Analisa
Standar Kompetensi
Menunjukkan
Sikap Terhadap Globalisasi Di Lingkungan
Makalah
Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Materi
Pembelajaran PKn SD Kelas Lanjut
Dosen
Pembimbing:
Rarasaning
S., S.E., M.Pd. dan Apri Irianto, S.H
OLEH
1.
Shevita Alvianita (118000097)
2.
Fatma Tifani (118000101)
3.
Rizka Pratiwi Jaya (118000110)
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2013
ANALISA STANDAR KOMPETENSI
MATERI PKn
KELAS
LANJUT
Mata
pelajaran : PKn
Kelas / Semester : IV/
2
Standar
Kompetensi : 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di
lingkungannya.
STRUKTUR TUGAS
A.
NAMA
KONSEP
1.
Secara Historis istilah sikap digunakan pertama kali oleh
Herbert Spencer (1862) yang diartikan sebagai status mental seseorang. Sikap
merupakan suatu keadaan internal yang mempengaruhi pilihan tindakan individu
terhadap beberapa objek pirbadi dan peristiwa (Gagne, 1974). Sedangkan menurut
Lapierre, mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau
kesiapan antisipatif, dan predisposisi untuk menyesuaikan dengan situasi
sosial.
2.
Globalisasi adalah sesuatu yang mendunia dan membawa perubahan
dalam arti yang baik maupun buruk. Globalisasi dapat
diartikan juga sebagai suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan
antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas negara. Sedangkan menurut Selo Soemardejan, globalisasi
adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di
seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Lain halnya
dengan R. Robertson yang mendefinisiskan globalisasi yaitu proses mengecilnya
dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia sebagai satu kesatuan, saling
ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang menyatu.
3.
Berdasarkan Artikata.com yang
mendefinisikan Lingkungan adalah daerah
(kawasan dsb) yg termasuk di dalamnya. Menurut Wikipedia, Lingkungan
adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah,
air,
energi
surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Menurut penjelasan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa sikap terhadap globalisasi dilingkungan adalah suatu
keadaan internal (mental) seseorang yang memengaruhi tindakannya terhadap suatu
proses dimana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling
berinteraksi, bergantung, terkait dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi
batas negara sehingga dunia mulai mengecil dalam arti batas waktu dan jarak
mulai hilang, dan hal tersebut terjadi disekitar manusia sehingga memengaruhi
perkembangan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
B. BENTUK
PENGARUH GLOBALISASI
Bentuk-bentuk globalisasi, yaitu:
(1) Aspek Budaya, (2) Aspek Ekonomi, (3) Aspek Sosial, (4) Aspek Transportasi,
(5) Aspek Teknologi, dan (6) Aspek Politik. Dalam pembahasan selanjutnya akan
dijelaskan mengenai perbedaan antara ke-6 aspek tersebut dimasa lampau dengan
di era globalisasi. Dalam pembahasan pada masing-masing aspek telah dijelaskan
pula mengenai nilai-nilai berdasarkan 18 karakter yang sesuai dengan topik,
norma, serta moral yang ditimbulkan akibat globalisasi di bidang-bidang
tertentu.
1.
ASPEK
BUDAYA (GAYA HIDUP)
Globalisasi
memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,
termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai
(values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh
warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi
berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam
alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila
disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada
dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran
dan penemuan seseorang adalah kesenian,
yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi
sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai
dan budaya
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture)
telah terlihat semenjak lama.
Namun,
perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20
dengan berkembangnya teknologi komunikasi.
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi
antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah
dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi
kebudayaan.
Budaya
dan globalisasi adalah dua konsep yang berbeda. Kata budaya dalam bahasa latin
adalah ‘cultura’. Yang berarti mengolah atau juga membudayakan. Budaya adalah
suatu cara hidup yang dipakai oleh sekelompok orang dari suatu masyarakat
tertentu pada waktu dan tempat tertentu. Sedangkan istilah kedua, globalisasi
merupakan interaksi diantara lebih dari dua negara.
Setiap
masyarakat memiliki budaya sendiri dan cara hidup. Budaya dibuat oleh
sekelompok orang yang hidup bersama dan mematuhi beberapa prinsip dalam
masyarakat mereka. Dalam arti yang lebih luas, budaya merupakan sebuah warisan
turun menurun, secara tidak sadar orang yang lahir dalam kelompok itu juga akan
mengikutinya. Ketika suatu budaya baru diperkenalkan ke dunia globalisasi,
orang merasa takut karena beberapa konsep budaya lain mungkin mengambil tempat
budaya mereka.
Dampak globalisasi yang lazim di
dunia adalah westernisasi. Ini adalah konsep modern yang telah berkembang dalam
beberapa dekade terakhir karena dampak dari ekspensi dunia barat dalam
penjajajahan. Westernisasi adalah proses dimana orang berlatih atau meniru
kebiasaan dan gaya hidup orang barat.
Dampak
Positif Globalisasi Budaya
a. Terjadinya
pertukaran budaya Internasional sehingga kita bisa mempelajari budaya asing,
asalkan budaya asing tersebut tidak melanggar norma dan nilai-nilai yang ada di
Indonesia.
b. Berkembangnya
turisme dan pariwisata
c. Melalui
pengiriman berbagai misi kebudayaan Indonesia ke luar negeri, banyak tarian
Indonesia yang dikenal oleh orang-orang asing. Bahkan banyak pula orang asing
yang berminat untuk mempelajarinya. Diantara tarian Indonesia yang sering ditampilkan
di pentas internasional adalah tari seudati dan serampang dua belas dari Aceh
serta tari pendet dan tari kecak dari Bali.
Dampak
Negatif Globalisasi Budaya
a. Hilangnya
budaya-budaya tradisional secara perlahan, hal tersebut karena anak bangsa atau
generasi penerus bangsa lebih menyukai tarian modern. Meniru gaya berpakaian
budaya barat yang mini-mini.
b. Globalisasi
juga dapat menjadikan masyarakat yang konsumtif, artinya lebih berkeinginan
untuk membeli barang-barang yang bukan kebutuhan pokok
c.
Meniru pola hidup orang asing yang
sebenarnya tidak sesuai dengan pola hidup bangsa Indonesia.
Cara
Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi Budaya
a.
Meningkatkan
Kualitas Nilai Keimanan dan Moralitas Masyarakat
1)
Dampak negatif globalisasi membuat budaya antar
bangsa saling mempengaruhi. Karenanya keberadaan nilai-nilai keimanan dan
moralitas menjadi sangat penting. Sebab nilai keimanan dan moralitas menjadi
sangat penting. Sebab nilai-nilai keimanan dan moralitas itulah yang mampu
mengatasi dampak negatif dari globalisasi.
2)
Sebagai kaum Muslim, kita hendaknya menanamkan
nilai-nilai Islam di kehidupan sehari-hari. Kita hendaknya menjalankan syariat
Islam. Mengetahui mana yang halal dan haram. Sehingga kita dapat memilah-milah
pengaruh dari luar.
3)
Moralitas bangsa juga harus ditingkatkan. Di dalam
dampak negatif globalisasi ini, moralitas bangsa cenderung menurun
kualitasnya. Ini tidak lepas dari tanggung jawab orang tua, guru, dan
pemerintah. Salah satu solusinya adalah melaksanakan pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan.
b.
Melestarikan Adat Istiadad
dan Budaya Daerah
1)
Dampak negatif globalisasi juga membuat budaya
luar dapat dengan mudah kita ketahui. Pengetahuan akan budaya luar terkadang
membuat masyarakat lebih menyukainya daripada budaya daerah sendiri.
2)
Menyukai kebudayaan luar adalah hal yang wajar. Namun
kita harus tetap melestarikan kebudayaan kita sendiri. Jangan sampai kebudayaan
kita punah begitu saja seiring dengan waktu. Apalagi kebudayaan itu seenaknya
saja diambil oleh bangsa lain.
Budaya Indonesia yang pernah ditampilkan
ke luar negeri
a. Tarian
daerah, seperti tari kecak dari Bali dan tari jaipong dari Jawa Barat, serta
tari Pendet
b. Musik
gamelan dari Jawa, Bali, dan Sunda. Dan Musik Angklung
c. Batik
sebagai karya kerajinan tangan
d.
Benda-benda pahat seperti patung dari Bali dan Suku
Asmat menjadi barang yang paling diminati turis asing sebagai cindera mata
Nilai
Toleransi,
yaitu dengan adanya globalisasi budaya atau gaya hidup peserta didik akan
menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang
lain yang berbeda dari dirinya. Selain itu ada pula nilai kreatif yang
berhubungan dengan cara berpikir peserta didik dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimilikinya, karena
budaya dapat dikatakan akal budi.
Norma
Adat
istiadat, dengan adanya misi kebudayaan yang dikenalkan ke peserta didik maka
diharapkan mereka dapat melestarikan kebudayaan tersebut yang merupakan adat
istiadat bangsa, dengan demikian mereka akan merasa bangga akan kebudayaan yang
dimiliki.
Moral
Sikap baik: globalisasi kebudayaan dapat
memperbaiki sikap peserta didik menjadi lebih semangat mendukung misi
kebudayaan.
Sikap buruk: jika
peserta didik tidak mampu menyeleksi globalisasi kebudayaan yang masuk ke
Indonesia, maka mereka akan terpengaruh oleh kebudayaan asing yang dapat
merusak moral generasi penerus bangsa.
2. ASPEK EKONOMI (PAKAIAN DAN MAKANAN)
Perekonomian
dimasa prasejarah, zaman sejarah hingga perekonomian pada era gloablisasai
tidak dapat disamakan. Kehidupan ekonomi prasejarah tidak dapat disamakan
dengan ekonomi sejarah karena yang ada pada zaman prasejarah adalah
sosial-ekonomi. Dimulai dari zaman paleolithik, sosial ekonominya masih
bergantung pada alam. Kehidupan nomaden atau berpindah pindah untuk mencari
tempat yang paling strategis untuk memudahkan kelompok dalam memperoleh makanan
dan air. Pada zaman mezolithikum manusia purba tetap bergantung pada alam.
Teknik berburu masih seperti pada zaman sebelumnya. Mereka mulai menetap sementara
di gua-gua dan bercocok sesederhana mungkin telah mereka lakukan secara
berpindah-pindah menurut kesuburan tanah. Penemuan gigi anjing di gua cakondo
menjadi bukti bahwa pada zaman ini manusia purba mulai berusaha menjinakan
binatang untuk di manfaatkan sebagai alat berburu.
Sosial
ekonomi pada zaman neolithik jauh berkembang dibandingkan zaman sebelumnya.
Cara hidup berburu dan mengumpulkan makanan mulai ditinggalkan. Manusia purba
mulai menetap, bercocok tanam dan menjinakan hewan serta beternak. Mereka
membangun tempat tinggal di daerah yang mempunyai banyak air seperti sungai,
danau dan laut. Mereka membuat suatu perkampungan dengan memilih seseorang dari
mereka yang di angkat sebagai ketua kelompok. Rumah-rumah mereka dibuat
sederhana dengan bahan-bahan dari alam yang mereka peroleh. Rumah mereka dibuat
di dekat ladang buatan mereka. Mereka juga mengenal gotong royong dalam
kehidupan mereka. Diperkirakan mulai zaman inilah sistem perdagangan barter
pertama kali muncul dan terdapat pula lukisan-lukisan perahu bercadik di
gua-gua yang membuktikan bahwa pada masa ini mereka juga mengenal pelayaran.
Akhir zaman
prasejarah adalah akhir masa prasejarah, pada masa ini berburu merupakan
kegiatan alternatif dalam mencari makanan, hiburan dan pembuktian keberanian
seseorang dalam masyarakat purba. Perkembangan ekonomi ditunjukan melalui
perdagangan dengan sistem barter antar pulau-pulau indonesia dan daratan asia
tenggara. Pelayaran adalah faktor penunjang kegiatan perdagangan.
Maka dapat disimpulkan bahwa kehidupan sosial ekonomi
prasejarah adalah masa bercocok berburu dan mengumpulkan makanan kemudian
berkembang menjadi masa bercocok tanam. disamping itu manusia purba berkembang
dari seorang pemburu menjadi petani kemudian menjadi pedagang. selain itu ada
perkembangan dalam sistem pembangunan rumah, pemanfaatan anjing sebagai alat
berburu kemudian sistem dagang yaitu barter dan pelayaran dalam perdagangan
Globalisasi Perekonomian merupakan
suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh
dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa
rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan
penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur
dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya
juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut
Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:
a.
Globalisasi
produksi. di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar
biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh
yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi
lokasi manufaktur global.
b. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan
global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik
dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai
contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa
Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan
dengan pola BOT (build-operatetransfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
c. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan
global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah
memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari
negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah
dan bebas.
d. Globalisasi Perdagangan. Hal ini
terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan
berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan
menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Globalisasi perekonomian dapat juga memengaruhi
pakaian dan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dibawah ini akan
dibahas tentang globalisasi pakaian dan globalisasi makanan.
a. Globalisasi Pakaian
Globalisasi dapat merubah jenis dan mode yang dipakai
seseorang. Melalui perancang mode yang ditayangkan oleh televisi, orang muda
mengenal jenis dan mode pakaian yang sedang berkembang di belahan dunia. Mode
dan jenis pakaian pun ada yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Oleh
karena itu, kita juga harus memilih jenis dan mode pakaian yang sesuai dengan
budaya Indonesia.
b. Globalisasi Makanan
Pada umumnya makanan pokok kita
adalah nasi. Di daerah-daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang berbeda-beda.
Di era globalisasi ini kita tidak dapat terpaku pada makanan khas daerah kita
sendiri, tetapi kita dapat menikmati berbagai jenis makanan daerah lain yang
sudah tersaji diberbagai rumah makan atau restoran. Begitu juga kita sebagai
bangsa Indonesia, tidak dapat terpaku pada makanan khas Indonesia saja, tetapi
kita juga dapat menikmati berbagai jenis makanan khas negara lain yang sudah
tersaji diberbagai rumah makan atau restoran.
Dampak
Positif Globalisasi Ekonomi
a. Adanya
jual beli online yang memungkinkan melakukan transaksi dengan orang yang jauh.
b. Banyaknya
Supermarket.
c. Terciptanya
mesin-mesin canggih untuk menunjang proses produksi.
d. Adanya
Ekspor dan Impor.
e. Terbukanya
pasar bursa Internasional
f. Kehidupan
ekonomi lebih produktif, efektif dan efisien sehingga produksi Indonesia dapat
bersaing di pasar dunia.
g. Produksi
global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai
dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo.
Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor
produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output
dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat
meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
h. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu
negara.
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan
masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.
Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain
itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang
lebih rendah.
i. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
a. Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah
satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri
yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak
dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada
industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang
untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu,
ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional
semakin meningkat.
b. Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi
cenderung menaikkan barang-barang impor.
Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan
aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat.
Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
c. Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah
satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana
luar negeri ke pasar saham.
Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca
pembayaran bertambah bak dan nilai
uang
akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham
menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran
cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot.
Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada
kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
d. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang
Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara,
maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan
ekonomi. Pendapatan nasional
dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya,
apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi
jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil
dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
e. Masuknya
produk luar negeri dengan mudah sehingga menyebabkan produk dalam negeri tidak
diminati lagi.
Cara Menyikapi Pengaruh
Negatif Globalisasi Perekonomian
a. Misi
yang diemban globalisasi dibidang ekonomi terutama adalah negara tanpa batas,
perdagangan bebas, liberalisasi ekonomi, integrasi ekonomi dunia,dan kebebasan
investasi. Alat yang dipakai melancarkan jalan guna mencapai tujuannya antara
lain perjanjian-perjanjian multilateral, lembaga keuangan internasional
seperti, bank dunia maupun kerja sama modal antar negara.
b. Menciptakan
produk-produk yang berkualitas dan bermutu sehingga mampu bersaing dengan
produk-produk luar negeri
c. Menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri sehingga mengurangi jumlah pengangguran
Nilai
Kerja
keras, globalisasi perekonomian akan menimbulkan semangat kerja peserta didik
karena tingkat persaingan dalam perekonomian semakin tinggi sehingga menuntut
mereka untuk bekerja keras. Sehingga dengan demikian akan timbul pula sikap
mandiri yang mampu membuat usaha sendiri tanpa bergantung pada perusahaan lainnya.
Norma
Agama,
dalam melakukan kegiatan jual beli alangkah baiknya jika dalam diri peserta
didik ditanamkan sikap jujur sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Moral
Sikap baik:
peserta didik akan dibiasakan untuk menabung karena dengan demikian mereka akan
lebih berhemat.
Sikap buruk:
dengan adanya globalisasi makanan dan pakaian, mereka senang menggunakan atau
mengkonsumsi yang lebih praktis tanpa memerdulikan efeknya.
3.
ASPEK
SOSIAL
Menurut Paul Ernest, sosial lebih
dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam
berbagai kegiatan bersama. Sedangkan menurut Philip Wexler, sosial adalah
sifat dasar dari setiap individu manusia. Menurut Keith Jacobs, sosial adalah sesuatu yang dibangun
dan terjadi dalam sebuah situs komunitas. Enda M. C. mendefinisikan sosial adalah cara tentang bagaimana
para individu saling berhubungan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sosial adalah
cara para individu untuk saling berhubungan di dalam suatu komunitas.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dunia secara tidak langsung berpengaruh pada
pola piker manusia, sehingga ini merubah tingkat sosial manusia yang perubahan
tersebut dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi di bidang
sosial menuntut pengembangan kesejahteraan hidup, pendidikan, kesehatan, dan
wawasan kemasyarakatan. Globalisasi menumbuhkan kepaduan dalam keanekaragaman
suku dan ras.
Namun,
globalisasi sosial membawa dampak yang kurang baik untuk individu. Hal ini
dikarenakan sumua kegiatan dapat ditangani oleh teknologi dan tidak memerlukan
bantuan dari orang lain. Sehingga pada saat ini, manusia cenderung lebih
bersifat individualisme.
Perbandingan Aspek
Sosial Di Masa Lampau Dengan Masa Kini
Dulu masyarakat masih suka berkumpul bersama, saling
membantu satu sama lain, dan bergotong royong. Namun seiring dengan
berkembangnya globalisasi, perlahan-lahan sikap kebersamaan tersebut sudah
mulai hilang. Manusia cenderung mulai bersikap individualisme atau acuh
terhadap masyarakat di sekitarnya, mereka lebih mementingkan kepentingannya
sendiri.
Dampak
Globalisasi Di Bidang Sosial
a. Dampak
Positif
1)
Menuntut pengembangan kesejahteraan
hidup, pendidikan, kesehatan dan wawasan ke masyarakat.
2)
Menumbuhkan kepaduan dalam
keanekaragaman suku dan ras.
b. Dampak
Negatif
1) Sikap
individualistik dalam arti bahwa masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi
maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
2) Kesenjangans
sosial yang artinya apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan.
Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
3) Kegiatan
gotong royong dan bentuk-bentuk kebersamaan yang bersifat kekeluargaan mulai
ditinggalkan.
4)
Lebih bergantung terhadap kemajuan teknologi, sehingga
tidak memerlukan bantuan orang lain.
Cara Menyikapi
Perkembangan Globalisasi
Globalisasi
telah membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat dunia. Sikap masyarakat saat
ini sedikit demi sedikit bergeser dari kebiasaan gotong royong dan saling
membantu ke arah mementingkan kepentingan diri sendiri. Gaya hidup masyarakat
yang cenderung menonjolkan diri dan cenderung selalu ingin berbeda dengan
kebiasaan di masyarakat. Meskipun demikian, dampak globalisasi, baik yang
negatif maupun yang positif tidak dapat dicegah. Tidak satupun bangsa di dunia
ini mampu mencegah pengaruh globalisasi. Jika suatu bangsa menolak globalisasi,
mereka akan jauh tertinggal dan terbelakang. Menolak globalisasi berarti
menolak kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Oleh sebab
itu, masyarakat harus mampu memilih hal positif dari globalisasi.
Nilai
a. Bersahabat
: Dengan bersahabat, maka siswa akan lebih dapat bersosialisasi dengan
temannya, saling membantu satu sama lain, dan tidak akan bersifat
individualisme
b. Pendidikan
sosial : Pendidikan sosial mampu mengajarkan siswa agar tidak terbawa ke arah
negatif dari dampak globalisasi dan mampu memilih mana yang baik dan buruk
Norma
Norma
kesopanan : Sikap individualisme membuat siswa tidak peduli terhadap lingkungannya, termasuk terhadap
orang yang lebih tua, sehingga nilai kesopanan sudah tidak ada pada diri siswa.
Oleh karena itu, apabila dalam diri peserta didik sejak dini ditanamkan tentang
sopan santun maka hal itu akan tertanam pada diri siswa dalam jangka waktu lama
untuk bertindak sopan dalam kehidupannya.
Moral
Sikap
baik: Mempunyai banyak teman, karena tidak membedakan
agama, suku, ras, dan lain-lain
Sikap buruk:
Siswa menjadi bergantung terhadap kemajuan teknologi, sehingga tidak memerlukan
bantuan orang lain
4. Aspek
Transportasi
Kata transportasi mungkin tidak asing di
telinga kita, karena kemana pun kita pergi berhubungan dengan transportasi.
Kita pergi berbelanja ke pasar, ke mall, ke kampus, ke sekolah atau ke tempat
lain pasti membutuhkan transportasi baik dengan sarana maupun tanpa sarana.
Dengan sarana kita bisa menggunakan sepeda motor, mobil, angkutan kota, taxi
dan lain-lain. Tanpa sarana kita bisa lakukan dengan jalan kaki.
Miro (2002) mengatakan bahwa transportasi
adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu
objek dari suatu tempat ke tempat yang lain, di mana ditempat lain ini objek
tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Steenbrink
(1974) mengatakan bahwa transportasi merupakan perpindahan orang atau barang
dengan menggunakan alat atau kendaraan dari dan ke tempat-tempat yang terpisah
secara geografis. Sedangkan Morlok (1978) mengatakan bahwa transportasi
merupakan kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ke
tempat lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa transportasi adalah perpindahan
barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, baik dengan atau tanpa
sarana.
Bagi
masyarakat sekarang, menempuh jarak yang jauh tidaklah menjadi kendala.
Berbagai sarana angkutan sudah tersedia dari yang sederhana sampai yang
canggih. Di era globalisasi ini, pergerakan orang dan barang makin cepat dan
mudah. Teknologi transportasi yang berkembang dengan pesat memberikan pelayanan
prima. Inilah dampak positif dari arus globalisasi di bidang transportasi.
Transportasi darat, seperti bus, kereta api, dan sebagainya. Sedangkan
transportasi udara, yakni pesawat terbang memungkinkan perjalanan jarak jauh
dengan waktu tempuh yang singkat. Dampak negatifnya, tingginya kemajuan di
bidang transportasi mengakibatkan padatnya arus lalu lintas. Dengan banyak
perjalanan yang dilakukan oleh berbagai alat transportasi, mengakibatkan
pencemaran udara yang diakibatkan oleh udara kotor dari knalpot.
Perbandingan Aspek
Sosial Di Masa Lampau Dengan Masa Kini
Pada
zaman dahulu, masyarakat menggunakan sepeda, dokar, bahkan tidak jarang bagi
masyarakat yang belum memiliki sepeda sering berjalan kaki untuk bepergian,
sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke tempat tujuan. Namun
seiring dengan berkembangnya zaman, sarana transportasi pun semakin berkembang.
Kini alat transportasi semakin memudahkan masyarakat luas, bahkan perjalanan
jarak jauh pun dapat ditempuh hanya dalam beberapa jam saja. Dengan begitu,
perjalanan jauh pun terasa dekat dan waktu tempuhnya juga semakin singkat. Misalnya
mobil, sepeda motor, bus, kereta api, pesawat, dan lain-lain.
Dampak Globalisasi Di
Bidang Transportasi
a. Dampak
Positif
1) Sarana
transportasi menjadi lebih cepat seperti menggunakan pesawat terbang, kereta
api, mobil, dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan dunia yang luas seakan menjadi
dekat sekan tidak berjarak. Teknologi transportasi yang berkembang dengan pesat
memberikan pelayanan prima
2) Dengan adanya mesin, waktu yang
dibutuhkan menjadi lebih singkat dan dunia semakin mengglobal
3) Semua alat transportasi mengalami
perkembangan dan kualitas yang dimiliki juga semakin baik.
b.
Contoh Negatif
1) Tingginya
kemajuan di bidang transportasi mengakibatkan padatnya arus lalu lintas.
2) Dengan
banyak perjalanan yang dilakukan oleh berbagai alat transportasi, mengakibatkan
pencemaran udara yang diakibatkan oleh udara kotor dari knalpot.
Cara
Menyikapi Perkembangan Globalisasi
Globalisasi
sangat erat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
agar tidak berdampak buruk terhadap kehidupan kita sehari-hari, perlu mengusahakan
perubahan nilai dan perilaku. Adapun perilaku tersebut, antara lain sebagai
berikut.
a.
Terbuka terhadap inovasi dan perubahan.
b.
Berorientasi pada masa depan daripada
masa lampau.
c.
Memanfaatkan dampak positif globalisasi
dengan sebaik mungkin
d.
Memilih hal positif yang diberikan oleh
globalisasi
Nilai
Peduli
lingkungan : Dengan adanya polusi udara yang ditimbulkan dari asap knalpot kendaraan
bermotor, maka siswa diajarkan bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut.
Misalnya dengan menanam pohon, sehingga siswa dapat lebih mencintai
lingkungannya.
Norma
a. Norma
kesopanan : Siswa dikenalkan tentang
norma kesopanan, sehingga saat di jalan siswa tidak berkendara secara
kebut-kebutan.
b. Norma
hukum : Siswa diajarkan untuk dapat mematuhi peraturan (rambu-rambu lalu
lintas) saat berada di jalan, sehingga siswa tidak melanggar hukum yang telah
ditetapkan.
Moral
Sikap
baik : Memanfaatkan sarana transportasi yang ada dengan
sebaik mungkin, serta menjaga dan memelihara sarana transportasi
Sikap buruk:
Akibat globalisasi, siswa SD telah menggunakan kendaraan bermotor, padahal
mereka belum cukup umur dan belum memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi)
5.
ASPEK
TEKNOLOGI (KOMUNIKASI)
Teknologi
adalah Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi di era globalisasi dewasa ini telah mengalami
perkembangan sedemikian pesat, kemajuan dibidang inilah yang paling cepat
memunculkan terbentuknya era globalisasi yang antara negara seakan-akan tidak
ada lagi batas-batas teritorial. Globalisasi menunjukkan perubahan besar dalam
masyarakat dunia.
Teknologi komunikasi dan informasi
merupakan perangkat teknologi yang membantu manusia dalam berhubungan atau
berinteraksi dengan manusia lain. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
menjadikan manusia dalam berhubungan dengan pihak lain seakan tidak lagi
dibatasi oleh waktu dan tempat. Kapan pun dan dimana pun manusia dengan
perangkat teknologi tersebut bias menjalin hubungan, mendapatkan informasi, dan
menyebarkan informasi kepada orang lain. Teknologi komunikasi informasi telah
memberikan kemudahan dalam pergaulan hidup manusia.
Contoh perkembangan teknologi zaman
dahulu dengan era globalisasi
Dulu,
komunikasi di indonesia masih sangat tradisional. Untuk bisa menyampaikan
informasi dari satu tempat ke tempat lain, dibutuhkan waktu berhari-hari.
Sebelum maraknya telepon selular dan internet, masyarakat Indonesia masih
menggunakan jasa pengiriman surat. Namun, karena adanya globalisasi, kini
informasi dapat kita peroleh dengan mudah dan cepat. Untuk apa berkirim surat
kalau kita bisa berbicara langsung dengan saudara lewat chatting internet atau
video call.
Dulu saat hari libur tiba,
anak-anak bergerombol menuju satu tempat misal lapangan. Banyak permainan yang
mereka lakukan seperti bermain lompat karet, petak umpet, ataupun bemain tanah.
Tetapi saat globalisasi mulai muncul, jangankan anak-anak bermain bersama
sekedar kumpul lalu bergerombol itu pun sudah jarang lagi di temukan, meraka
lebih asyik pergi ke sebuah warnet ataupun game online untuk melakukan chatting
maupun bermain PS. Sama-sama bermain sepak bola tetapi berbeda. Zaman dahulu
kita yang memainkan sepak bola akan tetapi zaman moderen ini kita yang
dipermainkan oleh sepak bola (game online).
Dampak
Globalisasi di Bidang Teknologi
a. Dampak Positif globalisasi teknologi
1) Kehidupan
ekonomi lebih produktif, efektif dan efisien
2) Munculnya
berbagai macam handphone untuk memudahkan berhubungan dengan
orang yang jauh
3) Adanya
internet untuk memudahkan berkomunikasi dan mendapatkan informasi
4) Munculnya video
call yaitu kita dapat bertatap muka dengan orang yang jauh
5) Informasi-informasi
dan menyebar dengan cepat dan luas
6) Kita
dapat melihat suatu kejadian dimanapun secara langsung dengan menggunakan
televisi, internet, dan hp.
b. Dampak
Negatif Globalisasi di Bidang Teknologi
1) Para
pelajar yang sudah kecanduan oleh semua itu, cenderung lebih menomer duakan
masalah pendidikan ( belajar )
2) Tidak
sedikit yang menjadi korban kejahan teknologi dan internet contohnya penipuan
dan penculikan
3) Penyalahgunaan
internet oleh para remaja contohnya membuka situs-situs yang berbau pornografi
dan kekerasan
4) Pemanfaatan
teknologi di segala lapisan kehidupan masyarakat, menyebabkan sikap yang
mengagungkan teknologi
Cara
Menyikapi Pengaruh Globalisasi Teknologi
Meningkatkan Kualitas
SDM Indonesia
Cara
untuk menghadapi dampak negatif globalisasi yaitu dengan mempersiapkan diri
sebaik-baiknya melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang optimal, bangsa Indonesia
dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga dapat bersaing di
kancah dunia Internasional.
Sikap Kita (khususnya anak SD terhadap pengaruh globalisasi
di bidang teknologi yaitu lebih memperhatikan dampak
globalisasi lebih cermat. Mengikuti kemajuan teknologi tidaklah salah, tapi
kita harus tetap menjaga etika dan budaya sebagai masyarakat Indonesia agar
kita tidak terkena dampak negatif dari globalisasi. Jangan sampai kita
ketinggalan zaman, tapi juga berikan perhatian terhadap apa yang terjadi di
sekitar kita.
Misalnya:
Tidak
sedikit penggunakan handphone mulai berkembang di kalangan anak-anak, remaja,
maupun dewasa. Sebut saja yang sedang trend akhir-akhir ini yaitu handphone
merk Black Berry atau lebih mudahnya disebut BB. Tiap menit BB selalu berbunyi,
baik sedang di rumah maupun sedang berjalan-jalan bersama keluarga. Terlalu
fokus membalas BBM dari temannya yang berada hitungan kilometer dari mereka,
mereka tidak sadar kalau sedang mengabaikan acara bersama keluarganya. Chatting
berasa lebih seru dibandingkan ngobrol bersama saudara. Alhasil hubungan mereka
dengan keluarga mereka menjadi lebih renggang.
Seharusnya kita dapat melihat
kondisi dengan lebih cermat, dengan cara lebih menghargai orang yang berada di
sekitar kita.
Nilai
Globalisasi teknologi mencermikan nilai mandiri yaitu belajar dengan giat
untuk menguasai pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.
Norma
Hukum
yaitu bagi pelanggar
hukum yang meyalahgunakan pengaruh globalisasi yang ada, akan mendapat sanksi hukum,
seperti (hacker dalam menyalahgunakan internet).
Moral
Sikap baik: seperti dengan adanya
kecanggihan teknologi, guru memutarkan video mengenai kebudayaan (tarian
daerah, lagu daerah) Indonesia sehingga rasa cinta terhadap budaya Indonesia
tumbuh pada diri siswa dan memiliki kemauan untuk melestarikannya.
Sikap
buruk: yang terjadi yaitu siswa
masih belum mampu memilih informasi
dan hiburan dengan selektif.
6.
ASPEK
POLITIK
Politik
berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Pada
awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam
Negara/kehidupan Negara. Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan
tata cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan
Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan
pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan
organisasi kemasyarakatan.
Globalisasi
politik adalah proses masuknya suatu pola atau nilai-nilai yang diterima secara
menyeluruh Karena membawa pembaharuan dan menguntungkan di bidang politik,
seperti kerja sama politik antar Negara dengan membentuk suatu organisasi
internasional multilateral. Globalisasi politik disebut juga global
governance.
Globalalisasi
politik membawa pengaruh besar terhadap kehidupan politik di dunia, termasuk
Indonesia.
Di
Indonesia perkembangan politik ditandai dengan semakin banyaknya tuntutan
masyarakat terhadap pemerintah untuk mewujudkan keterbukaan, kebebasan dan
demokrasi.
Gobalisasi
mendorong terwujudnya pemerintahan yang demokratis, terbuka, bersih, dan
berwibawa. Selanjutnya rakyat dapat merasa semakin memiliki kebebasan untuk
menyampaikan semua aspirasi dan tuntutan kepada pemerintah.
Selain itu, dengan berlangsungnya
era globalisasi, perhatian pemerintah terhadap penegakan HAM semakin meningkat,
hal ini dikarenakan isu HAM merupakan isu penting yang menjadi sorotan di dunia
internasional.
Contoh
perkembangan politik zaman dahulu dengan era globalisasi
Pada
zaman orde baru pemilu dilakukan setiap lima tahan sekali untuk memilih anggota
legislatif dan Presiden serta Wakil Presiden. Pada masa itu masyarakat hanyalah
memilih partai. Anggota legislatif ditentukan oleh pemerintah yang berkuasa
(Soeharto) berdasarkan daftar yang diajukan oleh panitia yang ditunjuk oleh
presiden. Pada masa itu, panitia yang bertugas mencari calon anggota legislatif
ialah militer di setiap daerah. Daftar nama calon itu kemudian diserahkan kepada
presiden.
Pada
era globalisasi pemilu juga masih diadakan setiap lima tahun sekali, seperti
dimasa orde baru. Pada masa sekarang, pemilihan umum diadakan secara langsung.
Dimana semua anggota legislatif (DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, DPD) dipilih
langsung oleh masyarakat, bukan lagi oleh panitia yang ditetapkan oleh
pemerintah. Selain itu, presiden dan wakil presiden juga sudah dipilih secara
langsung oleh masyarakat, bukan lagi oleh anggota DPR dan MPR.
Dari
perkembangan tersebut terdapat dampak positif bagi masyarakat karena tercptanya
sifat demokratis (terbuka) dan menanamkan sifat jujur, bersih dan dinamis.
Dampak
Globalisasi di Bidang Politik
a. Contoh
positif globalisasi politik
1) Menawarkan
kehidupan politik yang demokratis (mengutamakan keterbukaan )
2) Jaminan
Hak Asasi Manusia
3) Nilai
kebebasan yang menjadi tuntunan berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun
kemauan bangsa
4) Timbulnya
kerjasama antar negara
b. Contoh
Negatif globalisasi politik
1) Hubungan
persaudaraan yang sudah akrab dikesampingkan
2) Hubungan
dijalani atas dasar hubungan bisnis, kedudukan sosial, kekayaan dan jabatan
3) Adaya
sikap menghalalkan segala cara untuk kekuasaan dalam berpolitik.
4) Banyaknya
NKK (Nepotisme, Kolusi dan Korupsi)
Cara
Menyikapi Pengaruh Negatif Globalisasi Politik
a. Mendorong dan Mendukung Upaya Memperjuangkan
Keadilan Antar Bangsa
1) Pemerintah
Indonesia harus berupaya sekuat tenaga untuk memperjuangkan keadilan dan
keseimbangan antarbangsa. Upaya pemerintah tersebut harus selalu didorong dan
didukung oleh setiap warga negaranya.
2) Kepedulian
bangsa terhadap perdamaian dan peradilan antarbangsa. Maka sebagai warga
negara, hendaknya kita mendukung upaya pemerintah.
b. Meningkatkan Jiwa Semangat
Persatuan, Kesatuan, Serta Nasionalisme.
Bila jiwa dan semangat persatuan, kesatuan, dan
nasionalisme telah tertanam dengan kuat pada setiap warga negara Indonesia
tidak akan mudah dipermainkan oleh negara-negara yang kuat dan maju
Sikap Kita (khususnya anak sd terhadap pengaruh
globalisasi di bidang politik)
Dilihat dari globalisasi politik, dijalankan secara
terbuka dan demokratis dengan cara jujur, bersih dan dinamis. Sejak dini kita
harus mempelajarkan untuk bersikap demkratis (terbuka) dan menanamkan sifat
jujur, bersih dan dinamis agar dalam kehidupannya tidak melakukan hal-hal yang
berdampak negatif.
Misalnya :
a. Dalam
melaksanakan ulangan, jika sejak dini anak diterapkan memiliki sikap demokratis
secara jujur, bersih dan dinamis. Maka tidak akan ada istilah saling mencontek.
Dan timbul rasa bersaing mendapat nilai sempurna antar teman, sehingga dapat
memotivasi siswa agar lebih giat belajar.
b. Semisal
anak tersebut bercita-cita menjadi pejabat tinggi negara, pemerintahan yang ada
dilaksanakan penuh trasparan, demokratis dan kebebasan. Dengan adanya keterbukaan
akan dapat dicegahnya praktek NKK untuk menuju dan menjanjikan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa, karena sudah terdidik sejak awal.
Nilai
Globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara
terbuka dan demokratis. Jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan
dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif
tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
Norma
Norma yang tercermin yaitu Kebiasaan seperti dalam dunia yang memasuki era globalisasi maka siswa atau siswi sudah terbiasa untuk mengembangkan sikap
demokrasi.
Moral
Sikap
baik: seperti menawarkan kehidupan politik yang
demokratis, dengan mengutamakan keterbukaan.
sikap
buruk: yang terjadi yaitu mampu membuka
cakrawala berpikir masyarakat secara global. Sesuatu yang diterapkan di luar
negeri, dapat mempengaruhi kita untuk mengikutinya. Padahal apa yang ada di
luar negeri belum tentu sesuai dengan kehidupan dan tradisi bangsa kita.
Analisa Kompetensi Dasar
Berdasarkan Taksonomi Bloom
Standar
Kompetensi:
4. Menunjukkan sikap
terhadap globalisasi di lingkungannya
Kompetensi
Dasar:
4.1
Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya (Rizka
Pratiwi Jaya)
4.2
Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam
misi kebudayaan internasional (Fatma Tifani)
4.3
Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di
lingkungannya (Shevita Alvianita Sugianto)
Kompetensi
Dasar
|
Kognitif
|
Afektif
|
Psikomotor
|
||
Nilai
|
Moral
|
Norma
|
|||
4.1 Memberikan contoh
sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
|
C2
Memahami
Menjelaskan definisi golbalisasi
|
A1
Menerima
Mengikuti
perkembangan zaman (globalisasi)
|
A1
Menerima
Menganut
pengaruh positif dari gloablisasi
|
A1
Menerima
Meminati adat
istiadat dan perkembangan zaman (globalisasi)
|
P2
Manipulasi
Melaksanakan
presentasi berdasarkan data yang dianalisis
|
C2
Memahami
Menjelaskan pengaruh positif dan
pengaruh negatif dari globalisasi
|
A2
Merespon
Menyenangi
dampak positif dari gloabalisasi
|
A2
Merespon
Menolak
pengaruh negatif dari globalisasi
|
A2
Merespon
Mendukung
adanya hukum bagi pelanggar hukum akibat pengaruh negatif globalisasi
|
|
|
C2
Memahami
Memberikan contoh pengaruh globalisasi
di lingkungannya
|
A3
Menghargai
Mengasumsikan
globalisasi sebagai hal positif
|
A3
Menghargai
Meyakini bahwa
globalisasi memberi dampak positif dan negataif
|
A3
Menghargai
Meyakini bahwa
globalisasi memberi dampak di lingkunganya
|
|
|
C3
Mengapliksikan
Menyesuaikan
diri di era globalisasi
|
A4
Mengorganisasikan
Mengombinasikan
pola hidup pada zaman dahulu dengan era globalisasi dari segi positifnya
|
A4
Mengorganisasikan
Mempertahankan
perilaku positif akibat globalisasi
|
A4
Mengorganisasikan
Mengelola
pengaruh globalisasi sebaik mungkin
|
|
|
C4
Menganalisis
Menguraikan
berbagai macam sikap yang ditimbulkan akibat globalisasi
|
A5
Karekterisasi
menurut nilai
Membiasakan
hidup di era globalisasi
|
A5
Karekterisasi
menurut nilai
Mengubah
perilaku negatif akibat globalisasi menjadi positif
|
A5
Karekterisasi
menurut nilai
Memecahkan
masalah akibat pengaruh negatif dari globalisasi
|
|
|
C5
Mengevaluasi
Menganalisis
faktor globalisasi dari sisi positif dan negatif di lingkungan sekitar
|
|
|
|
|
|
C6
Mencipta
Menampilkan
data yang telah dianalisis
|
|
|
|
|
Indikator
: 1. Menjelaskan definisi golbalisasi
2. Menjelaskan pengaruh
positif dan pengaruh negatif dari globalisasi
3. Memberikan contoh
pengaruh globalisasi di lingkungannya
4. Menyesuaikan diri di
era globalisasi
5. Menguraikan berbagai
macam sikap yang ditimbulkan akibat globalisasi
6. Menganalisis faktor
globalisasi dari sisi positif dan negatif di lingkungan sekitar
7. Menampilkan data
yang telah dianalisis
Kompetensi
Dasar
|
Kognitif
|
Afektif
|
Psikomotor
|
||
Nilai
|
Moral
|
Norma
|
|||
4.2
Mengidentifikasi jenis budaya
Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
|
C1
(Pengetahuan)
Menyebutkan jenis budaya Indonesia
yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional.
|
A1
(Menerima)
Meminati rasa bangga terhadap
jenis-jenis budaya Indonesia.
|
A2
(Merespon)
Mendukung jenis-jenis budaya Indonesia
yang ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional.
|
A4
(Mengorganisasikan)
Mempertahankan
menjaga kebudayaan milik Indonesia agar tetap lestari dari masa-kemasa.
|
P1
(Meniru)
Mengikuti perkembangan zaman moderen
asalkan tidak melpakan budaya Indonesia.
|
C2
(Pemahaman)
Membandingkan
jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudyaan
Internasional dengan budaya luar negeri.
|
|
A5
(Karateriasi
menurut Nilai)
Membutikan bahwa Indoesia kaya akan
jenis-jenis budaya melalui misi kebudayaan Internasional.
|
A3
(Meyakini)
Meyakini bahwa
jenis-jenis budaya Indonesia yang pernah ditampikan dalam misi kebudayaan
Internasional asli dari Indonesia.
|
P2
(Memanipulasi)
Membangun rasa bangga terhadap budaya
kia sendiri yaitu budaya Indonesia.
|
|
C3
(Mengaplikasikan)
Mengemukanan apa saja kelebihan
jenis-jenis budaya Indonesia yang dianggap layak ditampilkan dalam misi kebudayaan
Internasional.
|
|
|
|
P3
(Presisi)
Menjukan jenis-jenis budaya Indonesia
yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional.
|
|
C4
(Menganalisis)
Menganalisis jenis-jenis budaya
Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional.
|
|
|
|
P4
(Artikulasi)
Mengembangkan jenis-jenis budaya
Indonesia yang belum semuanya ditampilkan dalam misi kebudayaan
Internasional.
|
|
C5
(Mengevaluasi)
Mendukung budaya Indonesia yang
ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional.
|
|
|
|
P5
(Naturalisasi)
Mengelola
jenis-jenis budaya Indonesia agar tetap dilestarikan dari masa kemasa.
|
|
C6
(Mencipta)
Membangun rasa
bangga akan jenis-jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan Internasional.
|
|
|
|
|
Indikator: 1. Menyebutkan jenis budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional.
2.
Membandingkan jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudyaan Internasional dengan budaya luar negeri.
3.
Mengemukanan apa saja kelebihan jenis-jenis budaya Indonesia yang dianggap
layak untuk ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional.
4.
Menganalisis jenis-jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan Internasional.
5.
Mendukung budaya Indonesia yang ditampilkan dalam misi kebudayaan
Internasional.
6.
Membangun rasa bangga akan jenis-jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan
dalam misi kebudayaan Internasional.
Kompetensi Dasar
|
Kognitif
|
Afektif
|
Psikomtor
|
||
Nilai
|
Moral
|
Norma
|
|||
4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di lingkungannya
|
C1
(Mengingat)
Menjelaskan sikap terhadap pengaruh globalisasi
|
A4
(Mengorganisasikan)
Mempertahankan
sikap positif globalisasi
|
A2
(Merespon)
Memilih
pengaruh globalisasi yang baik dengan yang buruk
|
|
P2
(Manipulasi)
Menerapkan
sikap yang positif terhadap pengaruh globalisasi
|
C3
(Penerapan)
Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi
|
|
|
|
P2
(Manipulasi)
Melaksanakan
kegiatan dengan cara menyikapi pengaruh globalisasi
|
|
C4
(Analisis)
Menyeleksi
pengaruh globalisasi
|
|
|
|
|
Indikator: 1.
Menjelaskan
sikap terhadap pengaruh globalisasi
2.
Menentukan sikap terhadap
pengaruh globalisasi
3.
Menyeleksi pengaruh
globalisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar