TAKKAN PERNAH LEKANG
OLEH WAKTU
Oleh:
Deffi
Ratnasari , Wenny Permata Sari
1.
Sejarah Hari Ibu
Sekuntum
melati, lambang kasih nan suci.
Ibu
Indonesia, pembina tunas bangsa.
Berkorban
sadar cita, tercapai dengan giat bekerja.
Merdeka
laksanakan bhakti pada Ibu Pertiwi
Dari puisi di atas dapat diuraikan bahwa
bunga melati melambangkan atau digunakan untuk menggambarkan
beberapa hal tentang seorang ibu yaitu kasih sayang kodrati antara ibu dan
anak, kekuatan serta kesucian cinta antara ibu dan anak, kesadaran wanita untuk
menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa
dan negara.
Peringatan hari Ibu di Indonesia
sebenarnya dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia
terutama generasi muda, bahwa betapa besar jasa para pejuang perempuan
mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan untuk memperjuangkan kesatuan,
persatuan, dan kemerdekaan Indonesia.Hakekat hari Ibu di Indonesia adalah
nasionalisme kaum hawa Indonesia.Benih-benihnya saat persiapan kemerdekaan dan
masa perang kemerdekaan.
Sekarang ini hari ibu
oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa
pejuang perempuan, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai
ibu dan istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi
Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam mengisi kemerdekaan dengan
pembangunan nasional.Perayaan yang umum sekarang ini lebih pada penghargaan
kepada kaum ibu yang melahirkan kita secara personal."Setiap hari adalah
Hari Ibu", maksud dari kalimat tersebut adalah bukan untuk mengecilkan
peringatan hari ibu tetapi memang setiap hari adalah hari spesial untuk ibu,
terlebih lagi yang tidak setiap waktu bisa ketemu dengan ibunya karena
dipisahkan jarak, ruang, dan waktu.
Sejarah hari ibu
dimulai dari tergugahnya pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk
mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri ketika Sumpah Pemuda dan Lagu Indonesia Raya
dilantunkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda Indonesia. Pada
saat itu sebagian besar perkumpulan perempuan masih merupakan bagian dari
organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.Selanjutnya, atas prakarsa para
perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggal 22-25 Desember 1928
diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di
Yogyakarta.Salah satu keputusannya adalah di bentuknya satu organisasi bernama
Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).
Melalui PPPI ini dapat terjalin
kesatuan semangat juang antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki untuk berjuang
meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka,
serta berjuang bersama untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan
Indonesia menjadi perempuan yang lebih maju.
Pada tahun 1929 PPPI
berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Kemudian
pada tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta.Kongres
tersebut selain berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia, juga
menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa yang
berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih
tebal rasa kebangsaannya.
Pada tahun 1938 diadakan
Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung yangmenyatakan bahwa tanggal 22 Desember dijadikan
sebagai Hari Ibu. Pada tahun 1946 badan ini berubah menjadi Kongres Wanita
Indonesia di singkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai
aspirasi dan tuntutan zaman.Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22
Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan
Perempuan Indonesia.Selanjutnya, dikukuhkan oleh Pemerintah dengan Keputusan
Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur
tertanggal 16 Desember 1959 menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember
merupakan hari nasional dan bukan hari libur.
Pada kongres di Bandung
tahun 1952 diusulkan untuk dibuat sebuah monumen.Usul ini akhirnya disetujui.Tahun
berikutnya dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Balai Srikandi oleh Ibu
Sukanto (Ketua Kongres Pertama).Kemudian diresmikan oleh Menteri Maria Ulfah
(Menteri Perempuan Pertama yang diangkat tahun 1950-1956).Akhirnya pada tahun
1983, Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen itu menjadi
Mandala Bhakti Wanitatama yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto Jogjakarta.
Hari Ibu di Indonesia
diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu,
memuji keibuan para ibu.Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado
istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak
dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari
(http://www.hanggaady.com/).
