Laman

Powered By Blogger

Jumat, 25 Mei 2012

peran ibu




Rounded Rectangle: “Wanita adalah tiang Negara.Apabila kaum wanitanya itu baik, maka baiklah Negara itu.Dan apabila kaum wanita itu rusak maka rusaklah Negara itu.”
[Admin Qobussalam]
KIPRAH IBU DALAM MENCETAK GENERASI BANGSA YANG UNGGUL DALAM MENUJU PERADABAN EMAS”
Oleh :Hidayatul Chusnah, Rizka Pratiwi Jaya

Jika saya wanita, kelak panggil saya ibu……..^^
Ibu adalah salah satu peran wanita secara kodrati, karena semua wanita terlahir untuk berhadapan dengan tanggungjawab ini, yaitu seorang Ibu yang saya juluki “Super Women”.Perempuan yang sangat dimuliakan dan berkedudukan tinggi disisi Allah.Wanita ini memiliki karakteristik dan keistimewaan tersendiri.Hal tersebut terdapat dalam ayat – ayat Allah. Sampai hal – hal yang besar di dalam agama pasti akan selalu dikaitkan dengan wanita. Maka, bagi wanita yang tahu arti dirinya begitu besar perannya dia akan menjaganya.
Masih ingatkah Anda dengan kalimat “ surga di bawah telapak kaki ibu “?.Ini adalah salah satu keistimewaan wanita disisi Allah. Arti surga di bawah telapak kaki ibu itu sendiri bukanlah Allah menciptakan surga di bawah kakinya, melainkan Allah memberikan ridho kepada  kita dengan memuliakannya. Dimana ridho itu akan menghantarkan kita menuju kesuksesan dalam menjalani hidup di dunia dan di akhirat. Allah akan memberikan kita ridho disetiap do’a Ibu, disetiap kata yang terucapnya adalah do’a yang terkabul, kata – kata yang keramat sekaligus kutukan untuk kita. Maka jangan jadi anak yang durhaka.Karena wanita itu perhiasan terindah di dunia dan di akhirat.
Profesi Paling Mulia Adalah Ibu

Sebenarnya profesi paling mulia diemban oleh seorang ibu yang dimana, dizaman sekarang ini profesi tersebut hanya dipandang dengan sebelah mata.“Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia di muka bumi ini daripada menjadi seorang ibu yang memellihara, menumbukan, dan membesarkan sebuah keluarga yang baik.” (Mario Teguh)
Rounded Rectangle: “Wanita itu dengan tangan kirinya menggoyangkan buaian, dengan tangan kanannya menggoyang dunia “.
[Admin Qobussalam]
 





Lalu bagaimana dengan masa depan kita kelak?
Apakah ibu yang menentukannya ?

Memang mendidik anak bukanlah tugas yang hanya diberikan untuk para ibu, melainkan kedua orangtua kitalah yang juga berperan mendidik, membimbing, dan merawat kita.Hanya saja ibu mempunyai posisi yang lebih tinggi dalam menentukan baik buruknya seorang anak kelak. Di rahim seorang wanita tertanam amanah yang begitu agung dan mulia, peran wanita yang akan menjadi penentu sebuah peradaban. Wanitalah yang kelak akan menjadi pencetak generasi penerus yang unggul.
Ibu rumah tangga adalah profesi paling menjanjikan dan kemuliaannya tiada tara yang pernah ada, tidak ditemukan profesi sepadan dan semulia ini, jika kita pernah mendengar ungkapan “guru itu pahlawan tanpa tanda jasa “ lalu bagaimana kita akan mengungkapan jasanya seorang ibu, dia sudah melahirkan kita, membesarkan, memelihara, memberikan kasih sayang dan mendidik kita, itu semua melebihi jasanya dari seorang guru, jika guru dinobatkan pahlawan tanpa tanda jasa padahal jasa dari seorang guru itu jika dibandingkan dengan jasa seorang ibu sangat begitu jauh maka bagaimana kita memberikan gelar bagi seorang ibu ? itulah kehebatan wanita yang kelak akan menjadi ibu bagi anak – anaknya. Karena begitu besar jasa dan mulianya hingga kita sendiri bingung bagaimana memberikan gelar bagi ibu atas semua yang telah diaberikan kepada kita. Itulah ibu yang profesinya sebagai investasi paling tinggi, bukan hanya bisa dinikmati di dunia tapi bahkan di akhirat.





