BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Batang
merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu titik
tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di bagian
batang yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun melekat pada
batangdapat dibedakan dari ruas (internodus),
yakni bagian batang di antar dua buku yang berurutan. Di ketiak daun biasanya
terdapat tunas ketiak. Bergantung
pada pertumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan. Batang bisa
memperlihatkan sumbu yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas.
Sebaliknya, batang dapat juga amat pendek dan letaknya merapat membentuk roset. Taraf percabangan yang terjadi
jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman bentuk. Berkaitan
dengan habitat tumbuh dibedakan batang yang tumbuh di bawah (rizoma, umbi
lapis, umbi batang), di dalam air, atau di darat. Batang juga ada yang tegak,
memanjat, atau merayap. Ragam lain adalah susunan daun pada batang, ada atau
tidak adanya tunas ketiak yang tumbuh menjadi cabang, serta taraf percabangan,
bila ada.
Mengingat
banyak fungsi dan struktu batang, amatlah menakjubkan bahwa hanya ada satu
struktur dasar bagi semua tumbuhan berpembuluh. Jaringan pada batang dapat
dibagi menjadi jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh.
Perbedaan struktur primer batang pad spesies berlainan didasari oleh perbedaan
dalam jumlah jaringan dasar dan jaringan pembuluh. Pad Coniferae dan dikotil, jaringan pembuluh pada ruas batang umumnya
tampak seperti silinder berongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks dan
di sebelah dalam oleh empulur. Sistem jaringan pembuluh pada primer berupa
sejumlah berkas yang jelas terpisah satu dari yang lain dan dinamakan ikatan
pembuluh. Ikatan pembuluh juga dinamakan fasikel
dan terletak dalam lingkaran. Parenkim di antara dua ikatan pembuluh yang
berdampingan disebut parenkim
interfasikel atau jari – jari epulur.
Pada
Gymnospermae dan dikotil, letak
ikatan pembuluh berada dalam llingkaran, sedangkan pada monokotil letaknya
tersebar atau dalam dua lingkaran. Berikut ini dibahas jaringan primer dari
luar ke dalam.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan batang ?
2. Apa
saja fungsi dari batang ?
3. Apa
saja jaringan penyusun batang ?
4. Apa
perbedaan antara batang dikotil dengan monokotil ?
C.
Tujuan
Makalah
1. Menjelaskan
fungsi batang pada tumbuhan.
2. Menjelaskan
struktur jaringan pada batang.
3. Mampu
membedakan batng dikotil dengan batang monokotil.
4. Menjelaskan
fungsi dari setiap jaringan pada batng.
D.
Manfaat
Makalah
1. Memberikan
informasi tentang anatomi batang.
2. Memberikan
informasi tentang morfologi batang.
3. Dapat
membedakan batng dikotil dengan monokotil.
4. Dapat
membedakan jenis tumbuhan dikotil dengan monokotil dilihat dari bentuk
batangnya.
5. Memberikan
wawasan tentang batang.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Batang
Batang ( CAULIS )
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,
dan memingit tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan.
Pada umumnya batang
mempunyai sifat-sifat berikut:
a)
Umumnya berbentuk
panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Akan
tetapi selalu bersifat aktifnomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi
menjadi dua bagian yang setangkup.
b)
Terdiri atas ruas-ruas
yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat
daun.
c)
Tumbuhnya biasanya ke
atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat Fototrop atau helitrop),
d)
Selalu bertambah
panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai
pertumbuhan yang tidak terbatas.
e)
Mengadakan percabangan
dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang
atau ranting yang kecil.
f)
Umumnya tidak berwarna
hijau,kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang
masih muda.
B.
Fungsi
Batang
Batang
sangat berperan penting bagi kehidupan tumbahan. Air yang diserap akar diangkut
oleh pembuluh kayu (xilem) sampai ke daun.
Air
dan garam-garam mineral dari dalam tanah masuk ke tumbuhan secara osmosis,
karena cairan yang ada di dalam tumbuhan lebih pekat dari air yang ada di dalam
tanah. Air menumbus sel-sel, sehingga menimbulkan suatu gaya pada akar yang
disebut gaya tekan akar, air masuk ke dalam batang secara kapilaritas, karena
pada batang terdapat lubang-lubang kecil memanjang yang disebut kapiler batang
yang terdapat pada korteks.
Sepanjang
pembuluh xylem punya sel-sel berbentuk kapiler, sehingga mempercepat kenaikan
air sampai ke daun.
Jika
diinventarisir maka fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagi berikut:
a.
Fungsi sebagai alat
angkut (transportasi)
Batang
tumbuhan memiliki macam-macam jaringan yang hampir sama dengan akar. Jaringan
pembukuh angkut floem dan xylem saling bersambung dari akar ke batang dan ke
daun, dan tidak pernah putus. Air dan garam mineral dari dalam di serap oleh
bulu-bulu akar masuk ke epidermis menuju korteks dan endodermis dan akhirnya
masuk ke pembuluh xylem untuk diangkut. Xylem yang ada di dalam akar itu akan
berkesinambungan atau bersmbung, tidak putus dengan pembuluh xylem yang di
dalam batang.
Air
dari akar itu selanjutnya akan sampai di batang, karena di angkut oleh xylem.
Air di xylem batang di angkut ke bagian tumbuhan lainnya yang lebih atas,
seperti ke daun. Xylem pada batang bentuknya tampak seperti tabung atau rongga
kecil yang disebut pipa kapiler. Naiknya air pada pipa-pipa kapiler ssseperti
pada xylem disebut kapilaritas batang.
Untuk
memahami hal ini, cobalah anda amati satu potongan batang dikotil secara
melintang. Apa saja yang terdapat pada potongan batang tersebut? Tentu selain
pembuluh kayu atau xylem yang saling bersambungan mulai dari akar, batang
hingga ke daun, juga terdapat pembuluh angkut yang berfungsi untuk menyangkut
zat makanan hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Jaringan pembuluh ini disebut pembuluh tapis atau floem. Floem juga selalu
bersmabung dari daun smapai akar. Floem yang ada di batang berfungsi untuk
menerimaan zat makanan dari daun untuk dibawa keseluruh bagian tumbuhan.
b. Fungsi
batang sebagai alat penyimpanan zat makanan
Anda
sudah mengenal batang, bahkan makanannya. Kentang adalah umbi yang berasal dari
batang yang mengembang berisi zat makanan yang berupa zat tepung. Zat makanan
tersebut merupakan sisa dari proses aktivitas hidup tumbuhan kentang, dan
disimpan sebagai cadangan makanan.
c.
Fungsi batang sebagai
penyokong tubuh
Batang
pada tumbuhan juga berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan, maksudnya adalah
menjadikan tumbuhan dapat tegak dan mengarah kea atas. Di samping itu batang
juga merupakan tempat melekatnya daun-daun dari tumbuhan itu. Fungsi lainnya
yang tidak kalah pentingnya, sebagia penunjang bahwa tumbuhan bagian dari
makhluk ditunjang oleh fungsi batang sebagai alat perkembangbiakan secara
vegetatif, antara lain perkembangbiakan menggunakan stek batang.
d.
Mendukung bagian-bagian
tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu: daun , bunga, dan buah
e.
Alat perkembangbiakan.
Batang
juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua
pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang.
Tentang perkembangbiakan ini akan kamu pelajari lebih lanjut di kelas VI.
Bagi
manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain,
untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan
makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan
bambu.
C.
Jenis - jenis Batang
Jika kita membandingkan berbagai jenis tumbuhan. Ada di
antaranya yang jelas kelihatan batangnya. Tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang.
Oleh sebab itu kita membedakan:
a)
Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis).tumbuh
tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada. Hanya tampaknya
saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek,sehingga semua
daunya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama
lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak ( Raphanus sativus L). Lihatlah perihal
tata letak daun. Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan nyata
pada waktu berbunga. Dari tengah-tengah roset daun muncul batang yang tumbuh
cepat dengan daun-daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang dan mendukung
bunga-bunganya.
b)
Tumbuhan yang jelas berbatang.
Batang
tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut:
1.
Batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dan
berair, misalnya pada bayam (Amaranthus
spinosus L). Krokot (portulaca
oleracea L),
2.
Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras
dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada
pohon-pohon (arbores) dan semak-semak
(frutices)
pada umumnya.
Pohon adalah
tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan
tanah, sedang semak adalah tumbuhan
yang tak seberapa besar,batang berkayu,bercabang-cabang dekat permukaan tanah
atau malahan dalam tanah. Contoh pohon: mangga, semak: sidaguri
3.
Batang rumput
(calmus), yaitu
batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali
berongga, misalnya pada padi (oryza
sativa l) dan rumput( Gramineae)
pada umumnya.
4.
Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi
mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globusa kunth), wlingi (Scirpus grossus L) dan tumbuhan sebangsa
teki (cyperaceae).
Bentuk Batang
Tumbuhan biji belah (dicotyledoneae) pada umumnya mempunyai
batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi
batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang,
yang dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae) sebaliknya mempunyai
batang yang dari pangkal sampai ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan
besarnya. Hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar,
tetapi selanjutnya ke atas tetap sama, seperti terlihat pada bermacam-macam
palma
(palmae).
Jika kita berbicara tentang bentuk
batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya
ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang, a.I.:
a.
Bulat
(teres),
misalnya bambu (bambusa sp), kelapa (cocos)
b.
Bersegi
(angularis).
Dalam hal ini ada kemungkinan:
-
Bangun segi tiga(triangularis), misalnya
batang teki (Cyperus rotundus),
-
Segi empat
(quadrangularis),
misalnya batang markisah (passiflora quardrangularis L.)
c.
Pipih dan biasanya
lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula. Batang yang
bersifat demikian dinamakan:
-
Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan
mempunyai daun dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada jakang
(Muehlenbeckia platyclada meissn)
-
Kladodia (cladodium), misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill)
Dilihat
permukaanya batang
tumbuh-tumbuhan juga
Percabangan Pada Batang
Batang suatu
tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang kebanyakan
dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneoe) ,misalnya jagung (Zea mays L.) . Umumnya batang memperlihatkan percabangan, entah
banyak entah sedikit.
Cara
percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan,
yaitu :
1.
Cara percabangan
monopodial ,yaitu juka batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan
lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari pada cabang-cabangnya, misalnya
pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.)
2.
Percabangan
simpodial, batang pokok sukar ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya
mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat
pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya misalnya pada sawo manila (Achras zapota L.)
3.
a.
Geragih (flagellum, stolo), yaitu cabang-cabang
kecil panjang yang tumbuh merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas
baru dan kebawah tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya
masing-masing dapat terpisah merupakan suatu tumbuhan baru. Cabang yang
demikian ini dibedakan lagi dalam dua macam :
1.
Merayap di atas
tanah, misalnya pada daun kaki kuda (centella
asiatica Urb.) dan arbe (Fragraria
vesca L.)
2.
Merayap di dalam tanah
, misalnya teki (cyperus lrotundus L.), kentang (solanum
tuberosum L.)
b.
Wiwilan atau tunas
air (virga singularis), yaitu cabang
yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali
berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat
pada kopi (Coffea sp.) dan pohon coklat (Theobroma
cacao L.).
c.
Sirung panjang (virga), yaitu cabang-cabang yang
biasanya merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup
panjang. Pada cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh
sebab itu sering disebut pula cabang yang mandul (steril),
d.
Sirung pendek (virgula atau virgula sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas
yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung tanpa bunga dan buah.
Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut
pula cabang yang subur (fertil).
Arah Tumbuh Batang
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk
sudut yang tertentu dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya
sudut ini, maka arah tumbuh cabang menjadi berlainan.
Umumnya orang
membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut.
a.
Tegak (fastigiatus), yaitu jika sudut antara
batang dan cabangnya amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada
pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar
dengan batang pokoknya, misalnya wiwilan pada kopi (Coffea sp.)
b.
Condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang poko
membentuk sudut kurang lebih 45 derajat, misalnya pada pohon cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
c.
Mendatar
(horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut sebesar kurang
lebih 90 derajat Celcius, misalnya pada pohon randu (Caiba pentandra
gaertn)
d.
Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkal
mendatar, tetapi ujungnya lalu melengkung kebawah, misalnya kopi robusta (Coffea robusta Lindl.)
e.
Bergantung (pendulus) , cabang-cabang yang tumbuhnya
ke bawah, misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix.
Mengenai
soal batang, selain yang telah diuraikan di muka, ada bermacam-macam tumbuhan
yang mempunyai pangkal.
D.
Jaringan Pada Batang
Struktur Anatomis Batang
Pada
ujung batang yang sedang tumbuh, tepatnya berada dibelakng meristem apical,
terbentuk jaringan primer. Dari luar ke dalam, jaringan primer seperti tabg terdapat
diujung akar terdiri atas jaringan berikut ini.
a. Protoderma,
merupakan bagian luar yang akanmembentuk epidermis.
b. Prokambium,
terletak di bagian tengah, akan membentuk xilem, floem, dan kambium vascular.
c. Meristem dasar,
akan membentuk empulur dan korteks.
Hanya tumbuhan
dikotil yang memiliki kambium sehingga dapat terjadi pertumbuhan sekunder. Hal
tersebut dapat menyebabkan tumbuhan dikotil memiliki striktir sekunder.
Struktur Primer Batang
Semua
tumbuhan memiliki struktur primer, yaitu struktur jaringan yang terbentuk pada
awal pertumbuhan batang pada ujung batang.
Berikut
ini akan dibahasa tentang struktur primer batang monokotil dan dikotil.
1.
Struktur
Primer Batang Monokotil
Struktur
primer batang monokotil terdiri atas epidermis pada bagian luar, dan pada
bagian dalam terdiri atas seklerenkima, parenkima korteks, ikatan pembuluh, dan
parenkima empulur. Ikatan pembuluh pada struktur primer batang monokotil
tersebar acak hingga ke empulur, sehingga batas korteks dan empulur tidak
tampak.
2.
Struktur
Pimer Batang Dikotil
Struktur
primer batang dikotil dibangun oleh jaringan-jaringan primer sebagai berikut.
a. Epidermis,
terbentuk atas sel-sel pipih yang berfungsi melindingi jaringan yang ada di
dalamnya, umumnya satu lapis. Dinding sel tebal dan dilapisi kitin atau
kutikula.
b. Korteks,
daerah di bawah epidermis yang tersusun dari sel-sel parenkim, fungsinya dapat
untuk menyimpan cadangan makanan. Pada beberapa jenis tumbuhan, dinding sel-sel
parenkimnya menebal membentuk kolenkima dan seklerenkima, yang berfungsi
memperkuat batang.
c. Stele
atau silinder pusat, merupakan bagian terdalam dari batang. Setele tersebut
disusun oleh xilem, floem, kambium vascular, dan empulur.
1) Floem
primer merupakan jaringan korteks yang tersusun oleh beberapa macam sel yang
mampu mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke tempat lain.
Misalnya, floem dan serabut floem.
2) Kambium
vascular (kambium pembuluh), merupakan jaringan yang bersifat meristematis dan
terbentuk dari prokambium. Kambium ini terletak di antara jaringan xilem dan
floem. Pembelahan kearah luar sel-sel
kambium akan membentuk floem sekunder sedangkan kea rah dalam akan membentuk
xilem sekunder.
3) Xilem
primer, merupakan jaringan yang kompleks, yang tersusun atas pembuluh xilem
(trakea) dan trakeid, terbentuk pada pembuluh primer.
4) Empulur,
baian dalam batang yang tersusun oleh sel parenkima dan dapat berfungsi sebagai
tempat penyimpanan makanan.
Struktur Sekunder Batang
Hanya
tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga hanya tumbuhan dikotil yang
mengalami pertumbuhan sekunder. Macam-macam jaringan sekunder yang dimiliki
oleh tumbuhan dikotil akan dijelaskan sebagai berikut.
1.
Floem
sekunder , merupakanjaringan floem yang letaknya
lebih dalam dari jaringan floem primer, yang dibentuk oleh kambium kea rah
luar. Akibat terus terbentuknya jaringan floem sekunder kulit batang tanaman
dikotil membesar atau mengalami pertumbuhan sekunder.
2.
Xilem
sekunder, merupakan jaringan xilem yang dibentuk
oleh jaringan kambium kea rah dalam. Letak xilem sekunder lebih ke arah luar
dari pada letak xilem primer. Pertumbuhan xilem sekunder menyebabkan jari-jari
xilem semakin besar. Pertumbuhan jari-jari xilem tidak sama setiap tahun,
tergantung pada curah hujan, persediaan air, makanan, dan pengaruh musim.
Fenomena tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari batang menyebabkan terbentuknya
lingkaran tahun.
3.
Gabus
dan kambium
gabus
Gabus (felem) merupakan
jaringan yang dibentuk oleh kambium gabus (felogen) ke arah luar. Sebaliknya
kea rah dalam felogen akan membentuk feloderma atau parenkim gabus. Gabus
terdiri dari sel-sel yang dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, dan
bersifat impermeabel. Pada jaringan gabus di kulit batang, terdapat lentisel.
Tabel D.1 Perbedaan
Struktur Batang Monokotil dan Dikotil
No
|
Monokotil
|
No
|
Dikotil
|
|
1.
|
Batang tidak
bercabang-cabang
|
1.
|
Batang
bercabang-cabang
|
|
2.
|
Hipodermis
berupa sklerenkim
|
2.
|
Hipodermis
berupa kolenkim
|
|
3.
|
Pembuluh angkut
tersebar
|
3.
|
Pembuluh
angkut teratur dalam susunan lingkaran atay berseling radial
|
|
4.
|
Tidak
mempunyai jari-jari empulur
|
4.
|
Jari-jari
empulur berupa deretan parenkim diantara berkas pengangkut
|
|
5.
|
Tidak
mempunyai kambium vascular, sehingga tidak dapat tumbuh membesar
|
5.
|
Mempunyai
kambium faskular, sehingga dapat tumbuh membesar
|
|
6.
|
Empulur
tidak dapat dibedakan dengan daerah korteks
|
6.
|
Dapat
dibedakan daerah korteks dan empulur
|
|
7.
|
Tidak ada
kambium diantara xilem dan floem
|
7.
|
Ada
kambium diantara xilem dan floem
|
|
Batang
berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral,dan makanan
antar bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan, batang menghasilkan daun dan
tunas.sedangkan pada fase reproduksi , batang menghasilkan bunga. Ujung batang dan daunnya disebut kuncup
terminal, sedangkan kuncup ketiak disebiu kuncup aksiler. Jika kuncup suatu batang diiris membujur maka
akan tampak bagian berupa daun muda, jaringan meristem, buku dan ruas antarbuku.
BAB 3
PENUTUP
Simpulan
Batang berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana
lintasan air, mineral,dan makanan antar bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan,
batang menghasilkan daun dan tunas. Sedangkan pada fase reproduksi , batang
menghasilkan bunga. Ujung batang dan
daunnya disebut kuncup terminal, sedangkan kuncup ketiak disebut kuncup
aksiler. Jika kuncup suatu batang diiris
membujur maka akan tampak bagian berupa daun muda, jaringan meristem, buku dan
ruas antarbuku.Pada struktur sekunder batang, hanya tumbuhan dikotil yang memiliki
kambium sehingga hanya tumbuhan dikotil yang mengalami pertumbuhan sekunder.
Adapun perbedan batang dikotil dengan batang monokotil. Pada batang monokotil,
batang tidak bercabang-cabang, hipodermis berupa sklerenkim, pembuluh angkut
tersebar, tidak mempunyai jari-jari empulur, tidak mempunyai kambium vaskular sehingga
tidak dapat tumbuh membesar, empulur tidak dapat dibedakan dengan daerah
korteks dan tidak ada kambium diantara xilem dan floem. Sedangkan pada batang
dikotil, batang bercabang-cabang, hipodermis berupa kolenkim, pembuluh angkut
teratur dalam susunan lingkaran tahunnya berseling radial, jari-jari empulur
berupa deretan parenkim diantara berkas pengangkut, mempunyai kambium faskular sehingga
dapat tumbuh membesar, dapat dibedakan daerah korteks dan empulur, dan ada
kambium diantara xilem dan floem.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Estiti.
1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji.
Bandung : ITB
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta
: Gajdah
Mada University
Press.
http://dimar27.multiply.com/journal/item/14/Kemenangan_di_Puncak_Andam?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Lampiran
1
Hasil
Laporan Presentasi kelompok 2
Waktu :
Senin, 19 – April - 2012
Pokok
Bahasan : Batang
Pertanyaan diskusi :
1. Apa
perbedaan batang dikotil dengan batang monokotil ?
2. Termasuk
jenis batang apakah tanaman kentang ?
3. Jelaskan
termasuk jenis apakah batang pada pohon kelapa ? dikotil atau monokotil ?
4. Apa
yang dimaksud dengan batang berfungsi sebagai perkembangbiakan tumbuhan ?
Jawaban diskusi :
1) Perbedaan
batang dikotil dengan batang monokotil
No
|
Monokotil
|
No
|
Dikotil
|
|
1.
|
Batang tidak
bercabang-cabang
|
1.
|
Batang
bercabang-cabang
|
|
2.
|
Hipodermis
berupa sklerenkim
|
2.
|
Hipodermis
berupa kolenkim
|
|
3.
|
Pembuluh
angkut tersebar
|
3.
|
Pembuluh
angkut teratur dalam susunan lingkaran atay berseling radial
|
|
4.
|
Tidak
mempunyai jari-jari empulur
|
4.
|
Jari-jari
empulur berupa deretan parenkim diantara berkas pengangkut
|
|
5.
|
Tidak
mempunyai kambium vascular, sehingga tidak dapat tumbuh membesar
|
5.
|
Mempunyai
kambium faskular, sehingga dapat tumbuh membesar
|
|
6.
|
Empulur
tidak dapat dibedakan dengan daerah korteks
|
6.
|
Dapat
dibedakan daerah korteks dan empulur
|
|
7.
|
Tidak ada
kambium diantara xilem dan floem
|
7.
|
Ada
kambium diantara xilem dan floem
|
|
2) kentang
termasuk jenis batang yang tidak tampak
(planta acaulis) dan termasuk jenis
tumbuhan umbi batang. Tumbuh tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya
tidak ada. Hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang
amat pendek,sehingga semua daunya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya
dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti
misalnya lobak ( Raphanus sativus L). Pada
proses pertumbuhan kentang adalah perkembangan vegetatif, yaitu tumbuhnya tunas
pada kentang. Hal ini ditandai dengan adanya bintik – bintik pada daging
kentang yang merupakan cikal bakal tunas.
3) Dilihat
dari jenis bijinya, pohon kelapa termasuk jenis tumbuhan monokotil. Karena buah
pada pohon kelapa mempunyai biji berkeping lembaga tunggal atau satu. Sedangkan
jika dilihat dari segi batangnya, pohon kelapa termasuk jenis tumbuhan monokotil.
Karena ciri dari batang monokotil adalah berbuku – buku, tidak bercabang, tidak
mempunyai empulur dan berkembang biak secara vegetatif , pada pohon kelapa berkembang biak dengan tunas.
4) Batang
juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua
pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang.
Misalnya stek, penyambungan, dan cangkok.