2) Makna dan Arti Hari Ibu
Hari ibu di Indonesia
diperingati setiap tanggal 22 Desember yang mengangkat kiprah kehidupan seorang
ibu.Salah satu keajaiban dunia adalah perempuan.Awal mula kehidupan manusia
semuanya bermula karena adanya perempuan.Itulah sebabnya, kita patut menghargai
jasa-jasa seorang ibu yang telah rela mengorbankan nyawanya demi melahirkan
kita ke alam dunia.Bermula dari seorang perempuan, manusia lahir sebagai pewaris
tahta bumi dan pemimpin peradaban dunia.Seorang ibu memainkan peranan penting
dalam mendisain perilaku peradaban agar tunas-tunas peradaban itu menjadi
pewaris peradaban yang tangguh, sehingga mereka bisa mengemban amanah peradaban
ke depannya.Maka, tidak ada salahnya juga kalau kita mengatakan bahwa ibu
adalah sentrum atau pusat peradaban. Sebagai sentrum atau pusat peradaban, seorang ibu menjadi harapan untuk
memelihara seorang manusia ideal yang akan mampu mengubah wajah peradaban
Indonesia yang semakin kelam diterpa badai perpecahan maupun persoalan
kebangsaan lainnya menjadi lebih baik.
Kasih sayang seorang
ibu akan tetap kokoh sampai akhir kehidupannya. Sehingga, momentum Hari Ibu
yang diperingati setiap tahun dapat dijadikan langkah awal untuk memberikan
penghargaan yang besar atas perjuangan dan pengorbanan seorang ibu.
Wanita (Ibu) yang
dulunya hanya dianggap sebelah mata oleh kaum pria sekarang telah berbeda jauh
dengan apa yang para pria gagaskan dulu. Seorang ibu sangat berarti dalam hidup
ini baik dalam bidang apapun.Dari sedikit uraian diatas tersirat makna dan arti
dari hari ibu. Makna dari hari ibu sendiri adalah untuk mengenang segala
pengorbanan dan jasanya terhadap
kehidupan ini, jika tak ada seorang ibu maka tak kan pernah ada
insiyur-insiyur, dokter, doktor, kepala Negara.Ibu adalah cerminan ketulusan,
kesabaran, dan doa untuk anak-anaknya. Ibu juga bermakna luas dari sosok
perempuan yang berperan besar dalam kokohnya sebuah negara.
Tidak ada satu pun
orang besar yang tidak didukung oleh doa tulus seorang Ibu akan tetapi tidak
luput juga oleh bantuan ayah dalam hal ini. Sedangkan arti hari ibu sendiri adalah hari dimana kita
sebagai seorang anak menghargai hasil kerja kerasnya ibu dalam membimbing
sebuah keluarga. Kehadirannya sangat dibutuhkan semua orang.Kita tidak bisa
hidup tanpa belas kasih sayang darinya.
Hanya dengan memikirkan
atau mengucapkan kata ibu maka kitaakan langsung teringat dengan jasa Ibu kita
serta dapat membuat diri kita terenyuh dan berpikir sudahkah kita berbuat baik
untuk membalas jasa besar Ibu kita? Jasa ibu sendiri tidak bisa kita gantikan
dalam kehidupan ini (Mario Teguh, Golden
Ways: 2011). Jasa seorang ibu tidak pernah bisa dinilai dengan apapun.Ibu
sangat berperan penting dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya.Maka saat
hari ibu tiba, semua orang berusaha memberikan persembahan khusus untuk para
ibu mereka meski hanya sebuah ucapan terima kasih.
Kita belum pernah merasakan
bagaimana susah dan senangnya menjadi seorang ibu. Senang saat ia menerima
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa seorang anak dan susah saat anaknya
tidak pernah mendengarkan semua nasehatnya.Dengan ketulusan hati, ibu mampu
mencerahkan.Dengan empati dan kasih sayangnya, ibu mampu mendidik.Dengan
semangat, ibu mampu memberdayakan diri, keluarga, dan lingkungannya untuk menjadi
lebih baik(Jawa Pos, 22 Desember 2011).Menurut Zulkifli Syukur-pemain Timnas (Antaranews.com 22 Desember 2011 20.50 WIB), “Pengorbanan seorang
ibu tidak akan tergantikan dengan apapun, demikian juga peran bapak juga tidak
dilupakan dalam pembentukan karakter generasi muda.Ibu selain memberi ASI, juga
membentuk pondasi dari karakter generasi muda, serta menentukan masa depan
bangsa dan Negara." katanya.
Keberadaan dan fungsi seorang Ibu memang
sangat luar biasa.Ibu adalah pendidik pertama bagi anak-anak yang
dilahirkannya.Sebab para ibu yang memang seharusnya merawat, mengasuh,
mengajari berjalan, mengajari berbicara, serta memastikan dan menyaksikan
setiap tingkat perkembangan anaknya terpenuhi sesuai standar.Dengan demikian,
kualitas akhlak, moral, intelektual, dan pengetahuan seorang ibu dapat
mempengaruhi kualitas generasi muda harapan bangsa tersebut.
Peran strategis Ibu sebagai pendidik pertama
bagi generasi muda belum sebanding dengan peran lain yang abstrak, akan
tetapi bisa dirasakan sebagai kekuatan yang teramat dahsyat yang berupa kasih
sayang. Kasih sayang seorang ibu tak akan pernah bertepi sampai kapan pun dan
dalam keadaan apa pun seorang ibu akan selalu menjaga kasih sayang untuk anaknya.
Hal ini adalah sebuah fitrah yang tak akan pernah selesai jika hanya
dideskripsikan dengan 26 jenis huruf dalam abjad, dan tak pernah terhitung
dengan kombinasi 10 jenis angka.
Ada beberapa hal yang terlupakan pada
perayaan hari ibu masa kini di antaranya yaitu Hari Ibu kini sekedar menjadi
ajang ucapan terima kasih, pujian, dan pembebasan kerja untuk ibu. Tidak tampak
lagi semangat negarawati kaum wanita untuk turut memperbaiki kualitas
Indonesia. Padahal, ucapan terima kasih dan pengistimewaan ibu harusnya
dilakukan setiap hari karena ibulah yang telah merawat dan membesarkan kita,
Ibulah pejuang pendidikan pertama kita dan juga generasi harapan bangsa.Sedangkan
Hari ibu masa lalu lebih cenderung mengenang semangat perjuangan para perempuan untuk
memperbaiki kualitas bangsa Indonesia.
Adanya hari ibu ini bukan berarti menamfikan
peran seorang bapak. Sehebat apapun ibu, ia tidak akan pernah menjadi ibu jika
tidak ada bapak. Secara tidak langsung, bapak juga turut menyukseskan hadirnya
seorang ibu. Apabila Hari Ibu hanya pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya,
secara tidak langsung selain tanggal itu adalah Hari Bapak. Akan tetapi tidak
demikian adanya. Hari Ibu ataupun Hari Bapak hanyalah sebuah seremonial untuk
mengingat kembali orangtua kita masing-masing di tengah kesibukan yang begitu
padat. Bagi seorang anak, setiap saat selalu ada waktu untuk orangtua kita.
3) Persiapan Perayaan Hari
Ibu
Persiapan hari raya ibu
biasanya dikerjakan oleh seorang suami bahkan anak-anaknya. Perayaan ini
biasanya ditandai dengan kegiatan memberikan kado dan ucapan selamat hari ibu kepada
ibu atau tidak membiarkan ibu bekerja di rumah (memanjakan ibu seharian). Biasanya
suami dan anaknya menggantikan peran ibunya seperti membersihkan rumah, memasak
masakan untuk ibu, memberikan kejutan kecil.
Dalam perayaan hari ibu
biasanya dirancang oleh keluarga masing-masing seperti memanfaatkan waktu untuk
berkumpul dengan keluarga yang dapat bermanfaat untuk mengakrabkan suasana antara
ibu,ayah,anak serta untuk sebuah keterbukaan dalam keluarga.Selain itu kita
juga bisa memberikan sapaan, perhatian, waktu, dan cinta kita kepada ibu
tersayang. Perayaan hari ibu di lingkungan sekolah biasanya dengan menyanyikan
lagu tentang ibu, membuat drama tentang pengorbanan seorang ibu, dan membacakan
puisi bertema hari ibu. Di lingkungan masyarakat misalnya beberapa orang atau
artis mengadakan bakti sosial kepada ibu-ibu yang sedang bekerja serabutan
untuk memenuhi keluarganya, menciptakan lagu tentang ibu, mengadakan konser
yang bertemakan hari ibu.
4)
Kejutan Untuk Ibu
Sebenarnya seorang ibu
tidak pernah mengharapkan kado atau kejutan yang mewah, yang dia ingin hanya
anak-anaknya menjadi orang yang berguna untuk keluarga, Negara, dan agama. Akan
tetapi, terkadang tak puas jika belum melihat wajah wanita yang kita sayangi
ini memerah.
Dengan memberikan
hal-hal yang disukainya atau yang ia inginkan dan belum tercapai. Itu akan
menjadi kejutan yang sangat luar biasa jika dirancang dengan apik. Dengan
adanya kado ini ibu sering kali terharu dan tak jarang pula ia menitikkan air
matanya. Di saat seperti inilah anak juga ikut larut dalam kebahagiaan. Ibu dan
anak dapat semakin dekat. Menurut Kompas.com, 22 Desember 2011 mengatakan
bahwa: “Bertepatan dengan perayaan Hari Ibu, Kamis (22/12/2011), bus
transjakarta melakukan launching area khusus wanita pada semua koridor
bus transjakarta yang ada. Penerapan area khusus wanita ini bertujuan untuk
memberikan rasa aman kepada para wanita saat melakukan perjalanan dengan bus
transjakarta.”
Sedangkan menurut Tempo.com
22 Desember 2011 menyebutkan bahwa ada
sepuluh kado pilihan yang diberikan untuk ibu di hari ibu yang jatuh pada
tanggal 22 Desember diantaranya yaitu rangkaian bunga, lilin beraroma, kartu
belanja, parcel, perawatan spa di rumah, dekorasi rumah seperti gorden, coklat
atau kue, peralatan berkebun, parfum, dan treatment relaksasi seperti memijat
kaki ibu.Menurut Zulkifli Syukur-pemain Timnas (Antaranews.com 22 Desember 2011
20.50 WIB) mengatakan: "Hadiah tidak perlu berupa
barang, namun yang jelas sebagai bentuk pengabdian kepada beliau," katanya.
5)
Hikmah dari Perayaan Hari Ibu
Dari perayaan hari ibu kita bisa mengambil
berbagai macam hikmah. Diantaranya yaitu hikmah hari ibu untuk anak adalah
semakin berbakti kepada orang tua sebagaimana tercantum dalam surat Luqman ayat
14. Artinya: “Dan Kami perintahkan
kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibu telah mengandung
dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapih dalam dua tahun,
bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang
tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali.” (Qs. Luqman : 14). Dengan kita
berbakti kepada kedua orang tua maka kita semakin senantiasa meminta ridho
mereka untuk menuntun kita menggapai cita-cita. Senantiasa mendoakan mereka
dalam setiap sholat kita.
Menurut Jadilah.com 18 Desember 2011 mengatakan
bahwa merayakan hari ibu tidak perlu meriah cukup dengan berbakti kepada orang
tua serta mewujudkan semua harapan-harapan dari mereka seperti yang terkandung
dala hadis berikut.“Surga berada
dibawah telapak kaki para ibu, bagi siapa yang mereka kehendaki mereka akan
masukkan kedalam surga dan bagi siapa yang mereka kehendaki mereka akan
keluarkan dari surga.”
Hikmah hari ibu untuk ayah adalah semakin
menghargai kedudukan dari seorang istri karena betapa pentingnya seorang ibu
dalam kehidupan keluarga. Menjaga, merawat, mengurus setiap pekerjaan rumah.
Hikmah hari ibu untuk para wanita yaitu ketika
seorang anak sudah dewasa, perjuangan dan kasih sayang ibu semakin bertambah
besar. Sebab, seorang ibu mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan anaknya orang
yang sukses dan bertanggung jawab terhadap masa depannya sendiri. Seorang Ibu mempunyai
kewajiban untuk menyekolahkan anaknya dan mengajarinya amalan-amalan yang baik
dan juga berusaha memberikan teladan yang baik sesuai dengan anjuran agama.Selain
itu dengan adanya perayaan hari ibu dapat membuat kaum wanita menjadi
bersemangat dalam memberdayakan diri untuk tetap berkarya dan menyamakan
derjatnya dengan kaum laki-laki. Para wanita (ibu) juga akan merasa dihargai
dan di istimewakan oleh orang-orang yang menyayanginya.
PUSTAKA
http:/khozanah.wordpress.com/2010/12/22/refleksi-hari-ibu/
(Mario Teguh, Golden Ways: 2011)
(Jawa Pos, 22 Desember 2011)
(Antaranews.com
22 Desember 2011 20.50 WIB),
(Kompas.com, 22 Desember 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar