BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan formal secara umum dapat diindikasikan apabila kegiatan belajar
mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan
pendidikan, serta dapat dievaluasimelalui pengukuran dengan menggunakan tes dan
nontes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan
yang cukup terencana dan diimplementasikan dalam bentuk pola-pola kegiatan
pembelajaran.
Pola-pola kegiatan pembelajaran
dapat diintegrasikan kedalam kurikulum. Pengorganisasian kurikulum merupakan
perpaduan antara dua kurikulum atau lebih sedemikian hingga menjadi satu
kesatuan yang utuh.
Dilihat dari organisasi kurikulum,
terdapat tiga tipe kurikulum yaitu separated
curriculum, correlated curriculum,
dan integrated curriculum. Integrated curriculum diwujudkan dengan
adanya pembelajaran terpadu. Dalam integrated
curriculum, apa yang disajikan di sekolah disesuaikan dengan kehidupan anak
di luar sekolah. Pelajaran di sekolah membantu siswa dalam menghadapi berbagai
persoalan di luar sekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan
pembelajaran terpadu?
2.
Apa yang dimaksud dengan
pembelajaran terpadu model networked?
- Terlihat seperti apa model pembelajaran networked ?
- Terdengar seperti apa model pembelajaran networked ?
5.
Apa kelebihan dari model
networked?
6.
Apa kekurangan dari model
networked?
7.
Bagaimana penerapan model
networked dalam pembelajaran di SD?
C. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengertian
pembelajaran terpadu
2.
Untuk mengetahui pengertian pembelajaran
terpadu model networked
- Untuk mengetahui seperti apa model pembelajaran networked
- Untuk mengetahui terdengar seperti apa model pembelajaran networked
5.
Untuk mengetahui kelebihan dari
model networked
6.
Untuk mengetahui kekurangan dari
model networked
7.
Untuk mengetahui penerapan model
networked dalam pembelajaran di SD
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PEMBELAJARAN TERPADU
Pembelajaran Terpadu merupakan model
pembelajaran yang mencoba untuk memadukan beberapa pokok bahasan (Beane,
1995:615). Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai aspek dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik. Untuk
mencapai aspek perkembangan anak dengan optimal, materi yang disampaikan
dijelaskan berdasarkan tema dan subtema.
Model pembelajaran terpadu merupakan
salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan
pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai SMA.
Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik baik secaraa individual maupun kelompok aktif
untuk mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistic dan
otentik.
Pembelajaran terpadu menunjukkan bahwa
model pembelajaran terpadu sejalan dengan beberapa aliran modern yaitu termasuk
dalam aliran pendidikan progresivisme. Aliran progresivisme memandang
pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat
pada anak (student centered), sebagai
reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher centered) dan pada bahan ajar.
Tujuan utama sekolah adalah untuk meningkatkan kecerdasan praktis, serta untuk
membuat anak lebih efektif dalam memecahkan berbagai problem yang disajikan
dalam konteks pengalaman (experience)
pada umumnya (Willian F. Oneill, 1981).
Pembelajaran terpadu diawali dari suatu
pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lainnya,
dimana konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain yang telah direncanakan,
baik dalam satu bidang atau lebih dan dengan beragam pengalaman belajar agar
pembelajaran menjadi lebih bermakna (Hardisubroto, 1998). Dengan adanya
pemaduan ini, maka anak akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara
utuh sehingga pembelajaran lebih bermakna (meaningfull)
bagi siswa. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran
terpadu tampak lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga
siswa tampak aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan
(decision making) (Sukayati 2004:4).
Oleh karena itu, pembelajaran terpadu
merupakan salah satu pendekatan yang digunakan di dalam pembelajaran yang
menekankan pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran secara holistik,
berdasarkan desain kurikulum terpadu yang direncanakan.
Ditinjau dari cara memadukan konsep,
keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama
Robin Fogarty (1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan
pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented,
(2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared,
(6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed,
dan (10) networked.
B.
PENGERTIAN NETWORKED MODEL
Model networked adalah model
pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari
data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya
atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari
berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau
teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas
wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin
tahunya yang besar dalam dirinya. Networked model merupakan rancangan kurikulum yang berfilosofi.
Jika dilaksanakan dalam pembelajaran akan memberikan bekal kepada siswa untuk mampu
memfilter (memilih) seluruh kegiatan belajar melalui kacamata keahlian dan
kemampuan membuat hubungan internal dan mampu memandu ke jaringan kerja
eksternal dari para ahli di lapangan atau bidang-bidang terkait. Sebagai contoh
yaitu seorang arsitek ketika mengadaptasi sebuah program ia bekerja sama dengan
ahli teknik pemrograman, dan ahli interior desain. Ia bekerja secara lintas
bidang dan bekerjasama dengan keahlian pelajar lain untuk memperoleh keterampilan
yang sempurna.
Menurut pandangan Robin Fogarty ( 1991 )
Networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan
pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk
keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi,
kondisi, maupun konteks yang berbeda – beda. Belajar disikapi sebagi proses
yang berlangsung secara terus – menerus karena adanya hubungan timbale balik
antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
Seorang
peserta didik membuat jaringan dengan orang lain baik dalam bidang yang mereka
tekuni maupun di luar bidang tersebut dan mereka menghubungkan ide-ide baru ke
dalam ide-ide lama secara kontinu atau terus-menerus. Peserta didik menyaring semua
yang mereka pelajari melalui kajian para ahli dan membuat koneksi internal yang
mengarah ke jaringan eksternal ahli di bidang terkait. Model ini digambarkan
seperti sebuah bangun prisma yaitu merupakan sebuah bangun yang apabila dilihat
dapat menciptakan berbagai dimensi dan arah fokus.Pendidikan seorang manusia
tidak pernah selesai sampai ia mati. (Robert E. Lee).
Model
networked dalam model pembelajaran terpadu merupakan sumber masukan eksternal
yang berkelanjutan, model ini seterusnya akan memberikan ide-ide baru, dan
ide-ide ekstrapolasi atau ide yang halus. Jaringan profesional peserta didik
biasanya tumbuh di arah yang jelas dan kadang-kadang tidak begitu jelas. Dalam
pencarian pengetahuannya, peserta didik bergantung pada jaringan ini sebagai
sumber informasi utama dan mereka harus menyaring melalui sudut pandang mereka
sendiri sesuai dengan keahlian dan minat yang mereka miliki.
Model
networked, tidak seperti di model sebelumnya, pelajar mengarahkan proses
integrasi melalui ruang pemilihan jaringan yang mereka butuhkan. Hanya
pembelajar sendiri yang mengetahui seluk-beluk dan dimensi bidang mereka,
peserta didik dapat menargetkan sumber daya yang diperlukan. Model ini, seperti
model yang lain, berkembang dan tumbuh sebagai kebutuhan tambahan yang dapat
mendorong peserta didik ke arah yang baru. Contoh: arsitek, jika mereka
mengadaptasi teknologi CAD / CAM untuk desain, jaringan dengan teknik
pemrograman dan memperluas pengetahuan dasar yang mereka miliki, seperti yang
dia lakukan secara tradisional dengan para desainer interior.
C. TERLIHAT
SEPERTI APA MODEL PEMBELAJARAN NETWORKED ?
Model networked dipandang secara terbatas memperpanjang
dimulai sejak sekolah dasar. Bayangkan seorang anak kelas lima yang telah
memiliki minat di Indiana sejak hari anak itu bermain koboi dan Indian.
Semangat untuk pengetahuan Indian membawa dia membaca buku-buku sejarah dan non
fiksi dengan baik.
Keluarganya,
sadar ketertarikan anaknya dengan orang Indian, kemudian mereka mendengar dan
menggali tentang arkeologis yang mendukung anak-anak untuk benar-benar menggali
dan berpartisipasi sebagai bagian dari peserta program liburan musim panas yang
ditawarkan oleh sebuah perguruan tinggi lokal. Sebagai hasil dari ini
“perkemahan” musim panas ini, pelajar tersebut menjumpai orang dari sejumlah
bidang seperti: seorang antropolog, ahli geologi, arkeolog, dan ilustrator,
mahasiswa seni rupa, mereka disewa untuk mewakili menggali kemampuan siswa
dalam menggambar.
Jaringan
yang dimiliki peserta didik ini sudah mulai terbentuk. Ketertarikan secara
alami yang dimilikinya telah menyebabkan dia untuk belajar dari orang lain di
bidang yang menawarkan berbagai tingkat pengetahuan dan wawasan yang memperluas
jangkauan belajarnya.
D.
TERDENGAR SEPERTI APA MODEL PEMBELAJARAN
NETWORKED ?
Model
networked ini terdengar seperti tiga atau empat arah konferensi yang memberikan
berbagai jalan eksplorasi dan penjelasan. Meskipun ide-ide yang beragam mungkin
tidak datang sekaligus, pelajar pada model jaringan ini terbuka untuk menerima
beberapa input sebagai komponen yang berbeda yang disaring dan diurutkan sesuai
kebutuhan seorang pelajar. Model ini terdengar seperti jaringan berita yang
menarik yang tersaji dalam gambar dan cerita yang berasal dari seluruh penjuru
dunia. Model networked ini mirip dengan sinyal satelit yang bertebaran dan
menerima sinyal dari berbagai arah.
E.
KELEBIHAN MODEL NETWORKED
Kelebihan
dari model jaringan ini sangat beragam. Pendekatan pembelajaran terintegrasi
ini sangat pro-aktif dan alami, dengan model ini peserta didik memulai
pencarian dan mengikuti jalan yang baru dia temukan dengan kemampuanya sendiri.
Peserta didik dirangsang dengan informasi yang relevan, keterampilan, atau
konsep yang diberikan di sepanjang proses pembelajaran. Nilai tambahan dari
model jaringan ini bagaimanapun tidak bisa dipaksakan pada peserta didik
melainkan harus muncul dari dalam diri masing-masing peserta didik. Namun,
mentor memberikandan memberikan layanan yang diperlukan untuk mendukung tingkat
pembelajaran yang lebih tinggi. Pada model networked ini peserta didik
terstimulasi oleh informasi, ketrampilan atau konsep-konsep baru.
F.
KELEMAHAN MODEL NETWORKED
Kelemahan
dari model jaringan sangat dipahami oleh mereka yang telah mengembangkan
beragam kepentingan tenaga dari cintanya. Sangat mudah untuk mendapatkan sisi
acak ke dalam salah satu ide disampingnya. Ini juga mungkin untuk mendapatkan
di dalam pemikiran kita. Sebuah jalan tertentu tampaknya mengundang dan
berguna, tapi tiba-tiba menjadi sebaliknya. Manfaat kadang tidak lagi seimbang
dengan harga yang harus dibayar. Kelemahan lain adalah bahwa model jaringan,
jika diambil untuk perbedaan-perbedaan besar, dapat menyebarkan minat yang
terlalu tipis dan dan tidak terkonsentrasi atau memecah perhatian peserta didik
sehingga upaya-upaya pengajaran yang dilakukan menjadi tidak efektif.
G.
PENGGUNAAN MODEL NETWORKED
Model
ini, seperti model yang tersamar, model jaringan sering memindahkan tanggung
jawab integrasinya lebih berat kepada pelajar daripada seorang desainer
pembelajarannya. Namun, itu adalah model yang sesuai untuk menyajikan motivasi
kepada peserta didik. Tutor atau mentor sering menyarankan model jaringan untuk
memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan.
Sebagai jaringan berkembang, koneksi atau suatu hubungan terkadang muncul
secara kebetulan di sepanjang proses pembelajaran. Seringkali, tanpa sengaja
hal ini mendorong peserta didik menemukan kedalaman pengetahuan baru disuatu
bidang atau sebenarnya mengarah ke penciptaan bidang yang lebih khusus. Salah
satu contoh seperti di era modern sekarang, dalam bidang genetika yang telah
mengembangkan sebuah penemuan baru yang dikenal sebagai rekayasa genetik. Ini
berlangsung dari lapangan yang merupakan hasil dari pengembangan model jaringan
seorang pelajar yang berbakat dengan pelajar lainnya yang mendalami keahliannya
tersebut.
Bertahun-tahun
kemudian para pemikir di sekolah pascasarjana membicarakan kepada dua ahli
model jaringan, seorang ahli psikolog kognitif dan seorang programmer komputer.
Sebagai
contoh ketika Fogarty menganggap dirinya sebagai pustakawan yang memiliki
ketrampilan ilmu perpustakaan. Tapi sebagai seorang kandidat doktor di bidang
kecerdasan buatan, dia perlu membuat jaringan dengan orang lain di bidang yang
sangat teknis. Saya mencari sebuah program untuk membantu mensimulasikan
pencarian kognitif untuk informasi.
Apa
yang kita ketahui tentang cara kerja otak dapat direpresentasikan dalam diagram
ini. Selain itu, dengan scripting “berbicara keras dengan pemantauan” pada
sebuah mata pelajaran, Fogarty berpikir kita akan dapat melihat pola hubungan sebuah
keputusan. Jika kita menempatkan pemikiran kita bersama, ini akan mulai masuk
akal. Sulit untuk menduplikasi hubungan pengetahuan yang dibuat oleh otak
manusia, tetapi keacakan dalam prosedur dapat diprogram didalamnya. Fogarty
akan membutuhkan rincian eksplisit tentang bagaimana kita membuat
hubungan/koneksi di otak manusia dimulai dari anda.
Contoh:
Matematika
Menganalisa hasil pemeriksaan |
Sains
gagasan” nutrisional biokimia yang keliru |
Seni
bahasa
pekerjaan dari Dr. Lendon Smith |
Pembelajaran
Sosial
fokus kemampuan loby pabrik susu |
Ahli
Gizi
pelajar |
Matematika
penonjolan jumlah penjualan |
Sains
kemampuan penelitian dan kesehatan (fokus ilmu gizi) |
Seni
bahasa
pengajaran kurikulum penerbitan buku pelajaran |
Pembelajaran
sosial
suasana untuk fokus baru |
Penerbit
Edukational
ahli |
Matematika
analisa statistik dan pemrogaman |
Sains
lemak; serat garam; gula |
Seni
bahasa
perintah laporan |
Pembelajaran
sosial
persoalan kebijaksanaan penelitian data dukungan pencarian keterangan |
Programmer
komputer
ahli |
Catatan dan refleksi
Pelajar didorong oleh dirinya atau daerah
kepentingannya untuk
mencari ahli kami
baik di dalam maupun di luar lapangan dengan tujuan untuk memperpanjang
dan memperkaya lapangan.
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Model
networked merupakan rancangan kurikulum yang berfilosofi bila dilaksanakan
dalam pembelajaran akan memberikan bekal kepada siswa mampu memfilter (memilih)
seluruh kegiatan belajar melalui kacamata keahlian dan kemampuan membuat
hubungan internal dan mampu memandu ke jaringan kerja eksternal dari para ahli
di lapangan atau bidang-bidang terkait.
Model
networked dipandang secara terbatas memperpanjang dimulai sejak sekolah dasar.
Bayangkan seorang anak kelas lima yang telah memiliki minat di Indiana sejak
hari anak itu bermain koboi dan Indian. Semangat untuk pengetahuan Indian
membawa dia membaca buku-buku sejarah dan non fiksi dengan baik.
Model
ini terdengar seperti jaringan berita yang menarik yang tersaji dalam gambar
dan cerita yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Model networked ini mirip
dengan sinyal satelit yang bertebaran dan menerima sinyal dari berbagai arah.
Kelebihan
dari model jaringan ini salah satunya pendekatan pembelajaran terintegrasi ini
sangat pro-aktif dan alami, dengan model ini peserta didik memulai pencarian
dan mengikuti jalan yang baru dia temukan dengan kemampuanya sendiri.
Sebuah
metode tertentu tampaknya mengundang dan berguna, tapi kadang menjadi
sebaliknya. Manfaat kadang tidak lagi seimbang dengan harga yang harus dibayar.
Kelemahannya adalah bahwa model jaringan, jika dibawa ke ekstrem, dapat
menyebarkan minat yang terlalu tipis dan dan tidak terkonsentrasi atau memecah
perhatian peserta didik sehingga upaya-upaya pengajaran yang dilakukan menjadi
tidak efektif.
Tutor
atau mentor sering menyarankan penggunaan model jaringan untuk memperluas
cakrawala para pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan.
B.
SARAN
Sebelum
mengembangkan kurikulum sebaiknya kita mengembangkan hasil-hasil belajar.
Pengembangan kurikulum sebaiknya mencakup ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Pemerolehan hasil belajar pada dasarnya adalah bagaimana
menyiapkan peserta didik menjadi individu yang kreatif dan kritis dengan
mendasarkan pada keberanian, mampu mengembangkan komunikasi dan interaksi inter
dan antar personal baik dengan teman maupun musuh. Pelaksanaan model
pembelajaran terpadu di sekolah harusnya didukung dengan kemampuan
dan kesiapan guru yang optimal serta media pembelajaran yang memadai, menuntut
adanya kreativitas dan inovasi guru dalam pengembangan pembelajaran, bertotal
dan dikembangkan dari kurikulum yang sudah terpadu.
DAFTAR PUSTAKA
Fogarty, Robin.1991.The Mindful School How to Integrate
the Curricula.IRI/Skylight Publishing, Inc.Palatine, Illinois.
Sudjana. Nana.1988.Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum
di Sekolah. Sinar Baru Algesindo : Bandung.
Y. Padmono. Dr.
Pembelajaran Terpadu atau Kurikulum Terpadu (1).http://m.kompasiana.com/post/edukasi/2010/pembelajaran-terpadu-atau-kurikulum-terpadu-1/.
Akses pada 21 Maret 2013 Pukul 20:07:06