anggota yang hadir. Kourum adalah jumlah paling sedikit dari peserta musyawarah
yang harus hadir. Biasanya kourum dalam musyawarah adalah 2/3 dari total
peserta yang berhak mengikuti musyawarah.Sebagai contoh, jika kelas V yang
siswanya 30 anak akan mengadakan voting, setidaknya 20 siswa harus mengikuti
rapat, dan keputusan yang diambil harus dapat disetujui setidaknya 11 siswa .
Sebelum memulai pemungutan
suara, para peserta dipersilahkan mengajukan usulan, usulan-usulan tersebut
kemudian diajukan lagi kepada para peserta rapat. Setiap peserta rapat
dipersilahkan usulan atau pendapat mana yang lebih disetujui. Jika jumlah peserta
rapat tidak terlampau banyak, peserta dapat mengungkapkan memilih secara lisan,
atau isyarat, seperti dengan cara menunjukkan jari. Bila tidak memungkinkan
pilihan dapat ditulis pada kertas suara, yang kemudian dihitung.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan voting
a.
Voting ditempuh
setelah cara musyawarah untuk mufakat sudah dilaksanakan.
b.
Voting dilakukan
karena tidak memungkinkan menempuh musyawarah untuk mufakat.
c.
Voting dilakukan
karena sempitnya waktu, sementara keputusan harus cepat diambil.
d.
Voting dilakukan
setelah semua peserta musyawarah mempelajari setiap pendapat yang ada.
e.
Voting dilakukan jika
peserta musyawarah yang hadir mencapai kuorum.
f.
Voting dianggap sah
sebagai keputusan jika separuh lebih peserta yang hadir menyetujuinya.
Perilaku
dalam voting
·
Menerima dengan lapang
dada hasil voting atau pemungutan suara walaupun tidak sesuai dengan pendapat
kita.
·
Tetap menjaga
persatuan dan kesatuan agar tidak terjadi perpecahan karena kekalahan.
·
Pihak yang mendapat
kemenangan sebaiknya tidak merasa lebih unggul dari yang lain karena pada
dasarnya keputusan tersebut untuk kepentingan bersama.
Contoh
positif
·
Kelas 2011-B melakukan
voting untuk memilih ketua kelas. Calon yang memiliki suara terbanyak maka ia
yang berhak menjadi ketua kelas.
·
Kelas 6 SD Sukamaju
mengadakan voting untuk memilih tempat rekreasi dalam acara perpisahan. Karena
banyaknya pilihan tempat dan tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah maka
diadakan voting atau pemungutan suara.
Contoh negatif
·
Pemilihan ketua daerah
selalu digunakan cara voting atau pemungutan suara terbanyak. Pemilihan ketua
daerah Palopo kisruh karena pendukung pihak yang kalah merasa tidak puas dengan
hasil pemilu. Akibatnya terjadi perusakan kantor pemerinth, kantor parpol,
kampus hingga kantor media massa.
3.
Aklamasi
Pengertian
Dalam
KBBI aklamasi adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat
dsb terhadapsuatu usul tanpa melalui pemungutan suara.
Aklamasi adalah pernyataan setuju secara
lisan dari seluruh anggota kelompok.
Manfaat
aklamasi
Aklamasi menyelesaikan permasalah
dalam suatu forum ketika cara musyawarah dan voting belum dapat menyelesaikan
masalah. Aklamasi juga dapat langsung digunakan tanpa proses musyawarah atau
voting karena lebih cepat atau tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kapan
aklamasi dilaksanakan?
Aklamasi terjadi ketika adanya pendapat
yang dikehendaki oleh semua anggota kelompok
ketika cara musyawarah atau voting belum dapat menyelesaikan masalah. Aklamasi
juga dapat dipilih tanpa melalui dua proses sebelumnya.
Mengapa
dilakasanakan aklamasi?
Karena aklamasi dipandang sebagai
cara yang lebih cepat dan tepat. Jika suatu cara dianggap sebagai suatu
penyelesaian yang terbaik maka aklamasi dapat diterapkan. Aklamasi biasanya terjadi karena adanya pendapat yang
dikehendaki oleh semua anggota kelompok. Pernyataan setuju ini dilakukan untuk melahirkan keputusan
bersama,pernyataan setuju juga dilakukan
tanpa melalui pemungutan suara atau voting.
Bagaimana
cara melakukan aklamasi?
Aklamasi dilakukan dengan langsung
memilih hal terbaik yang dianggap dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan
efektif.
Sikap
atau perilak dalam aklamasi
·
Menerima dengan lapang
dada apapun keputusan yang dihasilkan.
·
Menjalankan keputusan
dengan tanggung jawab dan lapang dada.
·
Tetap menjaga
persatuan dan kesatuan.
·
Menghindari
perpecahaan yang dikarenakan keputusan yang diambil tidak sependapat dengan
kita.
Contoh
positif
·
Partai Demokrat
menetapkan Susilo Bambang Y. sebagai ketua umum partai dengan cara aklamasi.
Contoh
negatif
·
Pak Rudi ingin
menjabat sebagai lurah. Sebelum pemilihan dilaksanakan ia memberikan uang
“lancar” kepada sebagian besar peserta rapat agar menjadikan ia sebagai
pemenang. Dengan uang “lancar” tersebut diharapkan semua anggota rapat
menyetujui dirinya.
Nilai :
Keputusan bersama dapat
mengembangkan karakter-karakter sebagai berikut:
1. Religious : keputusan bersama mengharuskan untuk setiap peserta
untuk menghargai dan menghormati pendapat anggota lain tanpa membeda-bedakan
agama, suku, bangsa maupun adat istiadat.
2. Jujur : setiap anggota harus menjujung sikap jujur dalam
menyampaikan pendapat. Dalam arti, bebas mengutarakan pendapat, baik pendapat
yang mendukung aupun menolak.
3. Toleransi : dalam sebuah rapat tentu tidak semua anggota
memiliki pendapat yang sama. Pendapat yang diambil adalah pendapat yag erbaik
yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Sesama anggota harus memeiliki rasa
toleransi. Menghargai pendapat anggota lain yang tidak sependapat.
4. Disiplin : setiap keputusan yang diambil harus dilalksanakan
oleh semua anggota tanpa terkecuali. Baik anggota yang mendukung keputusan
ataupun anggota yang kurang setuju. Semua anggota harus paatuh dan tertib dalam
menjalankan keputusan bersama.
5. Kerja keras : untuk menghasilkan keputusan yang baik, seiap
anggota harus bersungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan yang ada.
6. Kreatif : dalam proses mencari pendapat selalu ada pemikiran
untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri : setiap peserta harus mandiri dan tidak menggantungkan
diri kepada ketua atau peserta lainnya dalam menyelesaikan masalah.
8. Demokratis : setiap peserta rapat berkedudukan yang sama dan
memiliki hak dan kewajiban yag sama. Maka, setiap peserta rapat harus
menanamkan rasa/ sikap demokratis.
9. Rasa ingin tahu : rasa ingin tahu yag mendalam tetang
masalah yang sedang dihadapi dan selalu berupaya utuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat kebangsaan : selalu berfikir dan beertindak dengan
mengutamakan kepentingan bangsa dan bersama di atas kepentingan diri maupun
kelompok.
11. Cinta tanah air : keputusan bersama selalu berdasarkan rasa
cinta tanah air. Menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi
terhadap bangsa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi : setiap anggota harus saling enghargai
prestasi antar anggota. Jika ada anggota yang berhasil maka harus
menghargainya.
13. Bersahabat/ komunikatif :baik anggota maupun ketua harus
terjalin komunikasi yang baik agar dapat
bekerja sama dengan baik , menyelesaikan masalah dengan baik dan
mencapai tujuan dengan lancar.
14. Cinta damai : menghargai perbedaan pendapat dan keputusan
rapat adalah bentuk dari rasa cinta damai.
15. Peduli lingkungan : keputusan yang diambil adalah keputusan
yang tidak merusak lingkugan dan memperbaiki lingkugan.
16. Peduli sosial :keputusan selalu menanamkan rasa peduli
sosial dengan membantu sesama peserta maupun masyarakat yang membutuhkan.
17. Tanggung jawab : setiap pendapat yang diutarakan harus
dilandasi oleh rasa tanggung jawab. Dan dalam melaksanakan keputusan yang
diambil harus dilaksanakan dengan baik dan dengan rasa taggung jawab dari semua
peserta.
Moral
·
Seseorang dapat
dikatakan baik apabila dapat menghargai pendapat orang lain dalam sebuah
rapat/musyawarah. Sebaliknya, seseoranssg dikatakan buruk apabila seseorang
memaksakan pendapat dan tidak mau mendengarkan pendapat orag lain.
·
Seseorang dapat
dikatakan benar apabila orang tersebut mengutarakan pendapatnya dengan cara yang
benar seperti mengacugkan jari, berkata dengan jelas dan sopan serta berkata
jujur sesuai dengan prinsip kebenaran. Namun, seseorang akan dikatakan salah
apabila dalam suatu rapat/ musyawarah untuk menghasilkan kepetusan orang
tersebut berpendapat dengan cara yang salah seperti berbicara dengan emosional
dan memaksa untuk diterima pendapatnya.
Norma
1. Norma Agama,keputusan bersama mengharuskan untuk setiap
peserta untuk menghargai dan menghormati pendapat anggota lain tanpa
membeda-bedakan agama
2. Norma Kesopanan,dalam sebuah diskusi,setiap orang pasti
mempunyai pendapat yang berbeda untuk mendapatkan hasil keputusan yang terbaik
antar anggota diskusi tidak ada sifat tidak menghargai pendapat anggota
lain,jika tidak ada pendapat yang sepaham sanggahlah pendapat tersebut dengan
sopan,karna norma kesopanan sangatlah penting.
3. Norma Hukum dalam proses mencapai keputusan bersama selalu
melibatkan/ mendengarkan pendapat dari setiap anggota atau peserta. Kebebasan
berpendapat diatur oleh UUD 1995 pasal 28. Oleh karena itu, berpendapat untuk
mendapatkan keputusan bersama dilindungi oleh hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar