ANALISIS STANDAR
KOMPETENSI MATERI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD KELAS 5 SEMESTSER
1
Disusun
untuk memenuhi tugas Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas
Lanjut
Dosen
Pembimbing: Dra. Rarasaning, M.Pd
Disusun
oleh:
1.
Deffi Ratnasari 11-8000-018
2.
Damayanti Cambodia 11-8000-092
3.
Nia Wahyuandani 11-8000-114
4.
Achmad Bhaihaqi
UNIVERSITAS
PGRI ADI BUANA SURABAYA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2013
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI
MATERI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD KELAS LANJUT
Mata Pelajaran : Pendidikan
Kewarganegaraan
Kelas / Semester : 5 / I
Standar Kompetensi : 1. Memahami pentingnya keutuhan
Negara
Kesatuan Republik Indonesia
A. NAMA KONSEP
1.
Konsep Keutuhan
-
Menurut BSE berarti
satu, tidak terpecah-belah, tidak bercerai-berai. (Sumber: Darmono, Ikhwan Sapto dan Sudarsih.2008.Pendidikan Kewarganegaraan
5. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional).
-
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, keutuhan berasal dari kata dasar utuh yang berarti dalam
keadaan sempurna seperti semula. (Sumber:
KBBI)
2.
Konsep Negara
-
Organisasi di suatu
wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. (Sumber: KBBI)
-
Kelompok sosial yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan
pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, serta berdaulat sehingga
berhak menentukan tujuan nasionalnya. (Sumber
KBBI)
-
Suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Negara)
-
Negara
merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku
bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Negara)
-
Negara adalah bentuk
organisasi dari masyarakat atau kelompok orang yang mempunyai kekuasaan
mengatur hubungan, menyelenggarakan ketertiban, dan menetapkan tujuan-tujuan
dari kehidupan bersama. (Sumber: Darmono,
Ikhwan Sapto dan Sudarsih.2008.Pendidikan Kewarganegaraan 5.Jakarta:Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional).
-
Daerah
dengan penduduk yang teratur di bawah pemerintah yang diakui oleh rakyatnya. (Sumber: Santoso, Ananda dan S.
Priyanto.1995.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya:Kartika Surabaya.)
-
Menurut Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia, negara adalah wilayah yang dihuni sekelompok masyararakat
berjumlah besar dan mempunyai sistem pemerintahan untuk mengatur masyarakat
tersebut. (Sumber: Rikayani dan Endang
Abdullah.2009.Pendidikan Kewarganegaraan 5.Jakarta: PT. Adfale Prima Cipta)
-
Negara ialah wilayah
yang dihuni dan mempunyai kekuasaan terhadap pemerintahan. (Sumber: Rikayani dan Endang Abdullah.2009.Pendidikan Kewarganegaraan
5.Jakarta: PT. Adfale Prima Cipta)
-
Suatu organisasi yang
memiliki kekuasaan berdaulat dapat disebut sebagai negara apabila memiliki
ciri-ciri memiliki penduduk yang
menetap, memiliki wilayah tertentu, memiliki pemerintahan yang berdaulat, dan
mendapatkan pengakuan dari negara lain. (Sumber: Rikayani dan Endang Abdullah.2009.Pendidikan Kewarganegaraan
5.Jakarta: PT. Adfale Prima Cipta)
3.
Konsep Kesatuan
-
Kesatuan merupakan
upaya memersatukan perbedaan suku bangsa, agama, budaya, dan kepentingan. (Sumber: Bestari, Prayoga dan Ati
Sumiati.2009.Pendidikan
Kewarganegaraan: Menjadi Warga Negara yang Baik.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional)
-
Kesatuan berbangsa
merupakan suatu keutuhan dan kebulatan sebagai bangsa. (Sumber: Bestari, Prayoga dan Ati Sumiati.2009.Pendidikan Kewarganegaraan: Menjadi Warga Negara yang
Baik.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional)
-
Kesatuan bertanah air
merupakan satu keutuhan di tengah perbedaan di wilayah yang dihuni secara
turuntemurun oleh bangsa Indonesia. (Sumber:
Bestari, Prayoga dan Ati Sumiati.2009.Pendidikan
Kewarganegaraan: Menjadi Warga Negara yang Baik.Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional)
-
Kesatuan artinya usaha
mempersatukan potensi perbedaan suku agama, budaya, dan kepentingan demi
keutuhan bangsa dan Negara. (Sumber: http://m28sun2r.wordpress.com/2011/11/03/rangkuman-materi-pkn-kls-5/).
4.
Konsep Republik
-
Bentuk pemerintahan
yang berkedaulatan rakyat dan dikepalai oleh seorang presiden. (Sumber: http://www.artikata.com/arti-347710-republik.html)
-
Republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Republik)
-
Bentuk negara yang dipimpin oleh presiden. (Sumber: Santoso, Ananda dan S.
Priyanto.1995.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya:Kartika Surabaya.)
5.
Konsep Indonesia
-
Nama negara kepulauan
di Asia Tenggara yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia. (Sumber: http://www.artikata.com/arti-95233-indonesia.html)
-
Menurut Nana Supriatna,
Indonesia merupakan negara kepulauan dimana antara pulau yang satu dengan pulau
yang lain dipisahkan oleh beberapa batas alam, seperti selat, sungai, dan
gunung. Batas-batas alam tersebut secara langsung akan mengelompokkan berbagai
komunitas masyarakat dengan corak budaya yang khas
(Sumber:http://carapedia.com/pengertian_definisi_indonesia_menurut_para_ahli_info511.html)
-
Menurut Pdt. Dr. Richard D.,
Indonesia adalah sebuah Bhineka Tunggal Ika, berdiri diatas dasar yang kokoh, yaitu
Pancasila, yang telah diletakkan oleh para pendiri bangsa, atas rahmat Tuhan
Yang Maha Kuasa. (Sumber:http://carapedia.com/pengertian_definisi_indonesia_menurut_para_ahli_info511.html)
-
Kata Indonesia berasal
dari bahasa latin (Indus) yang
berarti India dan bahasa yunani (Nesos)
yang berarti pulau. Jadi, kata Indonesia berarti wilayah India kepulauan atau
kepulauan yang berada di India. (Sumber: Kuswartinah,
Ruliana.2009.Ayo Belajar Kewarganegaraan 5.Jawa Tengah: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.)
6.
Konsep NKRI
-
NKRI adalah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. (Sumber:
Kuswartinah, Ruliana.2009.Ayo Belajar Kewarganegaraan 5.Jawa Tengah: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.)
-
NKRI adalah Negara
kepulauan terbesar di dunia yang terletak di kawasan Asia Tenggara. (Sumber: Kuswartinah, Ruliana.2009.Ayo
Belajar Kewarganegaraan 5.Jawa Tengah: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.)
-
NKRI adalah Nusantara
(Kepulauan Antara). (Sumber: Kuswartinah,
Ruliana.2009.Ayo Belajar Kewarganegaraan 5.Jawa Tengah: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.)
-
NKRI adalah suatu
Negara merdeka dan berdaulat yang memiliki pemerintah pusat dan berkuasa
mengatur seluruh wilayah. (Sumber:
Kuswartinah, Ruliana.2009.Ayo Belajar Kewarganegaraan 5.Jawa Tengah: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.)
7.
Konsep keutuhan negara
kesatuan republik Indonesia (NKRI)
-
Keutuhan negara
kesatuan republik Indonesia (NKRI) adalah keinginan untuk membela dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (Sumber:
Kuswartinah, Ruliana.2009.Ayo Belajar Kewarganegaraan 5.Jawa Tengah: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.)
-
Keutuhan negara
kesatuan republik Indonesia (NKRI) adalah keinginan untuk mempertahankan dan
menjaga kedaulatan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. (Sumber: Kuswartinah, Ruliana.2009.Ayo
Belajar Kewarganegaraan 5.Jawa Tengah: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.)
-
Keutuhan NKRI adalah
upaya untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
ancaman, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai mengancam atau
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa.
B. CIRI-CIRI /
KARAKTERISTIK
Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia:
1.
Hakikat Negara Kesatuan
Republik Indonesia:
a.
Pengertian Negara
1)
Menurut para ahli
2)
Menurut KBBI
b.
Pengertian Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2.
Unsur pembentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia
a.