 
Maka bagi para wanita jangan pernah menukar profesi yang satu ini dengan profesi “aku adalah seorang wanita karier yang tidak sempat mengurus anak…”
Ingatlah peradaban mulia ini terletak dipunggung para ibu.
Ibu Adalah Pendidik Pertama dan Utama
Jangan harap Anda bisa memetik bunga mawar indah di kebun, jika Anda menyiramnya saja tak mau.
Jangan harap mawar yang Anda tanam bisa tumbuh sempurna, jika masih banyak ulat disana.
Lihatlah mawar itu jadi layu, kemudian wangi mawar tak dapat dirasakan, lalu siapa yang pantas disalahkan ?
Seharusnya, mawar itu tersenyum mekar merah merona dengan wangi yang membaur di udara hingga melihatnya saja orang ingin memilikinya.
[ Hidayatul Chusnah ]
Katakanlah para ibu , bahwa Anda mampu meng- cover anak Anda menjadi sempurna hingga bangsa pun bangga karena karya Anda. Terdapat sebuah pepatah bahwa “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”,peribahasa yang satu ini merupakan ungkapan yang sangat tepat untuk kedekatan anak dengan orang tuanya. Dimana anak adalah gambaran diri dari orang tuanya. Secara tidak sadar orang tualah yang membentuk karakter anak mereka sendiri. Dimana perilaku anak, mulai dari sikapnya, watak, bahkan kebiasaan mereka adalah cerminan dari orangtua.
“Ibu merupakan pemberi pondasi pertama dan utama bagi anak – anaknya,” kata aktris yang menorehkan namanya pada film Nagabonar bersama aktor Dedy Mizwar yaitu Nurul Arifin. Dikatakan pendidik pertama karena pertama-tama anak mendapatkan pendidikan adalah pendidikan dari orang tua mereka sebelum anak-anak memasuki lingkungan-lingkungan pendidikan yang lain.
Orang tua juga dikatakan sebagai pendidik utama karena karena terletak pada orang tualah, tanggung jawab pendidikan anak-anaknya. Pendidik-pendidik yang lain (disekolah, dilingkungan, masyarakat) bukan merupakan pendidik utama. Oleh karena itu pendidikan terhadap anak pertama-tama diberikan oleh orang tua ditambah dengan penanggung jawab utama pendidikan anaknya. Dengan demikian tidak salah apabila orang tua mendapat predikat sebagai pendidik pertama dan pendidik utama.
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidik dalam lingkungan keluarga terutama bertanggung jawab tentang pendidikan budi pekerti. Tekanan di sini adalah pembentukan moral, budi pekerti dengan harapan melewati pendidikan keluarga akan menjadikan anak yang bermoral mulia, yang selanjutnya akan dikembangkan lebih lanjut dalam pendidikan di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat.
Sosok ibu memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak.Karena kedekatan sosok ibu dalam sebuah keluarga mulai sejak dini hingga remaja, bahkan anak menjadi dewasa, tidak dapat dipungkiri bila ibulah sebagai salah satu sosok pengarah yang mempunyai peran penting. Terlebih pada anak usia remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak – anak ini dengan rasa keingintahuannya yang tinggi, anak – anak akan menjadikan ibu sebagai tempat curhat ( curahan hati ).
Melalui belaian kasih dan sayangnya, ibu merupakan tempat strategis dalam membimbing dan memberi berbagai masukan, saran, dan arahan kepada anak- anaknya.karena itu ibu memegang peranan penting dalam berkomunikasi kepada anak – anaknya demi keselamatan anak –anaknya tersebut dan demi masa depannya.(Nurul Arifin ; Gemari Edisi 71/Tahun VII/Desember 2006)

Isi Otakku dengan Kasih Sayangmu Ibu
Ketika lahir, manusia itu dalam keadaan bersih. Data – data dalam otaknya jernih. Ia belum mengerti makna dan bahasa apa pun. Bahkan, ia belum mengerti apa yang terjadi di sekitarnya. Ibu  mulai mengajaknya berkomunikasi dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh secara berulang – ulang sampai si buah hati bisa mengucapkan kata – kata. Seiring waktu berjalan, ia tumbuh besar. Ia mulai memiliki pengetahuan sederhana  tentang sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Pengetahuan ini memberinya pengertian tentang apa yang ia tangkap dan memberikan kata tertentu yang menggambarkan pengertian itu. Di sinilah akal mulai membuat file – file di setiap pengetahuan yang didapat. Setiap kali mengetahui pengertian lain dari sebuah kata, terbentuklah file tersendiri untuk pengertian tersebut. Tiap – tiap file secara khusus memuat pengertian tertentu. Maka, ketika seorang anak mendapatkan pengalaman dalam pengertian tertentu, akalnya akan merekam pengalaman itu dalam file khusus.[Elfiky ; 2010 ;13 -14 ]
Jadi, dalam akal terdapat banyak arsip atau file yang berisi pengetahuan, bahasa, norma, keyakinan, dan prinsip. Setiap kali menghadapi pengalaman baru, otak mengidentifikasinya dengan menggunakan data – data yang sudah ada, lalu menyimpan pengalaman baru itu di dalam file sejenis.Kita bisa membandingkan setiap kebiasaan yang diprogram manusia sehingga menjadi kuat dan tidak bisa diubah. Hal ini membuat kita berpikir tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan kebiasaan ?. Bagaimana kebiasaan menguat hingga orang sulit mengubahnya ?
Kebiasaan adalah pikiran yang diciptakan seseorang dalam benaknya, kemudian dihubungkan dengan perasaan dan diulang – ulang hingga akal meyakininya sebagai bagian dari perilakunya.
Proses berpikir yang pertama kita dapatkan dari orangtua. Ratu Elizabet II berkata “ Aku belajar seperti proses belajarnya kera, yaitu dengan menyaksikan orangtua dan meniru  mereka.” Dari orangtua kita belajar tentang kata – kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan nilai – niali luhur. Itulah proses berpikir yang pertama di dunia ini. Semua ini kita terima dari orangtua. Orangtualah yang paling penting dalam membentuk proses berpikir. Proses ini kemudian mengakar dalam diri lalu menjadi referensi utama dalam berinterkasi dengan diri sendiri atau dengan dunia luar. Jadi, Pikiran melahirkan kebiasaan. Menurut Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya yang berjudul “Terapi berpikir poositif”. Kebiasaan terbentuk melalui enam tahapan,yaitu :
Berpikir, pada tahapan ini seseorang memikirkan sesuatu, memberi perhatian, dan berkonsentrasi padanya.Sesuatu itu bisa ada dalam pikiran karena memiliki nilai lebih atau dianggap penting.
Perekaman, ketika seseorang memikirkan sesuatu, otaknya merekam.Otaknya kemudian membuka file yang sejenis dengan pikiran itu dan menghubungkan dengan pikiran – pikiran lain, yang sejenis atau yang dinilai bermanfaat baginya. Perekaman adalah tahapan yang sederhana dimana seseorang bisa menjauhinya dan menutup file, jika menghendaki.
Pengulangan, dalam tahapan in seseorang memutuskan untuk mengulang perilaku yang sama dengan perasaan yang sama. Maka, ia merokok berkali – kali, menenggak minuman keras, menonton televisi sekian lama, makan meski tidak sedang lapar, atau melakukan kegiatan lain, baik yang positif atau yang negatif.
Penyimpanan, karena perekaman dilakukan berkali – kali, pikiran menjadi semakin kuat. Akal menyimpannya dalam file dan menghadirkan hadapan Anda setiap kali Anda menghadapi kondisi serupa. Melepaskan diri dari perilaku semacam itu akan semakin sulit karena pikiran itu sudah tersimpan di dalam file akal bawah sadarnya.
Pengulangan, dalam tahapan ini, disadari atau tidak, seseorang mengulang kembali perilaku yang tersimpan kuat di dalam akal bawah sadarnya. Ia dapat  merasakan bahwa dirinya telah mengulangi perilaku itu atau terjadi begitu saja di luar kemauannya. Setiap kali memori yang tersimpan di akal bawah sadar itu diulang, ia semakin kuat dan mendalam.
Kebiasaan, karena pengulangan yang berkelanjutan dan tahapan – tahapan di atas yang dilalui, akal manusia meyakini bahwa kebiasaan ini merupakan bagian terpenting dari perilaku seseorang. Maka, ia memperlakukannya seperti bernafas, makan, minum,atau kebiasaan lain yang mengakar kuat.
Guruku Multitalenta
Ya inilah kelebihan ibu.Dia juga aktor yang tak kalah terkenalnya. Ibu dapat memerankan guru saat dia membimbing kita, dia dapat menjadi seorang akuntan super saat ia harus memutar roda ekonomi keluarga, dia juga dapat berperan sebagai master chef yang  bagiku masakannya tak kalah lezatnya dengan chef marinka, dalam sekejap saat kau keluar dari pintu kamarmu maka kau akan dapatkan meja makan penuh masakan lezat lalu ia berkata “ makanlah nak, ibu membuat masakan kesukaan mu..”, masakan yang penuh dengan bumbu cinta dan kasih. Super untuk ibu.
Lalu saat kau pulang sekolah, tentu banyak cerita – cerita yang memenuhi otakmu selama setengah hari kau habiskan waktumu dengan aktivitas sekolah. Disini ibu siap mendengarkan cerita mu ” you can call me psikiater ”, kau dapat menceritakan semua masalahmu dan kebahagian yang ada di hatimu sekarang. Lalu jika kau menangis terseduh, ibu sudah menyiapakan tangan ajaibnya untuk mengusap air matamu dan merangkulmu hingga hatimu hangat dengan belaian kasihnya.Lalu saat kau kebingungan munculnya kata – kata cemerlang yang membenahi benang kusut di kepalamu. Indah bukan wanita mulia ini.Tersenyumlah kamu dengan bangga jika kamu menghormati kasih sayangnya.

Rounded Rectangle: Bernyanyi dengan melodi penuh arti 
Walau suara ini tak indah, pasti kan indah pada waktumu esok
Dengarkan dengan seksama dan jangan kau berkata “ah”
Sesal penuh tangis jika kau lakukan itu
Kutukku dalam kalimatku
Nyaniyan murni untuk si buah hati
Bangun jembatan dengan kasih sayang
Bim …salabim ku kutuk kau menjadi
“ you make me super child”
[ Hidayatul Chusnah]

 










Kita telah membicarakan banyak hal tentang ibu dan pada akhirnya tidak akan habis bahasan mengenai ibu karena sosok wanita mulia ini sangatlah multi peran yang artinya memiliki begitu banyak  peran penting bagi keluarga seperti suami dan anak. Jika membahas sosok wanita mulia ini, maka yang terpintas dalam benak dan pikiran hanyalah orang tua yang wajib di hormati. Namun jika dilihat dari peranan dan fungsinya, ibu sangatlah penting karena memiliki andil besar bagi keluarga. Menurut Friedman (1992) adapun beberapa peran sosok seorang ibu yaitu : peran ibu dalam fungsi reproduksi, peran ibu dalam proses sosialisasi anak, peran ibu dalam pendidikan anak, peran ibu dalam mengatur ekonomi keluarga.
Peran Ibu dalam Fungsi Reproduksi
Salah satu fungsi keluarga yaitu sebagai reproduksi, dimana fungsi keluarga untuk melahirkan anak, menumbuh kembangkan anak, dan meneruskan keturunan. Untuk itu disini yang mempunyai peran penting dan paling utama dalam keluarga adalah ibu. Dalam “fungsi reproduksi”, pertama – tama ibu mengandung selama 9 bulan dan melahirkan dengan tujuan untuk meneruskan keturunan, lalu mengasuh dan merawat dan membesarkan putra-putrinya.
Rounded Rectangle: Setetes  cinta yang tertawan
Dan benih kasih yang tersipuh
Berbalut asa dan doa
Hingga tibalah tiupan ruh
 Jadilah ….maka jadilah kamu !
[Haikal Hira Habibillah, Sebab mekarmu hanya sekali]
 






Sembilan bulan ibu mengandung selalu sabar menanti walau terkadang merasa tidak nyaman namun tetap saja dia mendambakan sosok bayi mungil nya. Setelah melewati beberapa bulan lamanya tibalah waktu yang ditunggu-tunggu yaitu proses persalinan. Selama proses persalinan berlangsung betapa kerasnya ibu berusaha agar bayi mungil dalam kandungannya dapat merasakan dunia walau terasa sakit namun tidak di pedulikannya. Setelah terdengar tangisan manja si buah hati yang mengharukan di situlah air mata langsung menetes di pipi karena suasana kebahagiaan yang menghiruk-pikuk di hati sang ibu. Seiring berjalannya waktu ibu senantiasa mengasuh dan merawat anaknya tanpa pamrih bahkan dia rela mengorbankan segalanya demi kebahagiaan buah hati mereka.Wanita mulia ini menyusui, menimang-nimang, mencurahkan cinta kasihnya dengan tulus, serta membelikan pakaian dan memperhatikan kebutuhan gizi anaknya. Peran ibu selanjutnya yaitu membesarkan putra-putri mereka dengan cara bagaimana bersosialisasi dalam masyarakat serta memberikan pendidikan yang terbaik.
Peran Ibu dalam Proses Sosialisasi Anak
Peran ibu dalam proses sosialisasi anak merupakan hal penting yang harus di perhatikan karena menanamkan kepercayaan, norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, nilai kehidupan, sikap yang baik dalam masyarakat, serta memberikan feedback dan petunjuk dalam pemecahan masalah. Hal pertama yang didapat anak yaitu proses sosialisasi dalam keluarga terutama bagi ibu, oleh karena itu kedekatan sosok ibu yang sejak dini hingga remaja bahkan menjadi dewasa sangatlah berpengaruh. Sejak dini ibu telah menanamkan kepercayaan untuk menganut agama yang benar serta mengajarkan tata cara berpakaian, berbicara, dan bertingkah laku yang baik. Namun yang terpenting adalah menerapkan nilai-nilai kehidupan dengan cara memberitahu kepada anak nilai-nilai sosial agar dapat melihat dan mengamati situasi dan kondisi sekitarnaya. Semua itu dilakukan ibu supaya kelak anaknya dapat berguna di masyarakat tanpa terus bergantung kepadanya.meski demikian, permasalahan dalam kehidupan ada yang mudah dan sederhana namun adapula yang sulit dan rumit. Permasalahan yang mudah dan sederhana mungkin ibu bisa memberikan petunjuk namun masalah yang susah dan rumit ibu membutuhkan pendidikan luar untuk itu ibu menyekolahkan anaknya.
Tak perlu kau datang ke psikiater atau konseling lainnya hingga mengkocek banyak uang mu, karena kau mempunyai penasihat pribadi yang tak kalah hebatnya dengan “penasihat presiden”. Panggil saja ia ibu, tuangkan segala perasaanmu yang memenuhi dihatimu itu. Dan percayalah setiap jawaban yang ia berikan adalah kebaikan untukmu. Tak ada sedikitpun terbenak dalam dirinya untuk menjatuhkanmu.
Peran Ibu dalam Pendidikan Anak
Peran ibu dalam pendidikan anaknya merupakan upaya dasar dalam membangun suatu bangsa.Kemajuan sebuah bangsa tak pernah lepas dari peran ibu. Ya, ibu-ibulah yang mendidik anak-anaknya agar kelak dalam berprestasi dalam segala bidang untuk memajukan dan mengharumkan nama bangsa. Para ibu mengajarkan hal-hal yang sederhana yaitu membaca, menulis, dan berhitung kepada anak mereka.Setelah itu ibu menyekolahkan anak mereka, bekal ilmu yang diperoleh di rumah mempermudah anak-anak menyerap ilmu yang diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi.Pendidikan membutuhkan biaya yang menuntut ibu pandai-pandai mengatur keuangan keluarga.
Peran Ibu dalam Mengatur Ekonomi Keluarga.
Zaman sekarang memang berbeda dengan zaman dahulu, kalau zaman dahulu pekerjaan seorang ibu hanyalah merawat, memelihara, dan menjaga keluarga bahkan sering orang-orang berkata bahwa wanita yang berkeluarga hanya dapat bergelut di dalam dapur saja. Namun semua pendapat itu di singkirkan karena pada zaman sekarang wanita-wanita super seperti ibu dapat mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menabung agar bermanfaat dimasa yang akan datang misalnya kebutuhan pendidikan dan jaminan hari tua.
Super Mom, itu julukan yang saya berikan untuk ibu masa kini. Bukan saja ditujukan untuk ibu yang bekerja ,a working mom tapi juga untuk ibu rumah tangga , a fully mom. Kenapa? Karena multiperannya yang membuat para ibu-ibu ini harus pintar membagi waktu dan perhatian.
Mencomot sedikit judul buku yang ditulis Katarina Indrawati : Housewife Academy Founder,” Jadi Ibu Rumah Tangga itu Susah-susah gampang,Gampang-gampang susah”.Ada bagian yang sulit tapi juga ada bagian mudahnya bila kita tahu kiatnya. Menjadi seorang ibu yang juga bekerja.lalu merasakan bagaimana sulitnya membagi waktu. Dua puluh empat jam sehari sepertinya tidak cukup untuk Anda dalam membagi perhatian pada banyak hal.Jangankan berpikir untuk kesenangan pribadi seperti saat masih being single, pulang kantor sudah harus disibukkan oleh rutinitas ngemong anak. Jika tidak pintar-pintar membagi waktu bisa -bisa hormon kortisol kita meningkat, hipocampus menciut, dan itulah berarti saat kondisi stres menyerang kita.
Mencoba belajar dari perempuan-perempuan yang sukses, seperti  menjadi ibu sekaligus tetap bisa me-manage pekerjaannya. Kalau mereka mampu bertahan untuk mempertahankan banyak perannya, kenapa Anda tidak. Pastinya mereka juga mengalami hal yang sama sulitnya dengan Anda. Jika mereka bisa kenapa Anda tidak.
Mengutip beberapa tulisan dari seorang ibu yang bernama Poppy Indriana di dalam kompas.com yang  menyebut dirinya Mom in chief. Ini adalah peran utama ibu Sama seperti CEO (Chief Executive Officer),ibu adalah seorang chief  bagi segala macam tugas yang sudah menjadi tanggung jawab sebagai seorang ibu. Di luar itu berarti hanya peran tambahan,yang lebih mengayakan diri Anda sebagai individu.
1. Pertama kali yang dilakukan adalah menulis apa saja multi peran Anda sebagai ibu?. Ini akan memudahkan Anda untuk membagi perhatian dan usaha dalam memperbaiki diri. Mendefinisikan peran ini juga akan memudahkan Anda dalam menentukan prioritas jika nantinya ada kepentingan yang saling berbenturan. Inilah tiga peranpara wanita karier :
Peran Pertama : Sebagai seorang Ibu
Peran Kedua : Sebagai seorang Istri
Peran Ketiga : Sebagai seorang individu,perempuan yang punya cita-cita
Dua peran pertama adalah kodrati. Ini yang saya sebut peran sebagai Mom in Chief.Peran terakhir adalah tentang diri Anda pribadi. Tentang apa yang ingin Anda capai,cita-citakan dan ingin Anda lakukan.
Untuk setiap peran yang sudah Anda tentukan, Anda juga bisa mem-break down apa saja yang menjadi tanggung jawab Anda atas peran itu. Termasuk pendelegasian tugas kepada partner Anda. Bisa suami ataupun bahkan pada pembantu rumah tangga.
2. Hal kedua yang diakukan adalah membuat time map. Bukan sekedar jadwal yang membuat Anda selalu berpikir betapa waktu menjadi mengikat tapi membagi waktu dua puluh empat jam itu menjadi bagian-bagian kecil sesuai peran yang sudah saya tentukan. Termasuk kapan Anda berhak atas my me time.
3. Hal ketiga tentu saja disiplin dan fokus pada peran dan time map yang sudah Anda buat dan tentukan.
Ketiga hal diatas yang dapat Anda lakukan untuk mensiasati beragamnya peran yang Anda miliki terutama untuk wanita yang memiliki profesi selain ibu.
Jika anda telah membaca artikel di atas serta menghayati maka sejatinya apabila kita mampu mengambil hikmah dari setiap peringatan hari ibu, maka selalu ingat bahwa ibu memiliki peran, posisi strategis dan arti penting dalam mempersiapkan masa depan bangsa melalui anak-anaknya. Perlu disadari pula bila keberhasilan para tokoh wanita dan pria sekalipun, dia pasti lahir, dibesarkan, dan dididik serta dibina oleh ibu.Maka hormati dan hargailah Hari Ibu tersebut sesuai makna hakikinya, untuk itu penting pula kita meningkatkan kedudukan dan peran kaum ibu melalui berbagai hal di segala bidang.

Kajian Pusataka          :
2.      Elfiky, Ibrahim. 2010. Jakarta : Terapi Berpikir Positif.
3.      Gemari Edisi 71/Tahun VII/Desember 2006
4.      Habibillah, Haikal Hira., 2008. Jawa Barat : Surat Cinta Untuk Putri Tercinta.
5.      http://www.qolbussalam.wordpress.com/berjuang untuk keselamatan hati
6.      http://ichwanmuis.com/?p=1675

Tidak ada komentar:

Posting Komentar