PEMBELAJARAN TERPADU
MODEL
PEMBELAJARAN SEQUENCED (TERURUT)
Disusun Oleh :
Kelompok 4/ 2011-B
Yuli Rahmawati 11-800-0016
Hidayatul Chusnah 11-800-0091
Demi Intan Permata Sari 11-800-0112
Amirotul Fauziah 11-800-0121
Erwin Prasetyo D. J. 11-800-0109
PENDIDIKN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
TAHUN 2013
PEMELAJARAN TERPADU
MODEL
PEMBELAJARAN SEQUENCED (TERURUT)
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah
Pemebelajaran Terpadu di SD
Dosen
Pembimbing :
Disusun Oleh:
Kelompok 4/ 2011-B
Yuli Rahmawati 11-800-0016
Hidayatul Chusnah 11-800-0091
Demi Intan Permata Sari 11-800-0112
Amirotul Fauziah 11-800-0121
Erwin Prasetyo D. J. 11-800-0109
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ADI BUANA SURABAYA
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’aliakum Wr. Wb.
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya yang
telah mempermudahkan kami dalam mencari ilmu. Dan tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah yang berjudul “Model
Pembelajaran Terpadu Sequence (Terurut)” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan dari Ibu Imas Srinana, Si.Prodi
PGSD.Makalah ini kami susun dengan sebaik – baiknya dan sesuai dengan sumber
yang kami peroleh dari internet dan buku literatur model pembelajaran terpadu
lainnya.
Besar
harapan kami terhadap makalah ini agar dapat bermanfaat bagi para pembacanya
dalam mempelajari model – model pembelajaran terpadudan kami sangat
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surabaya, 14
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan Penulisan
D.
Manfaat
Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
A.
Pengertian
model Sequenced
B.
Perbedaan
Model Sequenced dengan model
Pembelajaran Terpadu yang Lainnya
C.
Kelebihan
Model Sequenced
D.
Kekurangan
Model Sequenced
E.
Penggunaan
dan Cara Penyusunan Model Sequenced
BAB 3 KESIMPULAN
A.
Simpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sequenced
model atau model berurutan, adalah salah satu dari sepuluh model pembelajaran
terpadu yang akan dibahas dalam makalah ini. Pembelajaran terpadu sendiri
mempunyai sifat relalistis dengan menyajikan secara menyeluruh suatu topic atau
tema pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berhubungan satu dengan yang
lainnya. Model Sequenced adalah model
pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena adanya persamaan –
persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya berbeda. Dalam hal ini model
Sequence membelajarkan beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara
bersamaan (konsepnya),sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan
secara terpisah.Hal itu dilakukan dengan cara mengatur ulang beberapa topik dan
diurutkan agar dapat serupa satu sama lain.
Guru dan
partner mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat
pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduanya. pada model ini
kedua disiplin tetap murni. penekanannya khusus tetap pada domain bidang study,
tetapi siswa mendapat keuntungan dari isi yang terkait.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa tang
dimaksud dengan model pembelajaran sequenceditu
?
2.
Adakah
perbedaan model pembelajaran sequenced
dengan model pembelajaran yang lainnya menurut Fogarty?
3.
Apa
kelebihan dan kekurangan dari model pemebelajaran sequenced ?
4.
Kapan model
pembelajaran sequenced dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar?
5.
Bagaimana
cara penggunaan dan penyusunan model pembelajaran tersebut ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui model sequence
2.
Untuk
mengetahui perbedaan model pembelajaran sequence dengan model pembelajaran yang
lainnya menurut fogarty
3.
Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran sequenced
4.
Untuk
mengetahui kapan penggunaan model pembelajaran sequence dapat digunakan dalam
proses mengajar
5.
Untuk
mengetahui cara penggunaan dan penyusunan model pembelajaran sequence
D.
Manfaat
Penulisan
1.
Memberi
pengetahuan kepada kita tentang model sequence
2.
Member
pengetahuan kepada kita tentang perbedaan model sequence dengan model
pembelajaran lainnya menurut fogarty
3.
Memberi
pengetahuan kepada kita tentang kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
sequence
4.
Memberi pengetahuan kepada kita tentang kapan
penggunaan model pembelajaran sequence dapat digunakan dalam proses mengajar
5.
Memberi
pengetahuan kepada kita tentang cara penggunaan dan penyusunan model
pembelajaran sequence.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
model Sequenced
Model sequenced adalah salah satu dari lima model
pembelajaran terpadu di dalam lintas beberapa mata pelajaran yang paling
sederhana. Kelima model ini disusun dari yang agak sederhana hingga yang rumit
dalam lebih dari satu mata pelajaran. Kelima model itu ialah (1) model
sequenced seperti yang akan kita bahas, (2) model shared, (3) model webbed (4)
model threaded, dan (5) model integrated.
Secara bahasa, “sequenced” adalah rangkaian, urutan,
atau tingkatan.Sequenced adalah susunan
bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik
terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan. Dengan artikulasi yang
terbatas lintas disiplin, guru dapat mengatur kembali urutan topik sehingga
unit-unit yang mirip bersinggungan dengan yang lainnya.Dua disiplin terkait
dapat diurutkan sehingga isi bidang studi dari keduanya dapat diajarkan secara
pararel. Dengan melakukan pengurutan di mana topik-topik diajarkan, aktivitas
yang satu meningkatkan yang lain.
Dengan demikian, dua atau lebih guru dapat saling
menyusun urutan konsep pelajaran yang akan diajarkan, kemudian memadukan dengan
urutan konsep yang telah dibuat oleh guru yang lain terhadap pelajaran yang
diasuhnya.
Dengan dibuat suatu urutan yang saling bersinggungan
antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain, akan membantu siswa lebih
mudah memahami terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
B.
Perbedaan
Model Sequenced dengan model
Pembelajaran Terpadu yang Lainnya
No.
|
Model
Pembelajaran Terpadu
|
Keterangan
|
1.
|
Fragmented
|
Pemaduan yang hanya terbatas pada
satu mata pelajaran saja
|
2.
|
Connected
|
Harus menata butir-butir
pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu
|
3.
|
Nested
|
Pemaduan berbagai bentuk
penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran
|
4.
|
Sequenced
|
Model pemaduan topik-topik antar
mata pelajaran yang berbeda secara paralel
|
5.
|
Shared
|
Bentuk pemaduan pembelajaran
akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau
lebih.
|
6.
|
Webbed
|
Tema dapat mengikat kegiatan
pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
|
7.
|
Threaded
|
Model pemaduan bentuk
keterampilan. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang diesbut
meta-curriculum.
|
8.
|
Integrated
|
Pemaduan sejumlah topik dari mata
pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
|
9.
|
Immersed
|
Dirancang untuk membantu siswa
dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan
dengan medan pemakaiannya
|
10.
|
Networked
|
Model pemaduan pembelajaran yang
mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah,
maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi
lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda
|
C.
Kelebihan
Model Sequenced
John Adams pernah berkata “The
textbook is not moral contract that teachers are obliged to teach – teachers
are obliged to teach childrens”. Kurang lebih artinya ialah ”buku teks
tersebut bukan kontrak moral yang guru berkewajiban untuk mengajar melainkan
guru wajib untuk mengajar anak-anak. Maksudnya ialah dalam menyampaikan
pelajaran, seorang guru tidak harus terurut seperti yang ada dibuku, tetapi
guru dapat menyusun ulang sehingga murid akan lebih memahami karena
bersinggungan dengan pelajaran yang lain diwaktu yang bersamaan. Namun
sayangnya, guru lebih senang untuk mengikuti pola dan atau tata letak
teks yang telah ada di buku, mulai dari halaman pertama hingga halaman terakhir
tanpa mau menyusun ulang. Meskipun pada suatu kasus atau pelajaran tertentu,
mengikuti alur pada buku akan lebih baik, namun pada kasus yang lain bisa jadi
itu kurang baik, sehingga guru harus kreatif untuk menyusun ulang.
Dengan membuat urutan yang baru,
mungkin akan menghasilkan susunan konsep yang lebih logis dibandingka dengan
susunan yang ada dibuku. Ketika susunan itu dipadukan dengan pelajaran yang
lain, akan terparalelkan dan saling bersinggungan. Sehingga akan mempermudah
siswa dalam belajar, dan akan bermanfaat bagi guru.
Beberapa topik diatur ulang serta
diurutkan agar dapat serupa satu sama lain. Artinya, beberapa konsep yang hampir
sama diajarkan secara bersamaan, sementara salah satu konsep tersebut tetap
diajarkan dalam mata pelajaran terpisah. Misalnya, seorang guru Bahasa
Indonesia membahas tentang novel berlatar belakang sejarah perjuangan yang
menggambarkan suatu masa di jaman lampau, sementara guru Sejarah mengajarkan
juga masa perjuangan yang sama di jaman lampau yang dibahas guru Bahasa
Indonesia.
Dengan mengatur urutan topik, bab,
dan unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti
urutan yang sudah dibuat oleh buku teks. Dengan cara ini, guru-guru dapat
membuat keputusan kritis mengenai isi. Dari sisi siswa, pengurutan yang sengaja
dari topik-topik yang terkait dari disiplin-disiplin membantu mereka membuat
pemahaman. Pengintegrasian ini membantu transfer belajar.
Suatu model yang dibuat oleh
manusia tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan model
pembelajaran sequenced. Adapun kelebihan model sequenced seperti
yang telah diuraikan diatas, dapat kita simpulkan sebagai berikut :
- Beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan terparallel sehingga akan terjadi persinggungan isi materi.
- Guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan dibuku.
- Membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
- Menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu pokok bahasan.
- Mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang berbeda.
- Aktivitas pada satu pelajaran akan meningkatkan pelajaran yang lainnya.
D.
Kekurangan
Model Sequenced
Selain mempunyai keuntungan atau
kelebihan, model sequenced, juga mempunyai kekurangan. Beberapa
kekurangan model sequenced antara lain sebagai berikut :
- Dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk membentuk model. Tidak mudah tentunya, mengkolaborasikan urutan pokok bahasan dari masing – masing guru. Terlebih lagi waktu yang diberikan pada setiap mata pelajaran tidaklah sama. Dengan demikian, setiap pokok bahasan pada pelajara yang berbeda, tidak akan selesai pada waktu yang relatif bersamaan.
- Guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum. Otonomi adalah kewenangan atau kemandirian, yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selama ini, kurikulum telah dibuat pada tingkat sekolah, dan tidak pada tingkat pengajar. Meskipun setiap guru diberi hak otonomi untuk menyusun urutan kurikulum, belum tentu mereka dapat membuatnya dengan professional dan kreatif.
- Untuk membuat urutan sesuai dengan apa yang terjadi terakhir membutuhkan kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang yang terlibat. Tentu ini tidaklah mudah.
E.
Penggunaan
dan Cara Penyusunan Model Sequenced
Model sequenced ini
berguna pada tahap awal proses integrasi ( pembauran ), yang menggunakan dua
bidang disiplin yang secara mudah dikaitkan dengan yang lainnya. Guru, bekerja
dengan seorang partner, mulai membuat daftar isi kurikuler secara terpisah.
Kemudian, tim ini mencoba untuk menyulap potongan-potongan isi yang terpisah
sampai keduanya dapat “match up”. Mereka mencoba untuk menyamakan isi
kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang
belajar dari keduanya.Pada model ini, kedua disiplin tetap murni.Penekanan
khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat keuntungan dari
isi yang terkait.
Untuk menyusun bahan ajar yang
sesuai dengan model sequenced, ada beberapa cara yang dapat dilakukan,
antara lain :
- Kronologis
- Kausal
- Struktural
- Logis dan Psikologis (deduktif, induktif)
- Spiral
- Rangkaian ke belakang
- Hirarkhi belajar
Contoh Penggunaan Model Sequenced
Berikut ini adalah contoh dua guru
dari disiplin ilmu bahasa dan seni dengan guru sejarah yang sama-sama membuat
list pokok bahasan yang akan disampaikan. Kemudian mereka merangkainya untuk
memparalelkan pengajaran mereka.
Guru bahasa dan sejarah membuat list pokok bahasan sebagai
berikut :
No.
|
Guru Bahasa
|
Guru Sejarah
|
1.
|
Robin Hood
|
Sejarah
Amerika-Perang Revolusi
|
2.
|
Nillie Bly
|
Sejarah
Amerika -Perang Saudara
|
3.
|
Diary of Anne Frank
|
Sejarah
Amerika – Hak Pilih Perempuan
|
4.
|
The midnight Ride of
Paul Revere
|
Sejarah
Dunia :Abad Pertengahan (Medieval Times)
|
5.
|
The Slave Who Bought
His Freedom
|
Perang
Dunia II (World War II )
|
Dari kedua
list yang telah dibuat oleh dua orang guru yang berbeda disiplin ilmu tersebut,
dapat dipadukan dengan urutan yang saling paralel, sebagai berikut :
Bahasa Indonesia:
- Robin Hood
- The midnight Ride of Paul Revere
- The Slave Who Bought His Freedom
- Nillie Bly
- Diary of Anne
Sejarah:
- Abad Pertengahan (Medieval Times)
- Perang Revolusi
- Perang Saudara
- Hak Pilih Perempuan
- Perang Dunia II (World War II )
BAB 4
KESIMPULAN
A.
Simpulan
Dari uraian pada bab pembahasan
diatas, dapat kita tarik kesimpulan, bahwa kurikulum dan pembelajaran ibarat
dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan. model pembelajaran sequenced
susunan bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di dalam tiap
topik/subtopik terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan . Seperti halnya
model – model pembelajaran yang lain, model pembelajaran sequenced mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model sequenced diantaranya :
beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan, guru dapat membuat
prioritas kurikuler, membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi yang
disampaikan oleh guru, menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu
pokok bahasan, mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang berbeda dan
evektivitas pada satu pelajaran akan meningkatkan pelajaran yang lainnya.
B.
Saran
Sedangkan kekurangannya antara lain, dibutuhkannya kompromi
dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk membentuk model, guru-guru
harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum, dan untuk membuat urutan
sesuai dengan kejadian-kejadian yang terakhir membutuhkan kolaborasi dan
fleksibilitas dari semua orang yang terlibat. Yang semua itu sulit untuk
diselesaikan. Cara untuk menyusun bahan ajar sesuai dengan model sequenced
dapat dilakukan seperti ; kronologis, kausal, structural, logis dan Psikologis
(deduktif, induktif), spiral, rangkaian ke belakang, dan hierarkhi belajar.-Model
Pembelajaran Terpadu Tipe Sequenced-
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.ahmatnurdin.com-Ahmad
Nurdin, 22 Juni 2012-8 Maret 2013
Robin Fogarty.
1991. How to Integrate the Curricula. Illinois: Skylight Publishing
http://heptajayawardana.blogspot.com-Jum’at,
8 Maret 2013