Unsur konstitutif:
1)
Wilayah
-
Pembagian wilayah yang
meliputi daratan, perairan, dan udara
-
Batas-batas wilayah
-
Letak astronomis
2)
Rakyat
-
Bangsa
-
Penduduk
-
Warga Negara
-
Bukan warga negara
3)
Pemerintahan yang
berdaulat
b.
Unsur deklaratif:
1)
Pengakuan dari negara
lain,
-
de facto : pengakuan berdasarkan kenyataan bagi
negara baru yang
telah memenuhi unsur konstruktif.
-
de jure : pengakuan terhadap berdirinya suatu
negara menurut hukum
internasional.
3.
Tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
a.
Menurut beberapa tokoh
b.
Menurut UUD 1945
4.
Fungsi Negara Kesatuan
Republik Indonesia
5.
Pentingnya keutuhan
NKRI
a.
Letak dan kondisi
geografis Indonesia
Letak geografis Indonesia menempatkan Indonesia pada
posisi silang yang strategis dan baik. Hal ini dapat terlihat dari beberapa hal
berikut ini :
1)
Kekayaan Alam / Sumber
Daya Alam (SDA)
a)
Hayati
·
Terletak diantara dua samudera yang sangat ramai pelayarannya, ditambah
dengan kekayaan flora, fauna dan sumber-sumber mineral, akan sangat menunjang
perdagangan dan menambah sumber devisa negara.
·
Terletak diantara dua benua besar menyebabkan Indonesia memiliki musim yang
bergantian setiap enam bulan sekali yang sangat berpengaruh baik terhadap usaha
perkebunan dan sebagainya, seperti teh, karet, kopi, tebu, tembakau, dan
sebagainya.
b)
Material
·
Karena terletak pada daerah muda, sangat dimungkinkan pengekploitasian
terhadap sumber-sumber mineral, seperti minyak bumi, batu bara, besi, nikel,
dan lain-lain.
2)
Kekayaan Budaya
a)
Indonesia secara sosiogegrafis dan kultural terletak di persimpangan jalan
antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini
menyebabkan akulturasi budaya sehingga Indonesia kaya akan aneka ragam budaya.
b)
Keunikan budaya daerah
·
Tiap-tiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda-beda dan kebiasaan
masyarakat setempat merupakan suatu keunikan budaya.
·
Masing-masing suku bangsa mempunyai keragaman budaya. Bentuk keragaman
budaya tersebut meliputi adat istiadat, upacara adat, pakaian adat, rumah adat,
dan senjata tradisional, lagu daerah, kesenian daerah, serta alat musik khas
daerah dan lain sebagainya.
·
Nilai-nilai budaya dapat memperkaya budaya nasional. Kita harus dapat
mengambil nilai-nilai positif dari budaya-budaya daerah. Sikap bangga dengan
budaya daerah lain berarti bangga dengan budaya nasional.
·
Sikap positif terhadap budaya daerah atau budaya nasional akan memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan persatuan yang kokoh, negara menjadi
tangguh dan kuat, terhindar dari ancaman dalam negeri maupun luar negeri
seperti peribahasa “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.
6.
Sejarah Perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya terbentuknya NKRI
a.
Pada Masa Penjajahan
Timbulnya
penjajahan di Indonesia secara grafis disebabkan oleh dua faktor yakni faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu kondisi politik, ekonomi
dan sosial budaya yang memungkinkan bangsa lain memasuki Indonesia untuk
berdagang yang kemudian berusaha
menguasai perdagangan. Sedangkan faktor eksternal yaitu kondisi yang
terjadi di negara-negara Barat sehingga mereka mengadakan ekspansi ke seluruh
dunia.
1)
Penjajahan Potugis
Portugis
mengadakan ekspansi ke arah timur disebabkan oleh perjanjian Tordesilas oleh
Paus Alexandder VI di Roma. Setelah Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara
khususnya selat Malaka ( 1511 ) dari sinilah Portugis mengirimkan angkatan
perangnya ke Maluku yang di pimpin oleh Antonio d’Abreu.
Ketika
orang Portugis datang di Maluku, Hitu dan Seram, mereka sedang berselisih dan
Portugis memihak Hitu. Di tempat lain, kedatangan Portugis di Ternate diterima
baik oleh penguasa setempat karena Portugis dianggap sekutu dalam menghadapi kerajaan
lainnya separti Tidore. Maka sebagai imbalan Portugis menuntut hak monopoli
perdagangan cengkeh.
Akibat
nafsu serakah Portugis dengan memaksa sistem monopoli menyebabkan timbulnya perlawanan
dimana-mana di seluruh nusantara, khususnya di pusat-pusat kekuasaan Islam.
Kerajaan Islam yang berhadapan langsung dengan Portugis ialah Demak, Ternate,
dan Aceh.
2)
Penjajahan Spanyol
Spanyol
menjajah Indonesia hanya sementara karena mereka lebih memfokuskan kekuasaannya
di Philipina, walaupun hanya sementara namun termasuk bangsa yang pernah
menduduki Indonesia.
Sesuai
dengan hasil perjajnjian Tordesislas bahwa Spanyol mendapat bangian wilayah
Barat, rombongan kapal Spanyol bertolak dari negerinya menuju ke arah Barat di
bawah pimpinan Magelhaen. Setelah melintasi Samudra Atlantik, mereka tiba di
Amerika Selatan. Setelah melintasi Samudra Pasifik, tiba di Philipina.
Magelhaen sendiri tewas dalam perang dengan penduduk pulau Cebu di Philipina,
tetapi rombongannya meneruskan perjalanan ke Maluku dan tiba di Tidore tahun
1521.
Waktu
itu Tidore dipimpin oleh Sultan Al-Mansur, rombongan Spanyol ini disambut baik
oleh Sultan Tidore dengan ramah tamah. Hal ini disebabkan Tidore sedang
berselisih dengan Ternate, maka Tidore mencari dukungan seperti halnya Ternate
didukung Portugis. Namun akhirnya kedua bangsa ini mengadakan kesepakatan dan
hasil kesepakatan Portugis memperoleh Maluku, sedangkan Spanyol memperoleh
Filipina, maka mundurlah Spanyol dari Maluku dan memutuskan perhatiannya di
Philipina.
3)
Penjajahan Inggris
Pelayaran
orang-orang Inggris ke kawasan Asia Tenggara dan dunia timur pada umumnya
tertinggal jika dibandingkan dengan pelayaran orang-orang Portugis. Hal ini
disebabkan perhatian orang Inggris lebih dicurahkan ke benua Amerika disamping
belum mengetahui betul jalan menuju ke timur yang melewati Tanjung Harapan.
Pada waktu itu
ada dua pendapat tentang sikap yang harus diputuskan oleh Inggris dalam
menghadapi Portugis. Pendapat pertama meminta membantu Portugis, dengan imbalan
mendapat hak monopoli dari Portugis. Sedangkan pendapat ke dua, agar Inggris
segera merebut hak monopoli perdagangan dari Portugis dan segera menggunakan
jalur perdagangan laut melalui Tanjung Harapan. Namun, pendapat kedua yang
lebih kuat.
Berita tentang
berhasilnya Cornelis de Houtman sampai di Banten menggugah pelaut-pelaut
Inggris untuk mengadakan pelayaran kembali ke dunia timur. Sesampainya di
wilayah nusantara, Inggris diperlakukan sebagai lawan oleh Belanda padahal di Eropa,
Belanda adalah sekutu Inggris.
Sejak tahun 1610
hubungan antara Inggris dengan Belanda semakin memburuk. Nampak kekuatan
Belanda lebih unggul dibandingkan dengan kekuatan Inggris. Usaha menyelesaikan
perselisihan antara VOC dan EIC dengan jalan perdamaian ternyata gagal.
Walaupun Inggris
berusaha menjelaskan kepada Belanda bahwa kedatangan di Maluku lebih dahulu
daripada Belanda sehingga lebih berhak untuk mendapatkan sistem monopoli
perdagangan, Belanda mengemukakan alasan bahwa mereka mendapatkan hak monopoli
perdagangan ini setelah mengeluarkan biaya cukup besar dalam persaingan melawan
Portugis dan Spayol.
4)
Penjajahan Belanda
Motivasi
kehadiran Belanda ke Indonesia semata-mata didorong oleh upaya mencari sendiri
rempah-rempah ke Indonesia sehingga awal kedatangannya tidak dianggap
membahayakan kedudukan penguasa-penguasa pribumi.
Ekspedisi
pertama tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman berhasil mendarat di
Banten, Jawa Barat. Pada tanggal 20 Maret 1602 dibentuklah kongsi dagang
Belanda yang diberi nama VOC. Tujuannya adalah mencari kuntungan
sebesar-besarnya dengan jalan melawan persaingan baik dari dalam maupun dari
luar negeri.
Perkembangan
VOC selanjutnya identik dengan imperialisme barat lainnya yang memaksakan
monopoli perdagangan sehingga menyulut perlawanan dimana-mana.
Akhirnya
VOC harus memikul beban yang sangat berat yaitu melawan saingannya seperti
Inggris dan Perancis yang semakin kuat. Sementara itu di tubuh VOC sendiri
semakin keropos akibat korupsi sehingga pada tanggal 31 Desember 1799 VOC
dibubarkan.
5)
Penjajahan Jepang
Kehadiaran Jepang ke Indonesia dimulai
dengan jalan membuka kota-kota pelabuhan untuk kontak perdagangan dengan bangsa
barat yang dampaknya sangat baik untuk kemajuan Jepang sendiri.
Moderenisasi Jepang diawali dengan
Gerakan Restorasi Meiji atau usaha pemulihan kepada kekuasaan kepada Tenno
Meiji. Masa pemerintahan Meiji Tenno (1867-1912) merupakan masa permbaharuan
dan kemajuan negeri Jepang yang menakjubkan di berbagai bidang, sehingga
menyejajarkan Jepang dengan bangsa barat.
Setelah Perang Dunia I adalah tahap
permulaan masa generasi baru di Jepang, yang mempengaruhi kebijaksanaan politik
Jepang. Salah satunya adalah Baron Tanaka yang mengajukan dokumen rahasia
(Tanaka memorial) kepada kaisar yang berisikan suatu doktrin bahwa bangsa
Jepang memikul suatu tugas suci, untuk memimpin bangsa-bangsa di Asia timur.
Kedatangan Jepang di Indonesia tidak
medapat perlawanan bahkan disambut dengan senang hati sebagai saudara tua yang
akan membebaskan rakyat Indonesia dari penindasan dan penjajah bangsa barat.
b.
Pendirian Bangsa Indonesia
Sejarah bangsa
Indonesia dimulai sejak berdirinya negara Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus
1945. Proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945 berarti sejak saat itu bangsa
Indonesia mulai menyusun pemerintahannya sendiri. Proklamasi kemerdekaan
merupakan sumber hukum bagi pembentukan NKRI.
Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik. Bunyi UUD 1945 pasal 1 ayat (1): “ Negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik “.
Negara kesatuan
republik adalah negara dengan pemerintahan rakyat yang dikepalai oleh presiden.
Presiden adalah sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Negara Indonesia
adalah negara kesatuan dan bentuk pemerintahannya adalah republik.
c.
Perlawanan Bangsa Indonesia Yang Bersifat Kedaerahan
Monopoli perdagangan, kerja
paksa, penarikan pajak, sewa tanah, dan tanam paksa menimbulkan banyak kerugian
dan membuat sengsara rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia tidak tahan lagi.
Rakyat Indonesia melakukan perlawanan memperjuangkan martabat dan
kemerdekaannya. Dari seluruh penjuru tanah air timbul perlawanan terhadap
penjajah Belanda.
1)
Perlawanan Terhadap VOC
Pada saat VOC berkuasa di
Indonesia terjadi beberapa kali perlawanan. Pada tahun 1628 dan 1629, Mataram melancarkan
serangan besar-besaran terhadap VOC di Batavia.
Sultan
Agung mengirimkan ribuan prajurit untuk menggempur Batavia dari darat dan
laut. Di Sulawesi Selatan VOC mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia di
bawah pimpinan Sultan Hassanuddin.
Perlawanan terhadap VOC di
Pasuruan Jawa Timur dipimpin oleh Untung
Suropati. Sementara Sultan Ageng Tirtayasa mengobarkan
perlawanan di daerah Banten.
2)
Perlawanan Pattimura (1817)
Belanda melakukan monopoli
perdagangan dan memaksa rakyat Maluku menjual hasil rempah-rempah hanya
kepada Belanda, menentukan harga rempah-rempah secara semena-mena, melakukan pelayaran hongi,
dan menebangi tanaman rempahrempah milik rakyat. Rakyat Maluku berontak atas
perlakuan Belanda.
Dipimpin oleh Thomas
Matulessi yang nantinya terkenal dengan nama Kapten
Pattimura, rakyat Maluku melakukan perlawanan pada tahun 1817.
Pattimura dibantu oleh Anthony Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus
Tiahahu, dan seorang pejuang wanitaChristina Martha Tiahahu. Perang
melawan Belanda meluas ke berbagai daerah di Maluku, seperti Ambon,
Seram, Hitu, dan lain-lain.
Belanda mengirim pasukan
besar-besaran. Pasukan Pattimura terdesak dan bertahan di dalam benteng.
Akhirnya, Pattimura dan kawan-kawannya tertawan. Pada tanggal 16 Desember 1817,
Pattimura dihukum gantung di depan Benteng Victoria di Ambon.
3)
Perang Padri (1821-1837)
Perang Padri bermula dari
pertentangan antara kaum adat dan kaum agama (kaum Padri). Kaum Padri ingin
memurnikan pelaksanaan agama Islam. Gerakan Padri itu ditentang oleh kaum adat.
Terjadilah bentrokan- bentrokan antara keduanya. Karena terdesak, kaum adat
minta bantuan kepada Belanda. Belanda bersedia membantu kaum adat dengan
imbalan sebagian wilayah Minangkabau. Pasukan Padri dipimpin
oleh Datuk Bandaro. Setelah beliau wafat diganti
oleh Tuanku Imam Bonjol.
Pasukan Padri dengan taktik
perang gerilya, berhasil mengacaukan pasukan Belanda. Karena kewalahan, Belanda
mengajak berunding. Pada tahun 1925 terjadi gencatan senjata. Belanda mengakui
beberapa wilayah sebagai daerah kaum Padri. Perang Padri meletus lagi setelah
Perang Diponegoro berakhir. Tahun 1833 terjadi pertempuran hebat di daerah
Agam. Tahun 1834 Belanda mengepung pasukan Bonjol. Namun pasukan Padri dapat
bertahan sampai dengan tahun 1837. Pada tanggal 25 Oktober 1837, benteng Imam
Bonjol dapat diterobos. Beliau tertangkap dan ditawan.
4)
Perang Diponegoro (1925-1830)
Perang Diponegoro berawal
dari kekecewaan Pangeran Diponegoro atas campur tangan Belanda
terhadap istana dan tanah tumpah darahnya. Kekecewaan itu memuncak
ketika Patih Danureja atas perintah Belanda memasang tonggak-tonggak
untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya. Dipimpin Pangeran
Diponegoro, rakyat Tegalrejo menyatakan perang melawan Belanda tanggal 20 Juli
1825.
Diponegoro dibantu oleh Pangeran
Mangkubumi sebagai penasehat, Pangeran Ngabehi Jayakusuma sebagai
panglima, dan Sentot Ali Basyah Prawiradirja sebagai panglima perang.
Pangeran Diponegoro juga didukung oleh para ulama dan bangsawan. Daerah-daerah
lain di Jawa ikut berjuang melawan Belanda.
Kyai Mojo dari
Surakarta mengobarkan Perang Sabil. Antara tahun
1825-1826 pasukan Diponegoro mampu mendesak pasukan Belanda. Pada tahun 1827,
Belanda mendatangkan bantuan dari Sumatra dan Sulawesi. Jenderal De
Kock menerapkan taktik perang benteng stelsel.
Taktik ini berhasil mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro. Banyak
pemimpin pasukan Pangeran Diponegoro gugur dan tertangkap. Namun demikian,
pasukan Diponegoro tetap gigih.
Akhirnya, Belanda mengajak
berunding. Dalam perundingan yang diadakan tanggal 28 Maret 1830 di Magelang,
Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda. Beliau diasingkan dan meninggal di
Makassar.
5)
Perang Banjarmasin (1859-1863)
Penyebab perang Banjarmasin
adalah Belanda melakukan monopoli perdagangan dan mencampuri urusan kerajaan.
Perang Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari. Beliau didukung oleh
Pangeran Hidayatullah. Pada tahun 1862 Hidayatullah ditahan Belanda dan dibuang
ke Cianjur. Pangeran Antasari diangkat rakyat menjadi Sultan. Setelah itu
perang meletus kembali. Dalam perang itu Pangeran Antasari luka-luka dan wafat.
6)
Perang Bali (1846-1868)
Penyebab perang Bali adalah
Belanda ingin menghapus hukum tawan karang dan memaksa Raja-raja Bali mengakui
kedaulatan Belanda di Bali. Isi hukum tawan karang adalah kerajaan berhak
merampas dan menyita barang serta kapal-kapal yang terdampar di Pulau Bali.
Raja-raja Bali menolak keinginan Belanda.
Akhirnya, Belanda menyerang
Bali. Belanda melakukan tiga kali penyerangan, yaitu pada tahun 1846, 1848, dan
1849. Rakyat Bali mempertahankan tanah air mereka. Setelah Buleleng dapat
ditaklukkan, rakyat Bali mengadakan perang puputan, yaitu berperang
sampai titik darah terakhir. Di antaranya Perang Puputan Badung (1906), Perang
Puputan Kusumba (1908), dan Perang Puputan Klungkung (1908). Salah saut
pemimpin perlawanan rakyat Bali yang terkenal
adalah Raja Buleleng dibantu oleh Gusti Ketut Jelantik.
7)
Perang Sisingamangaraja XII (1870-1907)
Pada saat Sisingamangaraja
memerintah Kerajaan Bakara, Tapanuli, Sumatera Utara, Belanda datang. Belanda
ingin menguasai Tapanuli. Sisingamangaraja beserta rakyat Bakara
mengadakan perlawanan. Tahun 1878, Belanda menyerang Tapanuli. Namun, pasukan Belanda
dapat dihalau oleh rakyat.
Pada tahun 1904 Belanda
kembali menyerang tanah Gayo. Pada saat itu Belanda juga menyerang daerah Danau
Toba. Pada tahun 1907, pasukan Belanda menyerang kubu pertahanan pasukan
Sisingamangaraja XII di Pakpak. Sisingamangaraja gugur dalam penyerangan itu.
Jenazahnya dimakamkan di Tarutung, kemudian dipindahkan ke Balige.
8)
Perang Aceh (1873-1906)
Sejak terusan Suez dibuka
pada tahun 1869, kedudukan Aceh makin penting baik dari segi strategi perang
maupun untuk perdagangan. Belanda ingin menguasai Aceh. Sejak tahun 1873
Belanda menyerang Aceh. Rakyat Aceh mengadakan perlawanan di bawah
pemimpin-pemimpin Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Teuku
Ibrahim, Teuku Umar, dan Cut Nyak Dien. Meskipun sejak tahun
1879 Belanda dapat menguasai Aceh, namun wilayah pedalaman dan pegunungan
dikuasai pejuang-pejuang Aceh.
Perang gerilya membuat
pasukan Belanda kewalahan. Belanda menyiasatinya dengan stelsel
konsentrasi, yaitu memusatkan pasukan supaya pasukannya dapat lebih
terkumpul. Belanda mengirim Dr. Snouck Hurgronje untuk mempelajari sistem
kemasyarakatan penduduk Aceh. Dari penelitian yang dibuatnya, Hurgronje
menyimpulkan bahwa kekuatan Aceh terletak pada peran para ulama. Penemuannya
dijadikan dasar untuk membuat siasat perang yang baru. Belanda membentuk
pasukan gerak cepat (Marchose) untuk mengejar dan menumpas
gerilyawan Aceh.
Dengan pasukan marchose Belanda
berhasil mematahkan serangan gerilya rakyat Aceh. Tahun 1899, Teuku Umar gugur
dalam pertempuran di Meulaboh. Pasukan Cut Nyak Dien yang menyingkir ke hutan
dan mengadakan perlawanan juga dapat dilumpuhkan.
Dari beberapa perlawanan
yang dilakukan oleh rakyat di berbagai daerah pada awalnya mengalami kemenangan
tetapi pada akhirnya mengalami kekalahan. Hal itu disebabkan karena beberapa
hal, antara lain :
1.
Rakyat
tidak bersatu, tetapi berjuang secara kedaerahan.
2.
Rakyat
mudah diadu domba misalnya politik devide et impera.
3.
Kurangnya
persenjataan.
Satu hal yang patut diingat dan diteladani adalah semangat dari
para pejuang, yaitu:
1.
Semua para
pahlawan berjuang dengan rela berkorban dan tanpa pamrih.
2.
Para
pahlawan memiliki jiwa dan semangat hidup gotong royong yang tinggi.
3.
Perlawanan
rakyat menunjukkan bahwa semua rakyat menolak segala bentuk penjajahan.
d.
Perlawanan
Bangsa Indonesia Yang Bersifat Nasional
Perjuangan
bangsa Indonesia pada dekade ini ditandai dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo
hingga tercetusnya Ikrar Sumpah Pemuda. Organisasi yang berkembang pada dekade
ini memiliki karakteristik tersendiri, yaitu dalam memperjuangkan partainya ada
yang menempuh jalan non-kooperatif dan kooperatif dengan pemerintahan kolonial.
Namun pada hakikatnya, organisasi yang berkembang pada masa ini memiliki
persamaan tujuan yakni mencapai Indonesia Merdeka. Organisasi yang cukup
berperan dalam mencapai tujuan tersebut, antara lain adalah:
1)
Organisasi Budi Utomo (
20 Mei 1908 )
Budi Utomo adalah
organisasi pergerakan modern yang pertama di Indonesia dengan memiliki struktur
organisasi pengurus tetap, anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan
aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan. Budi utomo pada saat ini lebih
dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu STM yang memiliki siswa yang suka
tawuran, bikin rusuh, bandel, dan sebagainya. Biasanya anak sekolah tersebut
menyebut dengan singkatan Budut / Boedoet (Boedi Oetomo). Pada artikel kali ini
yang kita sorot adalah Budi Utomo yang organisasi jaman dulu, bukan yang STM.
Budi
Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA dengan pelopor pendiri Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan Sutomo
pada tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk memajukan Bangsa Indonesia,
meningkatkan martabat bangsa dan membangkitkan Kesadaran Nasional. Tanggal 20 Mei 1908 biasa diperingati
sebagai Hari Kebangkitan Nasional
Indonesia.
Sebagai
suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada pemerintah
Hidia Belanda sebagai mana berikut ini:
·
Meninggikan tingkat
pengajaran di sekolah guru baik guru bumi putera maupun sekolah priyayi.
·
Memberi beasiswa bagi
orang-orang bumi putera.
·
Menyediakan lebih
banyak tempat pada sekolah pertanian.
·
Izin pendirian sekolah
desa untuk Budi Utomo.
·
Mengadakan sekolah VAK
/ kejuruan untuk para bumi putera dan para perempuan.
·
Memelihara tingkat
pelajaran di sekolah-sekolah dokter jawa.
·
Mendirikan TK / Taman
kanak-kanak untuk bumi putera.
·
Memberikan kesempatan
bumi putra untuk mengenyam bangku pendidikan di sekolah rendah eropa atau
sekolah Tionghoa - Belanda.
Kongres
pertama budi utomo diadakan di Yogyakarta pada oktober 1908 untuk mengkonsolidasikan
diri dengan membuat keputusan
sebagai berikut:
sebagai berikut:
·
Tidak mengadakan
kegiatan politik.
·
Bidang utama adalah
pendidikan dan kebudayaan.
·
Terbatas wilayah jawa
dan madura.
·
Mengangkat R.T.
Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati Karanganyar sebagai ketua.
Pemerintah
Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebaga badan hukum yang sah karena
dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal
karena banyak hal, yakni:
·
Mengalami kesulitan
dinansial.
·
Kelurga R.T.
Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan pemerintah kolonial daripada
rakyat.
·
Lebih memajukan
pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.
·
Keluarga
anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan pelajar.
·
Bupati-bupati lebih
suka mendirikan organisasi masing-masing.
·
Bahasa belanda lebih
menjadi prioritas dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.
·
pengaruh golongan
priyayi yang mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan yang nasionalis.
2)
Organisasi Sarekat
Islam (1911 )
Serikat Islam adalah perkembangan bentuk
dari serikat dagang Islam (SDI), di Solo, oleh H Samanhudi dan kawan-kawan, 16
Oktober 1905. Tahun 1911 oleh haji semanhudi, atas anjuran dari HOS
Colkroaminoto, kata dagang dari SDI dihilangkan dengan maksud agar ruang
gerkanya lebih luas lagi, tidak hanya dalam perdagangan saja.
Adapun faktor-faktor yang mendorong
didirikannya serikat Islam antara lain faktor ekonomi yaitu untuk memperkuat
diri menghadapi Cina yang memepermainkan penjualan harga bahan baku batik. Hal
ini terjadi akibat adanya diskriminasi dan eksploitasi dari penjajah, semua
pengalaman yang mengecewakan itu menyebabkan menghalangi perekonomian bangsa
Indonesia, dan akibatnya menimbulkan solidaritas.
Solidaritas ini diwujudkan dalam bentuk
reaksi yang diucapkan dan agitasi yang keras terhadap orang-orang asing,
terutama terhadap orang-orang Cina. Karena usaha dagangnya timbullah rasa benci
dari pihak pergerakan nasional Indonesia, seperti SI misalnya, karena SI memang
merupakan manifestasi dari keinginan berdagang.
Basis agama memperkuat usaha-usaha ini
dan memperluas penyeberannya pada waktu yang singkat; bahkan di beberapa kota
tujuan ekonomilah yang yang diutamakan. Usaha-usaha SI ynag bersifat ekonomi
menyebabkan organisasi-organisasi lain menjadi lebih sensitif terhadap masalah-masalah
ekonomi.
Kasus diskriminasi tersebut meluap saat
tindakan-tindakan terhadap pedagangn-pedagang ina di Solo san Surabaya, yang
dilancarkan oleh pengikut-pengikut SI pada tahun 1912-1913, dilandasi emosi
yang meluap-luap.
Tujuan dari serikat Islam yang lain
adalah mengembangkan jiwa dagang diantara para pedagang-pedagang local yang
masih tabu dan awam dalam melakukan perdagangan dengan cara yang baik dan
professional juga dengan membantu anggotanya yang mengalami kesulitan dalam
usahanya, misalkan saja kesulitan dalam hal-hal financial ataupun kesulitan
pasar. Di sisi lain dengan syarikat Islam yang berideologi Islam merkea juga
tidak ketinggalan untuk mencoba memperbaiki pendapat kalayak ramai yang keliru
memandang agama Islam. Dan mengajurkan anggotanya ataupun public hidup menurut
ajaran agama Islam.
Di sisi lain faktor agama yaitu untuk
memajukan agama Islam adalah salah satu tujuan dari SI karena anggota-anggota
inti SI berasal dari kaum pedagang yang memilih agama sebagai dasar organisasi mereka;
inilah sebabnya mengapa mreka berhasil menarik golongan bwah, yakni kaum petani
dan kaum buruh prabrik.
Ketika berkembang dan makin menguatnya
aksentuasi politik pada gerakannya, maka SDI pun berubah menjadi SI yang
seperti telah dijelaskan diatas, khususnya setelah ikut bergabungnya sang
pemberontak, HOS Tjokroaminoto. Pergerakan kaum yang sebelumnya terkonsentrasi
pada gerakan dagang untuk menekan dominasi kaum Cina Perantauan dan memberikan
keseimbangan secara ekonomi pada kaum Bumi Putera, kian meluas, dengan titik
tekan kepada kehendak melawan kaum imperialis Eropa. Politik dan kekuasaan
menjadi mainstream pergerakan ketika itu.
HOS Tjokroaminoto itulah yang meletakkan
nilai-nilai dasar pergerakan kaum terjajah dengan bertumpu pada dimensi religiusitas
dengan akar keislaman, nasionalisme keindonesian, dan kerakyatan (demokrasi)
bagi kebangunan kaum Bumi Putera (Inlander). Titik tujuanya adalah
kehendak mengenyahkan penjajah Belanda, dan diraihnya sebuah pemerintahan
sendiri yang dipegang, ditentukan, dan dijalankan oleh bangsa Indonesia secara
mandiri.
Menjelang tahun 1921, karena penaruh
kaum buruh pabrik dan proletariat kota, SI menunjukan tanda tanda menuju kea
rah organisasi kaum pekerja.
Krisis SI pada tahun 1921 berakhir
dengan dikeluarkannya ansir-anasir sosialis atas dasar disiplin partai. Tanda
disintegrasi di dalam Si selanjutnya, dan yang sangat mengganggu posisinya,
disebabkan olehadanya kyai-kyai sebagai kelompok social yang konservatif, dan
golongan modern, terutama ygn terdiri atas kaum intelektual yang
mencita-citakan Pan Islamisme.
Karena corak demokratis dan militant
tersebut mendekatkan serikat Islam (cabang-cabangnya) dan para pemimpinnya
kepada ajaran Marxis seperti ISDV (Indische Social Democratische Vereeniging)
yang didirika Snevliet tahun 1914 yang berpaham sosialis. Snevliet melakukan
penysupan-penysupan ke dalam sSI dan berhasil mempengaruhi tokoh-tokohnya
sehingga dampak dari hal tesebut banyak angoota dari SI yang menjadi sosialis
terutama cabang Semarang.
Dengan adanya paham itu, petentangan pun
tidak dapati dihindarkan lagi sehingga SI pecah menjadi dua, yaitu SI putih,
tetap berpegang pada dasar-dasar keislaman. Sarekat putih dipimpin oleh Agus
Salim dan Abdoe Moeis. Sedangkan Si merah yang berapaham marxis dibawah pimpinan
Semaun dan Tan Malaka.
3)
Indische Partij ( 25
Desember 1912 )
Indische
Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912. Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E. Douwes Dekker,
Tjipto Mangunkusumo
dan Ki Hajar Dewantara.
Maksudnya adalah untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi
orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia.
Hal ini disebabkan adanya
keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda totok dengan orang Belanda campuran (Indo). IP sebagai
organisasi campuran menginginkan adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera.
Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat sedikit, maka diperlukan
kerja sama dengan orang bumi putera agar kedudukan organisasinya makin
bertambah kuat.
Indische Partij, yang
berdasarkan golongan indo yang makmur, merupakan partai pertama yang menuntut
kemerdekaan Indonesia. Partai ini berusaha
didaftarkan status badan hukumnya pada pemerintah kolonial Hindia Belanda
tetapi ditolak pada tanggal 11 Maret 1913, penolakan dikeluarkan oleh Gubernur Jendral Idenburg sebagai wakil pemerintah Belanda di negara
jajahan. Alasan penolakkannya adalah karena organisasi ini dianggap oleh
pemerintah kolonial saat itu dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan bergerak dalam sebuah kesatuan untuk menentang
pemerintah kolonial Belanda.
Selain itu juga disadari
betapa pun baiknya usaha yang dibangun oleh orang Indo, tidak akan mendapat
tanggapan rakyat tanpa adanya bantuan orang-orang bumiputera. Perlu diketahui bahwa E.F.E Douwes Dekker dilahirkan dari
keturunan campuran, ayah Belanda, ibu seorang Indo. Indische Partij merupakan
satu-satunya organisasi pergerakan yang secara terang-terangan bergerak di
bidang politik dan ingin mencapai Indonesia merdeka. Tujuan Indische Partij
adalah untuk membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air. IP
menggunakan media majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar De Expres
pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai sarana untuk membangkitkan rasa kebangsaan
dan cinta tanah air.
Tujuan dari partai ini
benar-benar revolusioner karena mau mendobrak kenyataan politik rasial yang
dilakukan pemerintah kolonial. Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913.
Saat itu pemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnya
Belanda dari tangan Napoleon Bonaparte (Perancis). Perayaan ini direncanakan diperingati juga oleh
pemerintah Hindia Belanda. Adalah suatu yang kurang pas di mana suatu negara
penjajah melakukan upacara peringatan pembebasan dari penjajah pada suatu bangsa
yang dia sebagai penjajahnya.
Hal yang ironis ini mendatangkan cemoohan termasuk dari para
pemimpin Indische Partij. R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada
sarkastis yang berjudul Als ik een Nederlander was (Andaikan aku seorang
Belanda).
Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningrat ditangkap.
Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De Expres
tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi tentang
kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap, yang membuat
rekan dalam Tiga Serangkai, Douwes Dekker mengkritik dalam tulisan di De
Express tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en
Soewardi Soerjaningrat (Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi
Soerjaningrat). Kecaman-kecaman yang menentang pemerintah Belanda menyebabkan
ketiga tokoh dari Indische Partij ditangkap. Pada tahun 1913 mereka diasingkan
ke Belanda. Douwes Dekker dibuang ke Kupang, NTT sedangkan Dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Pulau Banda.
Namun pada tahun 1914 Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit.
Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan E.F.E. Douwes Dekker baru kembali ke
Indonesia pada tahun 1919. Suwardi Suryaningrat terjun dalam dunia pendidikan,
dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, mendirikan perguruan Taman Siswa. E.F.E Douwes
Dekker juga mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan mendirikan yayasan
pendidikan Ksatrian Institute di Sukabumi pada tahun 1940. Dalam perkembangannya, E.F.E Douwes Dekker ditangkap lagi
dan dibuang ke Suriname, Amerika Selatan.
4)
Perhimpunan
Indonesia ( 1908 )
Berdirinya
PI berawal dari didirikannya Indosche Vereniging tahun 1908 di Belanda, organisasi
ini bersifat moderat (selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang
ekstrem) sebagai perkumpulan sosial mahasiswa Indonesia di Belanda untuk
memperbincangkan masalah dan persoalan tanah air.
Pada
awalnya Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi sosial.Memasuki tahun 1913,
dengan dibuangnya tokoh Indische Partij ke Belanda maka dibuatlah pokok
pemikiran pergerakan yaitu Hindia untuk Hindia yang menjadi nafas baru.
Perkumpulan mahasiswa Indonesia. Iwa Kusumasumantri sebagai ketua menyatakan 3
azaz pokok Indische Vereeniging yaitu:
·
Indonesia menentukan
nasibnya sendiri.
·
Kemampuan dan kekuatan
sendiri.
·
Persatuan dalam
menghadapi Belanda
Tahun
1925 Indische Vereeniging berubah menjadi Perhimpunan Indonesia dengan
tujuannya Indonesia merdeka. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh aktivis PI
Belanda maupun di luar negeri, diantaranya ikut serta dalam kongres Liaga
Demikrasi Perdamaian Internasional tahun 1926 di Paris, dalam kongres itu
Mohammad Hatta dengan tegas menyatakan tuntutan akan kemerdekaan Indonesia. Demikian
pula pendapat-pendapat mereka banyak disampaikan ke tanah air.
Aksi-aksi
yang dilakukan menyebabkan Hatta dkk. dituduh melakukan pemberontakan terhadap
Belanda. Karena dituduh menghasut untuk pemberontakan terhjadap Bealnada maka
tahun 1927 tokoh-tokoh PI diantaranya M. Hatta, Nasir Pamuncak, Abdul Majid
Djojonegoro dan Ali Sastroamijoyo ditangkap Karena status anggota PI sebagai
mahasiswa membawa posisi mereka tanpa ikatan sosial politik tertentu dan tidak
memiliki kepentingan untuk mempertahankan kedudukan, sehingga mereka tidak
khawatir dalam bertindak terang-terangan melawan pemerintah Bealnda Organisasi
ini juga membuat lambang untuk Indonesia diantaranya merah putih sebagai
bendera.
Semenjak
berakhirnya PD I perasaan anti kolonialis dan imperialis di kalangan pimpinan
dan anggota PI semakin menonjol, apalagi setelah ada seruan dari Presiden AS,
Woodrow Wilson mengenai hak untuk menetukan nasib bangsa sendiri. Tahun 1925 PI
semakin tegas memasuki kancah politik, yang juga didorong juga oleh kebangkitan
nasionalisme di Asia-Afrika. Disamping itu, mengusahakan suatu pemerintahan
untuk Indonesia, yang bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia semata-mata,
dan hal yang demikian itu hanya bias dicapai oleh rakyat Indonesia sendiri
tanpa mengharapkan bantuan siapapun dan pada prinsipnya menghindarkan perpecahan
demi tercapainya tujuan.
Dengan
pemikiran yang demikian tegas, wajarlah apabila PI menjadi satu ancaman
terhadap kredibilitas pemerintah Belanda dalam menjalankan kolonialismenya di
Indonesia.dan diadili.
5)
Partai Nasional
Indonesia
PNI
didirikan tanggal 4 Juli 1927. Kehadiran PNI benar-benar jadi tantangan
pemerintah Hindia Belanda karena organisasi ini benar-benar menunjukkan
perlawanannya.
Partai
Nasional Indonesia (PNI) bermula dari orang Algemenee Studie Club di Bandung
tahun 1926, Ir. Sukarno dkk seperti Mr. Sumaryo, Ali Sastroamijoyo, & Mr.
Sartono bermaksud menggalang perjuangan melalui organisasi yang bertujuan untuk
kemerdekaan Indonesia.
PNI
merupakan organisasi politik yang ekstrim dan radikal yang tentu saja
berlawanan dengan keinginan pemerintah Belanda. Oleh karena itu berkali-kali
tokoh-tokohnya diperingatkan agar tidak melakukan kegiatan, terutama yang
berhubungan dengan massa, seperti rapat-rapat umum. Mengapa rapat umum
dilarang, karena biasanya rapat umum menarik ribuan massa untuk berkumpul.
Walaupun
demikian, semangat pantang menyerah tokoh PNI tetap berkobar, bahkan pada
tanggal 17-18 Desember 1927, PNI berhasil memelopori terbentuknya organisasi
sosial politik se Indonesia dalam bentuk (PPPKI). Permufakatan perhimpunan-perhimpunan
Politik Kebangsaan Indonesia. Kegiatan-kegaitan yang dilakukan oleh tokoh PNI
menyebabkan pemerintah Hindia Belanda kehilangan kesabaran sehingga melakukan
penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI, seperti Ir. Soekarno, Maskun,
Supriadinata dan Gatot Mangkupradja.Mereka kemudian diadili dan dimasukkan
penjara suka miskin Bandung.
Organisasi
pemuda yang pertama berdiri adalah Trikoro Darmo yang kemudian berubah nama
menjadi Jong Java. Setelah munculnya Jong Java, berdiri organisasi pemuda yang
serupa dengan nama suku atau daerahnya masing- masing, seperti Jong Sumatranen
Bod, Jong Celebes, Jong ambon, dll. Semua organisasi kedaerahan ini punya
tujuan yang sama untuk memajukan Indonesia dan mencapai kemerdekaan. Para
pemuda tersebut secara langsung tidak berkiprah dalam gerakan yang bercorak
politik, namun lebih mengarah pada usaha untuk memajukan kebudayaan daerah
masing-masing.
6)
Partai Indonesia Raya
Partai Indonesia Raya atau Parindra
adalah suatu partai politik yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan tujuannya adalah Indonesia Mulia
dan Sempurna (bukan Indonesia Merdeka). Parindra menganut azas cooperatie
alias bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda dengan cara duduk di dalam dewan-dewan untuk waktu yang
tertentu.
Dr. Soetomo, salah seorang pendiri Budi Utomo, pada akhir tahun 1935 di kota Solo, Jawa Tengah berusaha untuk
menggabungkan antara PBI (Persatuan
Bangsa Indonesia), Serikat Selebes, Serikat Sumatera, Serikat Ambon, Budi Utomo, dan lainnya, sebagai tanda berakhirnya fase
kedaerahan dalam pergerakan kebangsaan, menjadi Partai Indonesia Raya atau
Parindra. PBI sendiri merupakan klub studi yang didirikan Dr. Soetomo pada
tahun 1930 di Surabaya, Jawa Timur.
Parindra berusaha menyusun kaum tani dengan mendirikan Rukun Tani, menyusun serikat pekerja
perkapalan dengan mendirikan Rukun Pelayaran Indonesia (Rupelin),
menyusun perekonomian dengan menganjurkan Swadeshi (menolong diri
sendiri), mendirikan Bank Nasional Indonesia di Surabaya, serta
mendirikan percetakan-percetakan yang menerbitkan surat kabar dan majalah.
Kegiatan Parindra ini mendapat semakin mendapatkan dukungan dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, van Starkenborg, yang menggantikan de Jonge pada tahun 1936. Gubernur Jenderal van Starkenborg memodifikasi politiestaat
peninggalan de Jonge, menjadi beambtenstaat(negara pegawai) yang memberi
konsensi yang
lebih baik kepada organisasi-organisasi yang kooperatif dengan pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1937, Parindra memiliki anggota 4.600 orang. Pada akhir tahun 1938, anggotanya menjadi 11.250 orang. Anggota ini sebagian
besar terkonsentrasi di Jawa Timur. Pada bulan Mei 1941 (menjelang perang Pasifik), Partai Indonesia Raya
diperkirakan memiliki anggota sebanyak 19.500 orang.
Dalam kongres pertama tahun 1937, hasil yang telah dicapai
organisasi ini dalam kurun waktu dua tahun, antara lain:
·
Sikap
kooperasi maupun non-kooperasi bukanlah suatu prinsip.
·
mengusahakan
peningkatan jumlah wakil dalam dewan rakyat.
·
setiap
cabang dipebolehkan mengirimkan calon anggota dewan.
·
setiap
wakil dalam dewan harus taat dan setia kepada partai.
Selain
itu kongres juga berhasil menyusun sebuah mosi, yang isinya antara lain:
·
mendesak
pemerintah untuk memperhatikan pendidikan dengan cara mendirikan
sekolah-sekolah baru.
·
mendesak
pemerintah menijau kembali badan-badan hokum anak negeri yang selama ini selalu
diawasi dan ditekan.
Setelah
Dr. Sutomo meninggal pada bulan Mei 1938, kembali diadakan kongres kedua pada
bulan Desember 1938 terutama untuk memilih pengganti sutomo, maka dalam kongres
sepakat ketua dipilih adalah Wuryaningrat. disamping memilih pengurus
organisasi, kongres juga memutuskan hal-hal sebagai berikut :
·
memperkecil
pwngangguran dengan memperkuat ekonomi rakyat.
·
memperbesar
anggaran untuk pekerjaan umum.
·
memperjuangkan
jam kerja untuk buruh dan jaminan asuransi
·
tidak
memindahkan kemiskinan melalui program transmigrasi
·
perbaikan
system hukum.
Salah satu bukti
kedekatan Parindra dengan Jepang yaitu ketika Thamrin meninggal dunia, para
anggota Parindra memberikan penghormatan dengan mengangkat tangan kanannya.
Bukti lain adalah pembentukan gerakan pemuda yang disebut Surya Wirawan
(Matahari Gagah Berani), yang disinyalir nama ini bertendensi dengan negara
Jepang.
Dengan demikian
Parindra digambarkan sebagai partai yang bekerjasama dengan pemerintahan Hindia
Belanda di awal berdirinya, akan tetapi dicurigai di akhir kekuasaan Hindia
Belanda di Indonesia pada tahun 1942 sebagai partai yang bermain mata dengan Jepang
untuk memperoleh kemerdekaan.
7) Gabungan Politik Indonesia
Pada
tahun 1939 terbentuklah organisasi baru, yaitu Gabungan Politik Indonesia
selanjutnya disebut GAPI. dari namanya dapat kita lihat bahwa organisasi ini
merupakan gabungan organisasi pergerakan dengan tujuan mempersatukan semua
partai politik Indonesia. sedangkan dasar gerakannya adalah :
·
Hak
mengatur diri sendiri
·
Persatuan
Bangsa
·
demokrasi
dalam politik untuk mencapai cita-cita
Salah satu keberhasilan
GAPI adalah Indonesia berparlemen, serta kerja besar lainya adalah mengakui Merah
Putih sebagai Benderanya, Indonesia Raya sebagai lagu persatuan dan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Tuntutan
Indonesia berparlemen seolah-olah kurang mendapat perhatian dari pemerintah
maka GAPI terus memancarkan resolusi atas sikap tidak peduli pemerintah.
dibawah tekanan perang dan resolusi dari GAPI akhirnya pemerintah membentuk
komisi untuk mendengarkan penjelasan secara rinci mengenai tuntutan Indonesia
berparlemen. Komisi ini dipimpin oleh Visman maka terkenal dengan nama Komisi
Visman.
Kemunduran GAPI
sebenarnya hanya disebabkan oleh anggota GAPI sendiri, seperti kita tahu bhwa
GAPI merupakan gabungan dari partai-partai politik dan non-politik, kondisi ini
menyebabkan sering terjadinya hal yang tidak seirama yang mengakibatkan
perpecahan diantara anggota yang sangat merugikan persatuan dan kesatuan
bangsa.
8) Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan bukti
otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh
karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober
sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini
merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas
dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah
yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi
mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang
menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai
kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah
Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi
terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian
dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Sumpah
Pemuda
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah
darah jang satoe, tanahIndonesia
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah
Pemuda ( Ejaan yang disempurnakan )
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah
yang satu, tanah air Indonesia
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
1)
Indonesia Merdeka
Indonesia memperoleh kemerdekaannya
sejak diumumkannya proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17
Agustus 1945. Proklamasi
kemerdekaan Indonesia tahun 1945 berarti sejak saat itu bangsa Indonesia mulai
menyusun pemerintahannya sendiri. Proklamasi kemerdekaan merupakan sumber hukum
bagi pembentukan NKRI.
Indonesia
adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Bunyi UUD 1945 pasal 1 ayat
(1) : “ Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik “
2)
Latar Belakang Terentuknya
Republik Indonesia Serikat
Salah satu
keputusan KMB di Den Haag Belanda adalah Indonesia menjadi negara serikat
dengan nama Republik Indonesia Serikat. untuk membentuk RIS tersebut, pada
tanggal 14 Desember 1949 para wakil pemerintah yang akan menjadi bagian dari
RIS, NIP, dan DPR mengadakan sidan di jakarta. sidang tersebut berhasil
menyetujui naskah konstitusi untuk RIS yang dikenal sebagai UUD RIS. pada
tanggal 16 Desember 1949 diadakan sidang pemilihan presiden RIS di gedung
Kepatihan, Yogyakarta oleh wakil dari enam belas negara bagian. sidang itu
dipimpin oleh ketua dan wakil ketua panitia persiapan nasional, Muh.Roem dan
Anak Agung Gede Agung. calon presiden RIS adalah Ir. Sukarno sebab ketokohannya
paling populer, baik diwilayah RI maupun di lingkungan BFO.
Pada tanggal 17
Desember 1949 diadakan upacara pelantikan presiden RIS di Bangsal Sitinggil,
Keraton Yogyakarta. setelah dilantik, presiden sukarno menunju empat formatur
kabinet, yaitu Drs. Moh. Hatta, Sri Sultan Hamengku Buwana IX, Anak Agung Gede
Agung, dan Sultan Hamid Algadrie. Drs. Moh. Hatta terpilih menjadi perdana
menteri yang akan memimpin Kabinet RIS. berdasarkan UUD RIS, maka DPR-RIS
terdiri atas Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Negara yang disebut
Senat. jumlah anggota DPR ada 150 orang, terdiri atas 50 orang dari RI dan 100
orang dari lingkungan BFO. jumlah anggota senat ada 32 orang. Setiap negara
bagian mengirimkan dua orang wakilnya. Kepala Negara RIS adalah Presiden.
Presiden RIS berstatus sebagai presiden konstitusional sehingga tidak mempunyai
kekuasaan untuk memerintah. Kekuasaan pemerintahan dipegang oleh perdana
menteri.
Presiden hanya
mempunyai wewenang untuk mengesahkan hasil putusan kabinet yang dipimpin oleh
perdana menteri. Dengan demikian, sistem demokrasi yang diterapkan pada RIS
adalah demokrasi Liberl seperti yang diterapkan di Belanda dan RI sejak Sultan
Syahrir berkuasa.
3) Akhir Pemerintahan RIS
dan kembalinya NKRI
Negara
RIS buatan Belanda tidak dapat bertahan lama karena muncul tuntutan-tuntutan
untuk kembali ke dalam bentuk NKRI sebagai perwujudan dari cita-cita Proklamasi
17 Agustus 1945. Gerakan menuju pembentukan NKRI mendapat dukungan yang kuat
dari seluruh rakyat. Banyak Negara-negara bagian satu per satu menggabungkan
diri dengan Negara bagian Republik Indonesia.
Pada tanggal 10 Februari 1950 DPR Negara Sumatera Selatan memutuskan untuk menyerahkan kekuasaannya pada RI. Tindakan semacam ini dengan cepat dilakukan oleh Negara-negaa bagian lainnya ynag cenderung untu menghapuskan Negara-negara bagian dan menggabungkan diri ke dalam RI. Pada akhir Maret 1950, hanya tersisa empat Negara bagian dalam RIS, yaitu Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Negara Indonesia Timur, dan Republik Indonesia. Pada akhir April 1950, maka hanya Republik Indonesia yang tersisa dalam RIS.
Penggabungan Negara-negara bagian ke dalam RI menimbulkan persoalan baru khususnya dalam hubungan luar negeri. Hal ini karena RI hanya Negara bagian RIS, hubungan luar negeri yang berlangsung selama ini dilakukan oleh RIS. Sehingga peleburan Negara RIS ke dalam RI harus dihindari untuk menjamin kedaulatan negara. Solusinya adalah RIS harus menjelma menjadi RI.
Setelah diadakan konferensi antara Pemerintah RIS dan RI untuk membahas penyatuan negara, pada tanggal 19 Mei 1950, pemerintah RIS dan RI menandatangani Piagam Persetujuan pembentukan Negara kesatuan. Pokok dari isi piagam tersebut adalah kedua belah pihak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya melaksanakan pembentukan Negara kesatuan berdasar Proklamasi 17 Agustus 1945. Rapat-rapat antara pemerintah RIS dan RI mengenai Negara kesatuan semakin sering dilakukan. Setelah rapat mengenai Pembagian daerah yang akan merupakan wilayah NKRI, maka pada tanggal 15 Agustus 1950 diadakan rapat gabungan yang terakhir dari DPR dan Senat RIS di mana dalam rapat ini akan dibicarakan “piagam pernyataan” terbentuknya NKRI oleh Presiden Soekarno. Setelah pembacaan piagam pernyataan terbentuknya NKRI, maka dengan demikian secara resmi Negara Kesatuan RI terbentuk kembali pada tanggal 17 Agustus 1950.
Pada tanggal 10 Februari 1950 DPR Negara Sumatera Selatan memutuskan untuk menyerahkan kekuasaannya pada RI. Tindakan semacam ini dengan cepat dilakukan oleh Negara-negaa bagian lainnya ynag cenderung untu menghapuskan Negara-negara bagian dan menggabungkan diri ke dalam RI. Pada akhir Maret 1950, hanya tersisa empat Negara bagian dalam RIS, yaitu Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Negara Indonesia Timur, dan Republik Indonesia. Pada akhir April 1950, maka hanya Republik Indonesia yang tersisa dalam RIS.
Penggabungan Negara-negara bagian ke dalam RI menimbulkan persoalan baru khususnya dalam hubungan luar negeri. Hal ini karena RI hanya Negara bagian RIS, hubungan luar negeri yang berlangsung selama ini dilakukan oleh RIS. Sehingga peleburan Negara RIS ke dalam RI harus dihindari untuk menjamin kedaulatan negara. Solusinya adalah RIS harus menjelma menjadi RI.
Setelah diadakan konferensi antara Pemerintah RIS dan RI untuk membahas penyatuan negara, pada tanggal 19 Mei 1950, pemerintah RIS dan RI menandatangani Piagam Persetujuan pembentukan Negara kesatuan. Pokok dari isi piagam tersebut adalah kedua belah pihak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya melaksanakan pembentukan Negara kesatuan berdasar Proklamasi 17 Agustus 1945. Rapat-rapat antara pemerintah RIS dan RI mengenai Negara kesatuan semakin sering dilakukan. Setelah rapat mengenai Pembagian daerah yang akan merupakan wilayah NKRI, maka pada tanggal 15 Agustus 1950 diadakan rapat gabungan yang terakhir dari DPR dan Senat RIS di mana dalam rapat ini akan dibicarakan “piagam pernyataan” terbentuknya NKRI oleh Presiden Soekarno. Setelah pembacaan piagam pernyataan terbentuknya NKRI, maka dengan demikian secara resmi Negara Kesatuan RI terbentuk kembali pada tanggal 17 Agustus 1950.
C. CONTOH POSITIF
1.
Memiliki sikap rasa
bangga dan cinta terhadap tanah air Indonesia sehingga meskipun terdapat
perbedaan baik dari segi agama, budaya, suku bangsa, adat istiadat, bahasa maka
perbedaan itu akan menjadi penyemangat dalam menjaga keutuhan NKRI.
7.
Mendahulukan
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi sehingga dapat memupuk
kebersamaan dalam menjaga keutuhan NKRI.
8.
Menjamin kesejahteraan
rakyatnya sehingga kesenjangan sosial akan berkurang.
9.
Memberikan kebebasan
berpolitik bagi siapapun dengan catatan harus benar-benar politik yang bersih.
10. Menjatuhkan
hukuman bagi siapapun yang melanggar aturan sesuai dengan apa yang telah
diperbuat.
D. CONTOH NEGATIF
1.
Berpudarnya rasa
persatuan dan kesatuan antar masyarakat sehingga perkelahian sering terjadi.
2.
Kurangnya rasa
toleransi antar sesama sehingga sering memicu munculnya konflik, baik konflik
antar individu maupun antar kelompok.
3.
Pengambil
alihan sumber daya alam Indonesia oleh negara lain secara tidak
bertanggungjawab sehingga menyengsarakan rakyat Indonesia.
4.
Konflik antar sesama
rekan politik yang saling tuding-menuding.
5.
Masuknya
budaya asing yang negatif yang mengikis kebudayaan asli Indonesia yang pada akhirnya
merusak moral bangsa dan negara.
6.
Kerusuhan atau tawuran
antar pelajar.
7.
Bentrokan
antar suku.
E. NILAI
a.
Religius
Mempunyai
sikap dan perilaku yang patuh dan taat terhadap agama yang dianut serta
memiliki rasa toleran pada umat beragama lain sehingga selalu hidup rukun dan
menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
b.
Toleransi
Memiliki
sikap dan tindakan yang menghargai setiap perbedaan, baik perbedaan suku,
agama, budaya, maupun bahasa demi keutuhan NKRI.
c.
Semangat Kebangsaan
Memiliki
cara berpikir yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi atau kelompok.
d.
Cinta Tanah Air
Memiliki
sikap yang menunjukkan rasa kesetiaan, kepedulian, dan menjunjung tinggi tanah
air Indonesia.
e.
Cinta Damai
Memiliki
sikap dan tindakan yang menjunjung tinggi rasa kasih sayang antar sesama sehingga
tidak terjadi pertengkaran dan negara menjadi aman dan tenteram.
f.
Peduli Lingkungan
Berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya dan berupaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
g.
Rela Berkorban
Sikap
rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan
memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan
penderitaan bagi diri sendiri. Dalam pengertian yang lebih sederhana, rela
berkorban adalah sikap dan perilaku yang tindakannya dilakukan dengan ikhlas
serta mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri.
Sikap rela berkorban ditunjukkan dengan cara membiasakan merelakan sebagian
kepentingan kita untuk kepentingan orang lain atau kepentingan bersama.
h.
Rajin Belajar
Rajin
belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan
kepada Negara.
F. MORAL
Sikap yang
selalu bangga untuk menunjukkan atau mengakui identitas diri sendiri sebagai
warga negara Indonesia. Menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan untuk
menghadapi ATHG NKRI serta pengakuan terhadap kebhinekaan tunggal ikaan seperti
suku, agama, bahasa, dan adat istiadat. Yang bersumber pada nilai pancasila
sila ke-3.
G. NORMA
1.
Norma Agama
Norma
yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang
mengharuskan ketaatan para penganutnya untuk patuh dan taat terhadap agama yang
dianut serta memiliki rasa toleran pada umat beragama lain sehingga selalu
hidup rukun dan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
2.
Norma Hukum
Merupakan
himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib
dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum diberikan kepada seseorang
melanggar peraturan negara yang dapat mengancam keutuhan Negara. Sangsi norma
hukum bersifat mengikat dan memaksa.
3.
Norma Kesusilaan
Norma
yang berkaitan dengan masyarakat. Norma ini didasarkan pada hati nurani atau
ahlak manusia. Sangsinya berupa cemoohan.
4.
Norma Kebiasaan
Adanya
sikap terbiasa untuk selalu bersikap toleran serta menjunjung tinggi rasa cinta
tanah air, dan perdamaian sehingga tidak terjadi pertengkaran dan negara
menjadi aman dan tenteram. Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang
dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi
kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan norma ini dianggap aneh oleh
anggota masyarakat yang lain.
5.
Norma Kesopanan
Adalah
norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar